Mulai

268 5 0
                                    

Nabilala :
Kak Angga

Angga mengerutkan dahinya. Nabila?? Kemudian mengetik suatu balasan.

Angga Mahesa :
Kenapa?

Nabilala :
Boleh minta wa nya? Temen ku katanya mau hypno magic nih

Angga Mahesa :
089xxxxxxxxx

Nabilala :
Makasih

###

Autor POV

Jika hadirku hanya untuk pelampiasan mu, maka lepaskanlah. Rasa yang suci tak akan ku biarkan untuk kau lukai.

"Panji, nih wa nya. Malu maluin aja", Nabila mendumel sembari menyerahkan handphone nya.

"Haha, kan lu yang deket", Panji mengambil benda itu kemudian menyalin nomor yang tertera disana.

"Lagian apaan coba. Lebay banget pengen di hypnomagic segala", Nabila mengambil kembali benda pipih nya.

"Yah, gue mau ilangin kebiasaan ngerokok gue", jawab Panji cengengesan.

Nabila melotot kemudian berjalan keluar dari kelas.

###

Intan masih terbaring di kamar rawat nya. Angga sedang keluar untuk membelikannya makan malam.

Tiba- tiba Intan penasaran dengan isi handphone Angga, yang tadi dititipkan kepadanya.

Intan segera membuka karena ternyata tidak di password. Memang Intan jarang sekali melihat hp pacarnya.

Ia tersenyum kecut saat melihat banyak sekali chat dari cewek yang mungkin fans fans pacarnya namun tidak pernah dibalas maupun dibaca oleh Angga.

Ia kemudian membuka chat teratas yang sudah dibuka bahkan dibalas oleh Angga. Intan membaca satu persatu pesan itu.

Tiba tiba ide menarik muncul dari otaknya. Intan mengetikkan sesuatu yang kemudian dikirimkan kepada Nabila.

Angga Mahesa :
Hari ini sibuk nggak?

Tak diduga Nabila langsung membalasnya.

Nabilala :
Nggak si, kenapa emang?

Angga Mahesa :
Makan bareng yuk

Nabilala :
Hah? Ga salah? Makan? Ini kak Angga kan?

Angga Mahesa :
Iya ini Angga, gimana mau ngga?

Nabilala :
Emm.. mau deh. Pulang sekolah aja ya

Angga Mahesa :
Oke. Pulang jamber?

Nabilala :
Setengah dua

Angga Mahesa :
Yaudah, nanti aku jemput. See you :)

Nabilala :
See you too :v

Intan segera mematikan layar hp Angga ketika terdengar langkah kaki mendekat kearahnya.

"Ngapain senyum senyum gitu?", Angga heran karena Intan terlihat aneh.

Intan menggelengkan kepalanya. "Ga papa, hehe. Semangat ya Angga!", ia tersenyum lebar.

Angga mendekat dan menyentuh dahi pacarnya itu.

"Kenapa si? Ga jelas kamu. Kerasukan apaan?", Angga menatap Intan dengan intensif.

Intan mengerucutkan bibirnya kemudian sekali lagi ia tersenyum lebar.

Biarkan Aku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang