Andai engkau tau , lelah jari menjamah papan ketik keyboard HP pintar ini. Kulihat tadi di sosial media mu tertulis, “terakhir dilihat 10.35 PM. Itu berarti lima menit yang lalu. Tanpa pikir panjang aku coba ketik “hai”. Tanda dua centeng muncul. Aku lega sekaligus harap harap cemas. Pesanku terdahulu dihiasi dua centeng berwarna biru. Pesan masuk hanya dibaca, ya hanya dibaca.
Tapi tak mengapa. Setidaknya kamu tau apa yang aku tulis padamu. Sempat ku berpikir, apa aku hanya parasit bagimu. Parasit itu analogi yang sakit loh.
Aku mencoba ingat kembali saat aku bertemu kamu secara langsung. Walaupun cuma dua kali, tapi menurutku itu cukup untuk aku jatuh cinta padamu. Aku jatuh cinta padamu. Itu yang ku tau saat ini.
Sering aku ketik pesan duluan kepadamu. Tapi hanya pesan notifikasi provider kartu telpon yang candu datang ke HP pintar ini. “selamat No kartu anda terpilih sebagai pemenang undian kami senilai Rp20.000.000,00”, Itu kurang lebih isinya. Dua puluh juta rupiah, ya aku menang uang sebanyak itu katanya. Kurenungi pesan undian itu.
Terbesit di pikiranku, andai ku tulis pesan padamu “ini uang untuk mu, aku baru saja menang undian 20 juta”, apakah engkau akan membalas pesan ku?, entah lah. 05.00 pagi hari, aku terbangun dari mimpi. Kulihat HP pintar ku tidur pulas di bawah ranjang ku. Aku ambil. Betapa kagetnya aku, kulihat HP ku dihiasi notif dari kamu, ya kamu dan isinya “oh, ya, ini Nomor rekening ku”.
⏺⏺
Andai engkau tau, aku hanya pria lemah yang tak pernah menang jika berbohong. Tinggiku hanya 167 cm dengan berat 50 kg. Kurasa itu sudah cukup ideal untuk bisa bersanding denganmu.
Bersanding denganmu adalah hal yang sering kubayangkan dalam tidur malamku, tapi aku tak tau persis bagaimana rupamu. Ya, kamu tau kan kalau aku pria yang selalu punya imajinasi tinggi kalau berhadapan dengan hal percintaan.
Orang orang bilang kalau Tuhan itu menciptakan semua dalam bentuk pasangan. Aku sangat yakin dengan hal itu. Aku juga percaya Tuhan sudah menentukan siapa yang akan tidur di sebelahku nanti. Tapi yang namanya manusia selalu saja tak mau sabar dengan hal yang telah Tuhan janjikan, termasuk aku.
Aku selalu berpikir bagaimana cara untuk aku dapat bertemu denganmu secepatnya. Tapi hal apa yang hanya bisa kulakukan saat ini, ya aku hanya bisa membayangkanmu saja. Apakah kamu tau lagi apa aku sekarang?, biar kujawab, aku sedang mandi sambil memikirkanmu.
Tapi tunggu dulu tunggu dulu, jangan pikir yang macam macam. Tidak semua laki laki kalau di kamar mandi pikirannya negatif. Aku hanya membayangkan sedang apa dirimu sekarang, pakai baju apa, rambutmu bagaimana, dan jalan sama siapa. Tentunya terlalu naif bagiku yang menginginkan kamu tak boleh mempunyai cinta selain aku.
Fakta nya kita tak pernah bertemu. Jadi tak masalah bagiku kamu dengan siapa hari ini. Kau pegang tangan dia, dan aku pun pegang tangan dia yang lain. Aku Cuma berharap satu hal, kelak kalau kamu sudah lelah dengan dia, aku pun lelah dengan dia yang lainnya, ku harap Tuhan akan mempersatukan lelah-lelah kita. Karna aku percaya kamu dan aku adalah kita nantinya.
⏺⏺
Andai engkau tau, aku sekarang sedang pergi menuju pernikahan temanku. Usianya sama denganku, 25 tahun. Selain usia yang sama, banyak persamaan lainnya yang bisa kutulis disini.
Sebagai contoh, aku dan temanku sudah saling mengenal satu sama lain sejak kami masih kanak kanak. Kami satu TK, SD, SMP, SMA, bahkan satu Kampus. Apakah dia jodohku??, tentunya tidak. Karena aku bukan segelintir lelaki yang sering pergi ke tempat kebugaran.
Andai engkau tau, sejak kakiku melangkah dan sampai di depan gedung pernikahan temanku, mulai kutemukan perbedaan ku dengannya. Kulihat karangan bunga ucapan selamat untuk temanku dan pasangannya. Aku tak pernah dapatkan itu gumamku.
Setelahnya, kulihat lagi sebuah foto yang memamerkan betapa bahagianya dua orang mahkluk tuhan dipertemukan. Itu persis berada di depan pintu masuk sebelum aku bersalaman dengan orang tua temanku.
Dan pada akhirnya, kutemukan hal yang membuat ku sadar bahwa aku tak lagi sama dengan temanku, adalah wanita yang duduk disebelah temanku di pelaminan. Wanita itu sombong sekali gumam ku. Dia seolah olah memamerkan keseluruh alam bahwa dunia ini miliknya dan temanku.
Tapi lamunan ku buyar tak kala teman teman ku lainnya menyapaku. “hei, kapan sih kamu bisa merealisasikan kata partner dalam surat undangan peernikahan”?, itu tanya temanku.
Aku selalu tak bisa jawab tentang hal ini, karena aku dan kamu belum pernah bertemu. Aku tak mau ambil pusing dengan tanya temanku tadi. Aku langkahkan kaki menuju pintu keluar gedung itu. Aku pun berjanji, november bulan depan akan ada hal yang sama lagi antara aku dan temanku yang menikah tadi, yakni KAMU.
🅾🅾🅾
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Engkau Tau
Short StoryBuku ini berisi sekumpulan cerita pendek yang berhubungan dengan cinta. Penulis dibuku ini melihat cinta dari sisi gelapnya. Bahwasanya cinta tak selalu berjalan dan berakhir dengan bahagia. Cinta itu kadang kejam, jika kau tak indah dan gemerlap, m...