ㅇ13ㅅ| Banjir dan Pulbar

104 15 14
                                    

Rara menatap miris ke arah luar jendela kelas. Sejam yang lalu, hujan lebat mengguyur daerah sekolah dan sekitarnya. Dan sekarang Rara jadi galau meski hujan sudah perlahan meneduh.

"Cup, kita gimana pulang?" Rara merengek pada Hyungseob di depannya yang lagi memasukkan buku cetak ke dalam tas. "Samping sekolah sama komplek banjir nih pasti," kata Rara kemudian, bibirnya tertekuk ke bawah.

"Lepas sepatu lah! Lagian yang banjir biasanya cuma di blok lo doang kan? Di blok rumah gue gak sih. Jalannya baru diaspal," ucap Hyungseob enteng. Rasanya Rara mau nabok temennya yang satu ini karena udah seenak jidat ngomong.

"Ya lo enak ngomong lepas sepatu! Terus gue nyeker? Kotor lah ntar kaki gue! Terus kalo ternyata di air-air itu ada paku atau benda tajam gimana? Ketusuk dong gue? Ih gamau!"

"Ck, manja banget lo jadi cewek." Hyungseob memutar kedua bola matanya, "Kalo gak mau basah-basahan, cari tebengan aja sana, gue pulang duluan."

"CUPPPPP, HYUNGSEOB IHHH!" tapi yang diteriaki juga udah gak peduli dan malah melanjutkan jalan keluar kelas.

Cewek itu jadi kesel sama Hyungseob. Padahal selama ini Hyungseob gak pernah jutek gini ke Rara. Dan itu aneh banget buat Hyungseob yang biasanya bubbly, tiba-tiba keceriaannya itu ngilang selesai PKL.

Rara kemudian juga merutuki Somi yang udah pulang duluan. Jadi dia gak bisa nebeng motor Somi. Terus siapa yang harus ditebengin?

Dengan langkah gontai, Rara meninggalkan kelas dan berjalan menuju gerbang samping sekolah. Dan bener aja, dari depan gerbang, sudah terlihat jalan di pertigaan tergenang air. Rara menghela nafas. Faktor rumahnya yang dekat dengan sekolah bikin Rara cuma harus jalan kaki buat ke sekolah. Dan kalau sudah hujan lebat begini, jalanan pasti tergenang dan Rara yang anti basah-basahan club juga males buat nerobos genangan air.

"Loh, Ra, belum pulang?" seseorang menepuk pundak Rara. Rara kaget, dan semakin kaget lagi begitu balik badan sudah nemuin sosok menjulang tinggi.

"Eh, Ho, ga bisa pulang. Banjir," jawab Rara pada Seonho. Iya, yang nepuk tadi Seonho. "Sendiri aja? Tumben? Dilan yang lain pada kemana?"

"Main basket di lapangan tuh," kata Seonho. "Lo pulang sama gue aja sini. Rumah lo deket Hyungseob kan? Nanti tunjukin aja jalannya ke arah yang benar."

Rara mengernyitkan dahinya mendengar tawaran Seonho. Gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba nawarin pulang bareng? Aneh. "Loh, emangnya lo gak gabung sama yang lain?"

"Males aja," balas Seonho. "Mau bareng gak??"

"Eh, ngegas! Iya iya! Mau!"

"Ya udah tunggu sini gue ngambil motor." Kemudian cowok itu berbalik masuk lagi ke area parkir untuk mengambil motornya.

Sekali lagi, Rara ngerasa aneh tiba-tiba Seonho nawarin pulang bareng.

🎲


"Pulang sama siapa lo tadi?" tanya suara di seberang sana.

"Seonho. Kenapa emang?" sambil meratakan masker wajahnya, Rara menyahuti panggilan Hyungseob. Temennya itu tiba-tiba nelpon Rara jam segini.

"Pulang bareng apa dianterin?"

"Apa bedanya sih?!"

"Ya beda lah!"

"Pulang bareng. Kenapa deh."

"Berarti lo pulang jam 6?" tanya Hyungseob.

"Hah? Jam 4 kok."

"Hah? Kata Woojin gengnya pulang jam 6."

"Seonho pulang duluan tadi jam 4," kata Rara sambil sebisa mungkin menghindari maskernya pecah.

"Berarti si Seonho abis nganter lo balik lagi ke sekolah."

Rara diam sebentar. Kalau dipikir-pikir, tadi Seonho juga gak bawa tas waktu pulang bareng Rara. Pantes aja Rara ngerasa ada yang kurang dari Seonho! Ternyata dia gak make tas waktu nganter pulang Rara tadi.

"Ya udah berarti emang balik lagi Seonhonya."

"Lo gak ngerasa aneh?"

"Aneh gimana?" tanya Rara sambil terkekeh heran. "Lo juga, sejak kapan deket sama Woojin?"

Kemudian terdengar helaan nafas dari seberang sambungan telepon, "Gak ada angin gak ada hujan, Seonho nawarin lo pulbar?"

"Ya udah iya, berarti Seonho lagi baik hati. Yang gue heran sekarang, lo kapan deketnya sama Woojin sih?!"

Tuttt tuttt tuttt.

"LAH DITUTUP!" teriak Rara gak sadar. Dan sudah pasti, sekarang maskernya pecah gak karuan dan bikin cewek itu misuh pelan-pelan karena lagi di rumah.

Tapi apa yang dibilang Hyungseob tadi emang ada benernya juga. Dan Rara juga setuju. Karena penasaran, akhirnya Rara memutuskan buat ngebuka line dan ngetik "Seonho" di search bar.

Rara

Ho

Ho

HO HO HO HO

P

P

P

P

P

Seonho
Spam !!!
Paan?

Rara

Jujur

Tadi kenapa lo nawarin gw pulbar?

Seonho
Lagi baik hati aja gue sih

Rara

BOONG

Read

Kemudian lama cowok itu gak balas chat dari Rara. Bahkan saat Rara sudah membasuh mukanya dari masker, balasan dari Seonho belum masuk juga. Tapi pop up notifikasi dari aplikasi linenya mengejutkan Rara yang sedang guling-guling di kasurnya.

Seonho
Emang bener kok
Gue kan emang baik hati
Tssahh

Rara

BOONG

Ho...

Seonho
Ck
Iya iya
Guanlin yang nyuruh
Puas lo?

Rara

HAH GMN GMN?

Seonho
Tanya sendiri lah!

"iNI GUANLIN KENAPA JADI ANEH DEH?!" Rara berteriak tertahan, dan tentu saja, itu bikin Eunkyul yang lagi asik nontonin video Bangtan di youtube jadi kepo kenapa kakaknya sampai begitu.

"Hah kenapa? Guanlin siapa?"

Dan Rara cuma balas gak papa. Ngapain juga ngasih tau adeknya? Gak paham juga dia. Intinya, saat ini Rara bingung dan pusing tujuh keliling sama Guanlin yang tiba-tiba baik dan deketin dia. Padahal... selama ini mereka gak segitu deket. Bahkan Guanlin selama ini malah cenderung cuek sama Rara. Jadi, Guanlin kenapa?

tbc.

Dare To Love -; LGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang