Hari terasa cepat berlalu,hari pernikahan pun semakin dekat.
Semua orang yang berada didalam gedung ini sedang disibukan dengan kegiatan masing-masing.
Disatu sisi sedang merangkai bunga,satu sisi merapikan tatanan meja,dan begitu pula lainya.
Disisi lain,nampak dua orang mempelai yang tak lama lagi akan melangsung janji sehidup semati.
Tampak irene sedang mencoba gaun mewah berwarna putih tulang,yang didesain khusus oleh perancang ternama.
Dan lihat lah suho,ia tampak semakin tampan dan berwibawah dengan setelan jas berwarna hitam itu.
"Wah,beruntung sekali keluarga ini.Sebentar lagi mereka akan mempunyai seorang putri cantik seperti mu irene".ucap salah seorang desainer.
Irene hanya tersenyum malu.Lalu ia melirik kearah suho.
Tampan..
Hanya kata tersebut yang terus melintas di pikiran irene.Secara tak sengaja,suho berbalik dan terjadilah tatapan mata yang saling beradu.
Irene langsung mengalihkan pandangannya,sementara suho hanya tersenyum mendapati sikap irene,selain itu ia juga terpesona akan kecantikan tubuh mungil irene,yang saat ini terbalut oleh gaun mewah itu.
Kegiatan sore ini telah selesai.
"Irene".suho menghentikan langkah irene.
Irene lantas berbalik dan mendekatinya.
"Pulang lah bersama ku".
"Ah..tidak usah,aku bisa saja memanggil supir ku,atau memesan taksi".
Suho menggapai tangan mungil irene.
"Sebentar lagi kita akan menikah,aku mohon sekali ini".
Irene tertegun mendengar peekataan suho,ia lantas mengangguk dan mengikuti langkah suho.
Sepanjang perjalanan menuju koridor,seluruh kru yang ada melihat kearah mereka berdua.
Merasa tak enak,suho lantas menggandeng tangan irene yang sedang berjalan dibelakangnya.
"Ayo.."
Irene tersenyum melihat perlakuan suho.
---
Sepangjang perjalan suasana mobil hening,namun nampak romantis.
Pasalnya suho terus menggenggam telapak tangan irene.
Sampai akhirnya mereka sampai disebuah tokoh yang nampak sangat mewah.
Mereka berjalan beriringan masuk kedalam gedung itu.
"Mau apa kita kemari?"irene bertanya kepada suho.
"Biar ku tunjukan nanti".
Mereka menuju lantai 4 menggunakan lift.
Didalam lift,suho terus menggenggam tangan irene.
Sepertinya suho semakin tak mau kehilangan irene.
Lift terbuka dan langsung menunjukan ruangan yang dipenuhi dengan barang mewah.
"Pilih lah yang sesuai dengan hatimu".
Rupanya suho membawa irene untuk memilih sepasang cincin pernikahan.
Irene memilih sebuah cincin yang dilapisi emas putih,namun tampak sederhana.
"ini?,katakan padaku mengapa kau memilihnya".
"Ntah,aku hanya suka,ia tak begitu menonjol dan nampak sedeehana namun elegan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Same
FanfictionSatu tapi tak sama Sama-sama berasal dari keluarga terpandang, dibesarkan dengan Kasih sayang yang sama, tinggal didalam rumah yang sama, selalu bersama. Namun satu yang mebedakan dari keduanya. Suho yang selalu bersikap manis kepada seorang wanita...