Siang ini adalah jadwal irene untuk berbelanja bulanan.
Tak sebanyak dulu,kini ia hanya membeli kebutuhan untuknya.
Seperti beras,sereal,susu,roti,buah-buahan dan suyuran,dll.Ia terus menyusuri lorong demi lorong rak yang tersusun rapi,untuk mencari barang yang diperlukan.
Irene mendongak keatas,dan berusaha menggapai sereal yang terletak dirak paling atas.
Ia berjinjit sangat tinggi,hingga hampir menjatuhkan tubuhnya.
Tiba-tiba seseorang dari belakang,menjulurkan tanganya dan menggapai sereal itu.
Irene berbalik kebelakang.
"Kkamsahamnida" irene membungkuk,dan mengambil sereal itu,dan memasukanya kekeranjang.
"Irene?"
Sekali lagi irene membalikan tubuhnya kebelakang.
"Ada apa?"
"Kau tak mengingat ku?"
Irene mengangkat kedua alisnya yang menandakan ia tak mengingat.
"Tiga hari yang lalu,kau dan sehun,lalu aku di cafetaria"
"Oh,da..daniel?"
"Ya daniel,belanja bulanan?" Daniel menunjuk keranjang irene.
Irene mengangguk.
"Mengapa kau memilih sereal yang bahkan badanmu tak sampai untuk menggapainya?"
"Hey,apa kau sedang mengejekku pendek?"
"Ah--tidak,aku hanya.."
"Hhh..santai saja"
"Itu adalah sereal faforit ku bersama suho"Daniel mengangguk mengerti.
"Irene,apa kau sudah makan siang?"
"Rencananya setelah menyelesaikan ini"
"Biar aku traktir"
"Haha,tak usah aku akan--"
"Aku anggap itu iya.Cepat lah,akan ku temani kau berbelanja"
Setelah sekitar 15 menit berlalu,kini mereka telah duduk menunggu pesanan .
"Irene-shi..."
"Sepertinya sehun menyukai mu"
Irene tersedak selivanya ,saat mendengar ucapan daniel.
"Apa maksud mu?"
"Ah tidak,lupakan"
Irene kembali menatap layar ponselnya.Ia sedang membaca pesan dari sehun.
Flashback 3 hari yg lalu.
Seperti janjinya tadi.Malam ini irene kembali bertemu sehun.
Namun kali ini,sehun mampir keapartemen irene."Apa kau ingin minum?"
"Tidak usah,aku hanya sebentar"
Irene mengangguk.
Sehun mengamati ruangan itu,ia melihat sebuah bingkai besar disana,yang mana terdapat foto saat irene dan juga suho selesai melakukan pemberkatan.
Dan disebelah kirinya adalah foto saat lamaranya bersama irene.
"Mengapa kau memasang foto itu?" Menunjuk bingkai foto itu.
"Suho yang meletakkan itu.Ia berkata bahwa,bagaimana pun ,karena acara itu lah,kami disatukan.Oleh mu."
Sehun masih memandang foto tersebut.
"Kau bilang ingin melanjutkan perbincangan tadi siang?"
"Arah mana balkonya?aku ingin berbicara disana,agar sedikit tenang"
Irene menujukan balkon apartemennya.
"Langsung saja"
"Aku bermimpi suho akhir-akhir ini.." "dan ia terus menyebut nama mu,serta memberi isyarat yang tak ku mengerti"Irene masih terdiam dan mendengarkan.
"Aku tak tau,apa mungkin--"
"Persis"
Sehun mengernyitkan dahinya.
"Beberapa hari yang lalu,aku bermimpi,menikah dengan seseorang yang tak kuingat wajahnya.Namun yang jelas suho ada disana".
Mereka berdua bukanlah penafsir mimpi,sehun sendiri sebenernya merasa acuh dengan mimpi.Namun untuk yang satu ini,berbeda.
"Selamanya aku akan mencintai kakak mu,aku ingin setia dengannya"
"Jangan terlalu difikirkan,buka lah hati mu,suho tidak akan bahagua,jika kau terus terlarut dalam kesedihan.
Hanya itu perkataan sehun,selanjutnya ia sudah beranjak pulang.
TBC
HOLLA..HOLLA👐👐
LAMA YA NGGAK NGEUP😅BARU DAPET INSPIRASI LAGI SIH😅.NGGAK TAU INI BAGUS ATAU NGGAK.KARENA EMANG AKHIR-AKHIR INI,SUSAH BANGET NGUMPULIN MOOD BUAT NULIS.😥
JANGAN LUPA VOMENTNYA😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Not The Same
FanfictionSatu tapi tak sama Sama-sama berasal dari keluarga terpandang, dibesarkan dengan Kasih sayang yang sama, tinggal didalam rumah yang sama, selalu bersama. Namun satu yang mebedakan dari keduanya. Suho yang selalu bersikap manis kepada seorang wanita...