"Bantu aku"
Sehun terpelonjat dari tidurnya.Mimpi itu lagi,sekian lama ia tak mendapatkan mimpi itu,dan kini kembali datang padanya.
Suho?
Sehun berfikir,apakah ini ada kaitannya dengan irene lagi?
"Sudah lama aku tak bertemu dengannya,baiklah."
Keesokan harinya sehun pergi keapartemn irene.Namun nihil,irene sudah tidak bertempat disana.Sehun kembali mencari menuju rumah orang tua irene diincheon.
Ia terdiam sejenak dipintu berwarna putih yang mega.Ia kembali berfikir
"Apa tujuan ku kemari?mencari irene?"
Belum sempat mengetuk pintu itu,pintu tersebut sudah terbuka dengan sendirinya.
"Sehun?"
"A-ah..Selamat siang nyonya bae.."
"Ada apa?masuk lah dulu"
"A-ah..terima kasih bibi.Tapi...apakah irene ada disini?"
"Ah..kau tak tau sehun?"
Sehun mengernyitkan dahinya.
"hampir enam bulan ini,irene tinggal diamerika.Aku pikir kau tau"
"A-ah...tidak.Terima kasih,kalau begitu aku pulang"
Sepanjang perjalanan sehun terus beefikir,apakah dia harus menyusul irene?atau bagaimana?
"Baiklah.."
Sehun memperlaju mobilnya,ia segera mengemasi barang ,dan berniat menyusul irene.Saat ia mencari beberapa pakaian yang cocok untuk ia pakai disana,sehun menemukan sebuah buku catatan kecil.
"Bukankah ini milik suho?"
Sehun membukanya,dan membaca perlahan.Dan disaat sampai pada halam kedelapan ia terkejud dan berfikir sejenak.
"Baiklah ini cara yang tepat"
Mudah saja bagi sehun,pewaris kedua keluarga Kim untuk sekedar pergi keluar negri.Ia memilih menggunakan jet pribadi keluarga Kim.
Sesampai disana sehun tinggal dihotel keluarganya,ia sudah mempunyai kamar khusus disana.
-----
Keesokan harinya,sehun mulai menyusuri LA menggunakan mobil sport berlogo kuda berwarna merah,semakin ditambah dengan kaca mata hitamnya.
Ia menuju salah satu apartemen yang diduga tempat tinggal irene,sesuai dengan apa yang diberikan nyonya bae.
"573 B"
Sehun menekan tombol mungil berwarna putih itu.Dan betapa leganya sehun,saat seorang perempuan mungil keluar dari balik pintu.
"Se-sehun"
Sehun memasang wajah datarnya.Ntah mengapa ia merasa kecewa,karena irene tak mengabarinya saat akan pergi kemari.
Dan dia baru ingat,dia bukan siapa-siapa irene."Bolehkah aku masuk?"
"Oh..tentu saja"
Setelah mempersilahkan sehun duduk dan memberinya beberapa cemilan serta jus jeruk.
"Ada apa?mengapa kau datang?"
"Menikahlah dengan ku.."
Seketika ruangan megah itu yang hanya terisi oleh beberapa lemari dan dua buah sofa itu hening.
"A-Apa?" Irene terdiam sekaligus tak mengerti apa yang sehun maksud dengan pernikahan.
"Kau tau aku tak suka berbasa-basi.Sebelum kau menjawab.."sehun mengeluarkan sebuah catatan yang sepertinya dibuat semasa hidup mendiang suho.
"Bacalah.."tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Same
FanfictionSatu tapi tak sama Sama-sama berasal dari keluarga terpandang, dibesarkan dengan Kasih sayang yang sama, tinggal didalam rumah yang sama, selalu bersama. Namun satu yang mebedakan dari keduanya. Suho yang selalu bersikap manis kepada seorang wanita...