Jangan Memintaku Meninggalkan Mu

386 3 0
                                    

Jikalau kita tidak bisa bersama, maka sepahit apapun akan aku jalani. Asalkan jangan memintaku meninggalkanmu, biarkan aku menemani mu sampai takdir yang menentukan.

###

Angga terduduk lemas di taman rumah sakit tempat Intan dirawat.

Ia sudah mengetahui jika intan menderita leukimia. Tadi Angga terus saja meminta penjelasan dari dokter dan orang tua Intan.

Yang Angga kecewa adalah kenapa Intan berbohong padanya? Kenapa Intan selalu ceria di depannya? Banyak sekali pertanyaan yang ada di fikirannya.

Tidak terasa air mata mulai menetes dari pelupuk matanya. Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana jika Intan meninggalkannya? Sungguh Angga tidak sanggup untuk itu.

Setelah merasa dirinya sedikit tenang, Angga kemudian beranjak ke ruangan tempat Intan dirwat.

Kondisi Intan sangatlah memprihatinkan. Andai bisa, Angga ingin dirinya saja yang terbaring disana. Lebih sakit rasanya melihat orang yang ia cinta terbaring lemah tak berdaya.

Angga kemudian duduk dan menggenggam tangan Intan yang sangat dingin itu.

"Aku sayang sama kamu Intan, kamu jangan ninggalin aku yah. Aku yakin kamu pasti kuat. Aku akan selalu ada disamping kamu. Kita harus berjuang sama sama ya", sebelah tangannya yang lain mengusap kepala Intan.

Perlahan Intan membuka matanya. Sebenarnya ia sudah siuman dari tadi. Tapi rasanya sangat pusing sehingga ia tetap memejamkan matanya.

Intan tersenyum dan menggenggam tangan Angga lembut.

"A..aku, ggak papa Ngga. Kok kamu khawatir gitu", Intan menatap Angga.

Tadinya Angga sedikit terkejut, ia kira tadi Intan belum siuman.

Intan terlihat kesulitan untuk bangkit dari duduknya. Angga segera membantunya dan memberikan sandaran bantal untuk kepala Intan.

"Kamu jangan bohong lagi yah sama aku. Aku Angga, pacar kamu. Aku berhak tau apapun tentang kamu", Angga menjeda kalimatnya dan menatap mata Intan sendu.

"Aku udah tau kamu sakit. Kamu nggak perlu nutupin apapun dari aku. Aku beneran sayang sama kamu Tan. Apapun yang ada pada diri kamu, nggak bakalan ngerubah rasa sayang aku ke kamu. Kamu yang kuat yah, aku tau kamu bisa", Angga tersenyum untuk menahan rasa sakit saat mengatakan itu.

Angga tau dan paham penyakit Intan. Namun dia benar benar tidak siap untuk itu.

Intan meneteskan air matanya. Ia tidak ingin Angga tau, tapi nyatanya ia salah. Ia membuat Angga kecewa dengan itu.

Intan memajukan tubuhnya dan memeluk Angga.

"Maafin aku Ngga, aku cuma ngga mau kamu khawatir sama aku. Aku ngga mau kamu sedih kaya gini, aku tau kamu sayang sama aku. Maafin aku yah ngga, aku nggak bisa jadi cewe yang baik", Intan terisak di pelukan Angga.

Angga hanya menganggukan kepalanya. Ia pun menangis. Kenapa Intan harus sakit? Kenapa????

"Kita udahan ya Ngga", kata Intan sembari melepas pelukannya.

Angga menatap Intan tak percaya. Kata kata itu tidak diinginkannya. Bahkan membayangkannya saja angga tidak pernah.

Intan kembali menggenggam tangan Angga.

"Ngga, kita udahan ya", Intan tersenyum. Padahal hatinya sangat sakit saat mengatakan itu.

"Nggak. Maksud kamu apa ngomong gitu? Kamu capek yaudah kamu istirahat yah. Aku keluar bentar nanti kesini lagi", Angga melepaskan genggaman tangan Intan.

Namun Intan malah lebih erat menggenggamnya.

"Angga kamu berhak buat bahagia. Dan bahagia kamu bukan sama aku Ngga. Kamu ngga boleh kaya gini. Aku yakin banyak cewek baik dan bisa bahagiain kamu, bisa selalu ada buat kamu. Ngga ini permintaan aku. Kamu maukan kita putus?",

Biarkan Aku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang