"Prilly!!! " Mereka pun saling berpelukan menyalurkan rasa rindu yang menggebu diantara mereka berdua.
"Kenapa kau baru datang? Apakah kau tidak rindu padaku? Apakah ada sesuatu yang membuatmu lupa datang kemari untuk menemuiku hmmm?? "Tanya Prilly kesal.
"Haha apakah mulutmu itu masih sama cerewetnya??"Prilly mendengus.
" Tentu saja aku sangat merindukanmu"Ucap Milla sambil memeluk Prilly lagi sekilas.
Prilly pun tersenyum dan mempersilahkan Milla duduk.
Selama ini Prilly memang sangat jarang membuatkan segelas coffee untuk Milla dengan berbagai alasannya. Bukan karena tidak mau, tapi dia hanya tidak ingin kehilangan waktunya sedikitpun untuk bercakap cakap dengan sahabatnya.
"Tentu saja asal kau tidak cepat cepat pulang! "Ucap Prilly lalu pergi untuk membuatkan kopi untuk Mila.
Selang beberapa menit Prilly pun datang dengan membawa 2 gelas kopi dan cookies.
"Ini untukmu,dan ini untukku"ucap Prilly.
"Bagaimana kuliahmu? "Ucap Prilly memulai pembicaraan.
"Tidak ada masalah, hanya aku saja yang bermasalah"
"Maksudmu? Apa penyakitmu itu kambuh lagi? Hahaha"Tanya Prilly tertawa.
"Sepertinya iya, dan aku siap mendapat ceramahmu lagi hahaha"
"Dasar pemalas! "Prilly mencibir.
Mereka berdua pun terlarut dalam pembicaraan mereka,saking terlalu asyiknya mereka tidak sadar jika sedari tadi ada seseorang yang datang dan sedang berdiri di belakang mereka.
"ekhemmm"
Mereka masih terlalu asyik hingga tidak mendengar deheman seseorang disana.
"EKHEMMMMMMM!!!!!!! " Mereka yang terkejut pun menoleh.
"Apakah aku sekecil upil sampai kalian tidak melihatku sedari tadi disini? "Ucap Vino tak kalah kesal.
"Maaf.. Kita terlalu asik jadi ga tau hehe"Ucap Milla.
Vino pun menduduki kursi kosong di sebelah Milla. Semuanya terdiam tanpa ada yang berbicara diantara mereka.
"Kenapa kalian terdiam? Lanjutkan obrolan kalian aku ingin bergabung! "Ucap Vino.
"Kenapa tiba tiba jadi malas ngomong yaa? "Ucap Prilly dengan terkekeh diikuti Milla.
"Kalian menyebalkan! "Protes Vino. Milla pun melirik jam yang melingkar di tangannya.Sepertinya ia harus pulang.
"Sayang, apakah kau bisa mengantarku pulang?"Tanya Milla pada Vino.
"Tidak!!Kau tetap disini! "Sahut seseorang disana. Bukan Vino tapi Prilly.
"Heii aku berbicara dengan pacarkuuu "Ucap Milla terkekeh.
"Percaya yang punya pacar! "Prilly mendengus kesal.
"Makanya cari pacar supaya kau tidak kesepian haha"Ucap Vino dengan tawa diikuti Milla.
Prilly melirik mereka berdua sinis.
"Apa kau jadi pulang sekarang? "Tanya Vino. Milla pun mengangguk.
"Aku pulang dulu ya Prillyku"Ucap Milla memeluk Prilly sekilas.
"Iya hati-hati"Milla pun mengangguk.
"Semoga kau cepat mendapatkan pacar! Hahahah"Ucap Milla lalu pergi begitu saja.
*** Bosan. Itu yang dialami Ali sekarang.Bagaimana tidak? Sudah berjam jam ia duduk menonton tv,Oh tidak lebih tepatnya tv lah yang menonton Ali. Sedari tadi Ali hanya mengganti channelnya terus menerus tanpa ada rasa tertarik menonton tv.
Ya, hari ini Ali hanya di rumah saja karena tidak ada jadwal apapun di kantor dan ia meminta Bryan untuk mewakilkan sesuatu jika ada yang penting.
Hufff...
Ali menghembuskan nafasnya gusar. Ia pun memilih mematikan tv nya lalu pergi ke kamarnya. Sesampainya di sana Ali merebahkan tubuhnya di kasur king size nya lalu memejamkan matanya.
Tiba tiba terlintas bayangan gadis mungil itu lagi. Ali pun membuka matanya lalu tersenyum mengingat gadis itu.
'Apa aku sedang rindu? 'Batin Ali lalu terkekeh.
Ia pun mencari sesuatu dalam lacinya. Ya sapu tangan itu .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Prilly? "gumam Ali pelan. 'Apakah ini nama gadis itu? 'pikir Ali. Ia pun terkekeh kenapa ia baru menyadari jika ada nama disana.
Mungkin ia harus menemui Prilly sekarang, tapi ia pikir ia harus ke Toko buku dulu untuk membeli buku tentang perkantoran.
Ali pun bergegas mengganti bajunya lalu pergi menuju toko buku.
Bersambung..
Huffhh.. Baru next sekarang 😂 Jangan lupa vote yaa comment juga thank youu
