Aku Bertahan Karena Mu

224 5 0
                                    

Memang, aku egois. Namun jika kau yang berada di posisi ku, apakah kau akan diam saja?

***

Intan POV

Semenjak kehadiran Angga dihidupku, aku hampir tidak pernah dekat dengan cowok manapun. Kecuali Dean sahabat ku.

Aku sebenarnya tau jika diam diam Dean menaruh rasa padaku. Namun aku telah menganggapnya sebagai sahabat, keluarga. Aku tak ingin suatu hari kita berpisah, namun ternyata keputusan ku salah. Bagaimanapun jalannya, rupanya membuat aku dan Dean semakin jauh.

Kini aku berada jauh dari semua orang, bahkan kedua orang tuaku. Aku mengerti sepi. Berjuang sendiri benar benar tidak pernah aku bayangkan. Aku ingin pulang, aku ingin pulang.

Tetes demi tetes air mata membasahi wajahku. Aku merindukan kalian semua.

Para dokter dan perawat yang melihat ku menangis hanya tersenyum. Mereka yang selalu menyemangati ku. Perawatan ku kali ini benar benar intensif, kalian semua tolong do'akan. Doakan aku segera sembuh, doakan penyakit ini pergi dari tubuh ku.

Aku masih ingin bersama orang orang yang aku sayang. Bukan berdiam sendiri seperti ini. Masih banyak sekali mimpi yang dalam ruang pengharapan. Pendidikan ku, karier ku kelak, dan.. bagaimana cerita ku dengan Angga kemudian.

Aku kembali terisak, pedih rasanya. Aku egois, aku melepaskan Angga, aku membuangnya. Yang aku dapatkan kini hanya rasa sakit, rindu, dan penyesalan. Cinta tak bisa terbuang begitu saja.

***

Autor POV

Oke, jadi mungkin beberapa part ke depan Intan tidak akan muncul dulu ya kawan. Biarkan dia istirahat :)

Hari ini Nabila berangkat pagi, tugas piket menantinya. Ia menelusuri koridor kelas yang masih agak sepi. Belum banyak siswa siswi yang datang.

"Woe Bil", sapa seseorang membuat Nabila terkejut. "Eh Anjir, lo ngapain sih", Maki Bila kepada Reza temannya. Yang hanya dibalas cengiran.

"Tumben lo, jam segini udah berangkat", jawab Bila sembari meletakkan tas pada bangkunya. Namun ternyata, Reza sudah keluar kelas. Entahlah apa maunya.

Pelajaran hari ini cukup menyenangkan. Karena tidak ada tugas, tidak ada ulangan, dan tidak ada kejadian yang menyebalkan.

"Jadi gimana sama Vero?", tanya Anya tiba tiba. Bila masih fokus membereskan barang bawaannya tanpa mempedulikan pertanyaan Anya.

"Bil! Budeg lo?!", Anya meninggikan suaranya. "Nya, udah ya. Gue sekarang mau fokus be...la....jar. gausah bahas cowo deh ah", jawab Bila kesal. "Iya deh iya yang deket sama banyak cowo sok sok gapeduli gitu", Anya cengengesan.

Bila hanya membalas dengan tatapan tajam. "Bil, ke gerbang bareng yuk", ajak Anya.

"Ngapain? Udah duluan aja", jawab Bila yang merasa aneh dengan sikap Anya. "Udah ayo", Anya menarik tangan Bila keluar dari kelas.

Sesampainya didepan sekolah, Anya masih dengan erat menggenggam tangan Bila.

"Ih, lepasin kali", Bila berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Anya.

"Nah, tu orangnya", Anya melambaikan tangan pada seseorang.

***

Wkwk... siapa sih kira kira yang dateng??????
Ada yang gatau sama Anya, seperti yang udah aku jelasin. Anya temen sekelas Nabila. Ga deket deket juga kok.

Maaf ya, ini cerita jarang update. Karna ya gitu... rencananya sih pengen fokus ke Salahkah Aku Mencintaimu dulu, tapi karna kalian yang minta.... aku lanjutin deh. Apa sih yang engga buat readers ku tercinta :v

Dont forget vote and comment yah guys, love you.

Biarkan Aku PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang