ㅇ08ㄷ| Rumah

80 19 0
                                    

"Thanks for today, Lin," Rara tersenyum tulus pada Guanlin yang masih duduk di atas Vario hitamnya. "Langsung aja? Apa... mau mampir?" sebenarnya Rara berharap Guanlin langsung pulang aja, soalnya nanti pasti awkward banget kalo 3 adiknya keluar dari habitat masing-masing (re: kamar mereka) cuma buat ngeliatin kakaknya yang tiba-tiba bawa cowok ke rumah.

"Langsung aja," kata Guanlin yang membuat Rara bisa bernafas lega. Cowok itu kemudian menghidupkan motornya lagi, "Pulang ya, Ra. Salam buat keluarga lo."

Mendengar kalimat terakhir yang diucapkan Guanlin tadi membuat Rara jadi membeku dan cuma bisa ngangguk. Apa tadi kata Guanlin? Salam buat keluarganya? Gak salah denger? Mungkin ini kalimat yang biasa aja. Tapi Rara ngerasa itu baru buat dia. Selama ini, kalau ada cowok yang ngantar dia pulang, setelah pamit ke Rara, ya mereka langsung tancap gas aja tanpa titip salam atau apa dulu gitu buat keluarganya.

"Hahh, mikir apa sih gue." Rara kemudian masuk ke dalam rumahnya dan langsung disambut Sian—adik bungsunya.

"Kak Raraa, kakak bawa apa?" Sian menunjuk-nunjuk kantung plastik yang dibawa Rara.

Rara tadi emang beli Dunkin Donuts buat di rumah, "Kakak bawa donat, Sian mau?"

"Siapa yang bawa donat?!" Woochan tiba-tiba lari menghampiri Rara ke ruang tamu. Kemudian matanya berbinar melihat bungkusan yang dibawa kakaknya. "WOAHHH, ASIKKK DIBAWAIN DUNKIN!"

"Enak aja, kakak beli buat Sian ya!"

Woochan mencibir, Sian sudah melompat kegirangan setelah kakaknya bilang begitu. "Kak Uchan gak dikasihhh, kasian!"

Kemudian Rara masuk ke ruang tengah, sudah ada mamanya yang sedang melipat baju sambil nonton TV bersama ayah. Rara meletakkan kotak donat tadi di lantai dekat ayah dan mamanya duduk. "Ini tadi Kakak beli donat."

"Eh, ayah minta dong!"

"Iya makanin aja, emang beli buat orang rumah kok." Rara beralih pada Woochan, "Ck, cemberut aja. Tuh ambil, jangan diabisin! Kakak mau ganti baju dulu."

Ekspresi Woochan yang terakhir dilihat Rara sebelum cewek itu masuk ke kamarnya, Woochan nyengir lebar kemudian dengan kecepatan flash mencomot donat coklat favoritnya.

Begitu Rara masuk ke kamar, Eunkyul yang lagi fangirling-an depan laptop langsung menoleh tapi gak lama, dia balik fokus lagi ke laptopnya. Ya itu sebelum Rara bilang kalau ada donat sih, soalnya setelah itu Eunkyul langsung ngibrit ke luar kamar buat mengamankan donatnya—soalnya kalau gak cepet, jatah Eunkyul suka diambil sama kembarannya, Woochan.

Bagi Rara, punya adek 3 itu ribet, pusing, tapi juga rame. Eunkyul yang walau beda fandom sama Rara, tapi gak pernah ngajak fanwar. Woochan yang sok swag tapi kalau lampu wc dimatiin 'high note' plus 'rap'-nya langsung keluar.

Dan kayaknya cuma Sian yang paling bener. Ah nggak, Sian kan yang paling sering ngebabuin Rara tapi pas Rara gemes mau nyium langsung kabur. Sian juga kan yang paling tsundere sama Rara, pas Rara ada, anak itu kadang sering banget nomor duain Rara, disuruh milih Rara atau Woochan, milihnya Woochan, disuruh milih Rara atau Eunkyul, milihnya juga Eunkyul. Tapi waktu Rara PKL di luar kota semester kemarin, kata Mama Sian yang paling sering nanyain Rara.

Keluarga Rara bisa dibilang sederhana, Ayahnya seorang wiraswastawan. First impression orang-orang pada Ayah pasti bilang kalau ayah orangnya galak. Ya emang galak, contohnya kalau Rara gak nyuci piring. Tapi sebenernya ayah itu 'terusil' di rumah. Tampang boleh sangar, tapi aslinya kayak spongebob.

Mama Rara juga cuma seorang Ibu Rumah Tangga yang dulunya bekerja sebagai manajer di salah satu unit simpan-pinjam swasta. Mama memilih resign 5 tahun lalu karena nenek yang biasanya ngasuh Rara dan adek-adeknya selama Mama kerja mulai sakit-sakitan. Dan sekarang akhirnya Mama mendedikasikan dirinya buat jadi IRT 24/7.

Line!

Notifikasi line masuk menyadarkanRara, waktu dia ngeliat notifnya datang dari grup chat kelasnya, Rara langsungpanas dingin sendiri. Cepat-cepat dia klik notifikasi tadi. Dan bener aja,sekarang Rara rasanya mau lempar hpnya aja saking malunya.

Dare To Love -; LGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang