Bimbang

460 12 1
                                    

Intan  POV

"Heii... melamun aja", tiba-tiba Dean mengagetiku. "Paan sih, pergi sana. Lagi pengen sendiri", balas ku seraya mendorong kepalanya. "Nggak asik ah, nanti ke taman kota yuk, bosen gue", Dean merajuk. "Lo mau kena bogeman Angga lagi?", tanya ku disusul dengan tawa. Ya.. karna beberapa minggu yang lalu aku pergi ke toko buku bersama Dean. Angga melihat kami dan tanpa ba bi bu dia meninju wajah Dean, yang yaaa bisa dibilang sedikit diatas rata2 itu.

"Intan Colaaaann... kalau pergi sama lo harus kena bogem lagi, gue rela deh. Tiap hari juga nggak papa, asalkan gue sama lo", jawabnya nampak serius. "Eh kumis kucing, receh banget lo!", ku tonyor lagi kepalanya.

###

"Jadi gimana? Mau nggak?", Rupanya Dean sengaja menunggu ku didepan kelas saat pulang sekolah. Buktinya saat aku keluar kelas, langsung muncul wajah menyebalkannya.

Namun meskipun demikian aku selalu merasa bersyukur memiliki sahabat seperti Dia. Dean selalu ada disaat aku membutuhkan, dan nggak pernah bosen dengerin curhat recehan ku.

"Intan!.. woee.. tan!", teriaknya di telinga ku. Segera aku tersadar dari lamunan dan menjitak kepalanya dengan keras. "Aiissshh.. gimana jadi kan ke taman?", tanya nya kembali. "Duh.. gimana yah, gue dijemput Angga soalnya. Kapan- kapan aja deh. Lagi nggak enak badan juga nih.. pusing", jawab ku sedikit tidak enak.

"Yaudah deh, nggak papa. Dean mah selalu setia menunggu walau terik panas dan dingin hujan datang", jawabnya lesu kemudian pergi meninggalkan ku.

###

Dalam perjalanan pulang aku hanya diam. Entah mengapa hari ini aku sangat lelah.

"Yang.. kenapa diem aja? Biasanya ngoceh terus", Angga menoleh sekilas ke arah ku. "Lagi males, udah fokus aja nyetirnya. Aku pengen tidur", jawabku kemudian memejam kan mata. "Ke taman kota yuk, nanti aku beliin ice cream deh", seketika aku duduk tegak dan tersenyum lebar ke arahnya. Entah mengapa mendengar kata ice cream membuat mood ku kembali membaik.

###

Sampai di taman

"Duduk sini dulu ya, aku beliin ice cream nya", setelah itu Angga menuju kedai ice cream favorit ku.

1 menit
2 menit
15 menit

Lama banget belinya, batinku. Aku segera menyusulnya dan...

"Ini gue duluan yang pesen!". "Nggak, orang yang dateng gue duluan kok!", ku lihat Angga nampak emosi. Entah apa masalahnya

"Ngga", aku menarik tangannya kemudian menatap siapa yang sedang berdebat dengannya. "Loh.. De, kok lo disini?", tanya ku heran. Ngapain Dean beli ice cream, padahal setau gue dia nggak suka sama yang namanya ice cream.

"Harusnya gue yang nanya, lo ngapain disini? Bukannya tadi pengen langsung balik? Lagi nggak enak badan? Pusing?", Dean menatap ku sinis. "Kalo sama gue aja bilangnya sakit. Oh iya, gue lupa. Gue kan cuma temen sementara lo.. haha, yaudah sih semoga cepet sembuh kalo emang beneran sakit", aku menatap Dean tak percaya. Apakah aku sejahat itu? Batinku.

"Heh, lo tu diem deh. Nggak usah gangguin cewek gue. Oke lah gue tau dia sahabat lo, tapi lo jangan gini dong. Gue cowoknya dan jujur gue nggak suka lo deket deket sama Intan", Angga menyahut dengan sedikit emosi.

"Ngga, udah", aku mencoba menenangkannya. "Haha.. oke. Gue juga ogah banget punya sahabat yang dateng saat butuh doang", Dean menjeda omongannya. "Tan.. ini pilihan lo. Lo lebih milih pacar dibandingin sahabat lo. Gue harap lo nggak ada lagi butuh sama gue. Capek gue selalu dengerin curhatan lo tentang dia. Lo gak tau gue sayang sama lo", Dean menyelesaikan ucapannya kemudian berlalu

###

"Lo gak tau gue sayang sama lo", kenapa kata itu terus yang terbayang di otakku. Kenapa Dean mengatakannya seperti seorang pria menyatakan perasaannya? Banyak pertanyaan yang muncul di pikiran ku.

Nggak mungkin kan Dean sayang sama gue? Lagian kita kan sahabatan udah lama. Terus.. dari kapan Dean memiliki perasaan itu?

Kenapa harus gue sih De. Lo taukan gue udah punya cowo dan gue nggak bisa ninggalin dia. Gue sayang Angga, tapi gue juga sayang sama lo. Gue nggak bisa milih Angga atau lo, Angga cowo gue, dan lo sahabat gue. Kenapa harus gue sih? Kenapa?


Biarkan Aku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang