Hei kamu. Apa kabar?. Aku harap kamu baik baik saja. Aku disini seperti biasa, lebih banyak di kamar dari pada diluar. Ngomong-ngomong kamu masih suka ngupil sambil tidur ngak? Hehehe aku harap masih. Karena lucu aja melihat kamu lakukan itu didepanku.
Kali ini aku mau tulis apa ya, hmmm, oh ya kamu masih ingat ngak terakhir kali kita bertemu sekitar 10 bulan yang lalu?. Waktu itu kamu bela belain ngantar aku ke terminal bus. Aku ingat ekpresimu kala itu. Kamu setengah marah dan mengeluh. Hahaha aku tau kenapa. Itu karena aku maksain untuk naik bus daripada naik pesawat ataupun kapal.
Kamu tau sendiri kan aku takut jatuh kalo naik pesawat dan juga takut tenggelam kalo naik kapal. Tapi setelah aku duduk di dalam bus, kulihat ada segumpal air mata di matamu. Aku berbisik lirih dalam hati "jangan menangis, jangan menangis". Itulah saat terakhir aku melihat wajahmu. Jujur aku sangat rindu akan kamu.
⏺⏺
Hei kamu, entah mengapa dalam minggu ini aku selalu memikirkan kembali saat pertama kali kita bertemu. Waktu itu jam menunjukan pukul 5 WIB.
Aku baru saja pulang dari les piano. Tiba tiba kulihat kamu duduk di kursi dibawah pohon yang rindang. Kuperhatikan kamu baru saja habis menangis. Itu terlihat dari bekas air mata dipipimu. Kucoba mendekatimu dan duduk disebelahmu. Aku mulai bertanya dan kamu jawab kemudian. Yang kuketahui kamu baru saja ditinggal mati ibumu.
Ibumu memutuskan mengakhiri hidupnya yang sulit dengan seutas tali yang digantung di depan kamarnya. Ayahmu pun pergi entah kemana sejak peristiwa itu.
Kamu menangis pilu saat kamu ceritakan kepadaku. Akupun tak kuasa menahan pilu dan sesak didadaku. Kamu bilang bahwa kamu tinggal dengan nenekmu sekarang. Tanpa pikir panjang kuajak kamu untuk tinggal denganku. Tapi apa yang kudapat, kamu menolakku. Kamu beberkan alasan kenapa kamu menolakku.
Kamu bilang bahwasanya kamu itu suka makan banyak. Jadi nanti takutnya mamaku marah padamu. Waktu itu usia ku 7 tahun dan kamu 8. Kupikir itu alasan yang masuk akal. Saat kubilang tak apa makan banyak, tiba tiba nenekmu datang menjemputmu. Sepertinya aku kenal dengannya. Ternyata rumah nenekmu didepan rumahku.
Sejak saat itu sampai 10 bulan yang lalu, kita tak pernah terpisah dan selalu bersama. Dan hal yang paling kuingat, kamu tulis namaku di kursi itu. Akupun mencoba menulis namamu, tapi sayang hari keburu hujan. Aku pun pulang beserta alat ukir yang kamu beri.
⏺⏺
Hei kamu, coba deh lihat keluar sebentar. Ups.. aku lupa hehehe. Kan surat ini akan sampainya besok atau lusa. Tapi aku yakin kok, kamu juga pasti sedang melihat bulan purnama yang aku juga lihat sekarang.
Kamu tau, aku mulai bosan tinggal disini. Tak ada satupun yang menarik buatku. Oh ya, kamu tau ngak selagi aku nulis surat ini aku lagi ngapain?. Aku lagi dengar lagu band favorit kamu, ya namanya BandaNeira. Sama dengan namaku.
Kamu bilang dulu bahwasanya ibuku gak kreatif karena namaku diambil dari band ini. Hahaha asal kamu tau, kan aku yang lahir duluan. Banda Neira, itu terus yang kamu omongin kepadaku di sepanjang kita pulang kerumah.
Pada awalnya aku tak tau band apa itu. Setelah aku searching, ternyata aku mulai sadari sesuatu. Alasan kenapa kamu suka Band itu, karena kebetulan vokalis Banda Neira adalah kakaknya Isyana.
Ya, Isyana Sarasvati, tipe cewek impianmu. Tapi tak sadarkah kamu selama ini, bahwasanya aku jauh lebih dari segi apapun dari Isyanamu Itu hahaha. Kamu tau, sekarang ku putar lagu Banda Neira mu "Sampai Jadi Debu" ehm, mudah mudahan hubungan kita ini juga berakhir nantinya sampai jadi debu yaa.
⏺⏺
Hei kamu, maaf atas segala keputusan sepihak yang kubuat untuk kita. Aku tak bermaksud menyakitimu dan "dia". Ya, dia. Mungkin ini keputusan yang terbaik untuk kita bertiga. Aku ingin suatu saat nanti kita bisa duduk bertiga di kursi yang kamu ukir dengan namaku. Tanpa ada rasa benci di hati kita masing masing.
Aku ingin kita duduk bertiga seperti saat kita masih belum tau tentang apa itu cinta. Kita bebas melakukan apa yang kita sukai. Aku selalu minta kepada tuhan agar aku diberi kesempatan untuk ukir namamu di kursi itu lagi.
Mudah mudahan ada waktu ya. Aku juga mau titip salam kepada dia. Tolong ya, sampaikan salam ku padanya. Uhh, aku lelah. Tanganku kaku nih. Coba deh lihat keatas besok ya. Supaya air mata tak mudah jatuh lagi.
Ini aku Neira, yang kemarin meninggal di alas kasur pemberianmu.
🔆🔆🔆

KAMU SEDANG MEMBACA
Andai Engkau Tau
Historia CortaBuku ini berisi sekumpulan cerita pendek yang berhubungan dengan cinta. Penulis dibuku ini melihat cinta dari sisi gelapnya. Bahwasanya cinta tak selalu berjalan dan berakhir dengan bahagia. Cinta itu kadang kejam, jika kau tak indah dan gemerlap, m...