........Dan apa yang kulihat, satu akun dengan nama “Noa”. Kubaca apa yang dia tulis, “Aku In Shaa Allah hadir wkwkwk”. Tuhan, tak akan kusia-siakan lagi kesempatan ini.
💔💔💔
Tulisan ini masih tentang kisahku, Boa, dan perempuan yang ku cintai dalam diam, Noa. Bagi kalian yang belum tau tentangku, kalian bisa lihat dan baca pada bagian Boa dan Noa di cerita sebelumnya.
Cerita ini akan aku mulai dari tulisan terakhir dalam ceritaku sebelumnya. Hari pernikahan temanku itu adalah hari sabtu. Sialnya aku ada pekerjaan pada hari itu. Kalau aku tak datang, maka aku tak akan bertemu dengan Noa. Akankah aku lewatkan momen yang selama ini aku tunggu begitu saja?.
Lama aku berpikir untuk memutuskan perkara ini. Pada akhirnya aku harus mengorbankan pekerjaanku untuknya. Aku katakan kepada orang kantor bahwasanya aku ingin cancel jadwalku pada hari sabtu. Alasanya tak aku sampaikan dengan lengkap. Aku hanya bilang aku ada urusan penting yang tak bisa aku lewatkan.
Untungnya orang kantor tak masalah dengan cancelnya diriku. Aku seperti mendapatkan keberuntungan yang tak henti-henti. Aku tak sabar lagi menunggu hari sabtu. Hari dimana In Sha Allah aku akan bertemu dengan dia, Noa.
💔💔💔
Hari sabtu pun datang. Aku bangun pagi sekali. Aku periksa semua baju terbaiku untuk datang ke pesta pernikahan temanku. Tujuannya jelas, pertama aku ingin terlihat rapi ke pesta pernikahan dan yang kedua, kalian pasti tau kan, aku ingin terlihat gagah nantinya ketika bertemu Noa.
Aku dan teman-temanku, termasuk Noa, memutuskan untuk pergi ke pesta pernikahan setelah selesai shalat Dzuhur. Tempat acara pernikahan temanku tak terlalu jauh dengan rumahku. Cukup dua puluh lima menit saja jika naik motor. Kami semua janjian ketemu di tempat acara saja.
Jadi aku putuskan berangkat dari rumahku jam dua belas lewat empat puluh menit. Dua puluh lima menit berlalu, aku sampai di gerbang aula pesta pernikahan.
Aku lihat sekeliling. Tak aku lihat dan temukan teman-temanku yang lain. Apakah mereka sudah masuk atau aku yang terlalu cepat datang. Aku putuskan untuk menunggu mereka diluar dulu.
Sepuluh menit berlalu, aku lihat dari kejauhan tiga laki-laki yang aku kenal. Mereka temanku, Rangga, Azki, dan Fajri. Kami bersalaman dan berpelukan, karena sudah lama tak bersua secara langsung. Tanpa menunggu lagi, kami putuskan untuk masuk dan menunggu teman lainnya didalam saja.
Selagi Rangga menulis daftar tamu, aku lihat dua sosok perempuan yang jalan mendekati aku. Yang satu temanku Putri, dan yang satu lagi,,,,, jantungku seolah berhenti. Keringat dingin mengucur deras di keningku. Aku seperti sulit bernafas.
Perempuan yang jalan disamping Putri adalah dia, perempuan yang aku cinta dalam diam, Noa.
💔💔💔
Kami sekarang sedang duduk dan menikmati makanan di dalam aula gedung pernikahan. Teman kami terlihat sangat cantik dan anggun bersama pria yang ia cintai di pelaminan. Sempatku bicara dalam hati, kapan aku bisa duduk manis berdua dengan jodohku di pelaminan.
Ketika aku sedang asyiknya membayangkan diriku duduk di pelaminan, entah mengapa mataku menoleh memandang perempuan yang duduk persis di depanku. Aku lihat dia makan dengan senyuman di bibirnya.
Dia Noa, perempuan yang hampir membuatku gagal jantung dan pingsan di depan pintu masuk gedung aula. Aku sempatkan curi-curi pandang kepada Noa selagi kita makan. Banyak yang berubah dari Noa terutama dari segi fisik. Wajahnya lebih cerah dari terakhir kita bertemu tujuh tahun yang lalu. Mungkin karena dia sudah pandai berhias diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Engkau Tau
Short StoryBuku ini berisi sekumpulan cerita pendek yang berhubungan dengan cinta. Penulis dibuku ini melihat cinta dari sisi gelapnya. Bahwasanya cinta tak selalu berjalan dan berakhir dengan bahagia. Cinta itu kadang kejam, jika kau tak indah dan gemerlap, m...