''''
Pagi ini udara cukup menusuk.Awan mendung pun tampak menghalangi matahari yang ingin memancarkan sinarnya ke bumi. Tetes demi tetes air hujan jatuh ke bumi,semakin lama semakin menjadi.
Hiruk pikuk jalanan kota yang macet pun melengkapi keadaan pagi ini.
Suara klakson kendaraan saling bersahutan tanpa ada yang mau menanti."Huhh bagaimana aku bisa sampai di kantor tepat waktu jika seperti ini? "Keluh Ali.
Bip bip..
Ali pun menghela nafasnya gusar.
****
Setelah sekitar 30 menit akhirnya macet pun bisa terlewati. Jalanan pun sudah lancar kembali.Berdasarkan informasi yang Ali dapat dari salah seorang warga, pohon tumbang lah penyebab kemacetan saat itu. Ali kembali melajukan mobilnya pelan menerobos hujan yang belum juga reda.
Ketika melewati sebuah halte bus,pandangan Ali tertuju pada seorang gadis mungil yang duduk dengan pandangan yang lurus dan tangan yang di letakkan menyilang di antara kedua bahunya.
Ali pun menepikan mobilnya dan mencari benda yang digunakan untuk melindunginya dari hujan. Ali pun menyibakkan payungnya lalu bergegas keluar menemui gadis tersebut.
"Prilly? "Gadis itu pun sontak terkejut melihat kedatangan Ali.
"Ali? Kenapa kau bisa disini? "Tanya Prilly.
"Tadi aku melihatmu disini sendirian. Apa kau sedang menunggu bus?."
"Tentu saja.Tidak mungkin aku disini menunggu kapal."Ali pun terkekeh lalu melepaskan jas nya dan dipakaikan di bahu Prilly agar tidak kedinginan.
Prilly pun terkejut atas perlakuan Ali padanya.
"Apa ini Li? "Tanya Prilly bingung.
"Supaya kau tidak kedinginan. Ku lihat sedari tadi kau mengusap usap lenganmu."Prilly pun tersenyum hangat.
"Terimakasih Li"Ali pun mengangguk.
"Apa kau ingin berangkat bekerja? "Tanya Ali.
"Iya, tapi sedari tadi belum ada bus berhenti di sini."
"Kalau begitu mari ku antar"
"Tidak usah Li. Kau pasti juga akan pergi ke kantor kan? Aku tidak ingin merepotkanmu. "
"Jangan menolak! Aku sama sekali tidak merasa direpotkan."
"Hmm yaudah deh, yuk"Ali pun mengangguk lalu menggandeng Prilly menuju mobilnya dengan payungnya lalu membukakan pintu Prilly terlebih dahulu. Tentu saja Prilly menghangat atas perlakuan Ali padanya.
***
Sesampainya di Kedai Kopi tempat Prilly bekerja Ali pun membukakan pintu mobilnya untuk Prilly.
"Terima kasih ya Li, mungkin tadi kalau kau tidak datang,sampai sekarang aku pasti belum sampai di sini"Ucap Prilly tersenyum.
"Sama-sama"Jawab Ali tersenyum. "Sudah sana masuk"Sambungnya lalu mengelus pucuk kepala Prilly.
Prilly pun mengangguk lalu tersenyum pada Ali.
Lagi lagi Prilly menghangat atas perlakuan manis Ali.Pipinya pun tampak memerah karena Ali.Prilly yang semula sudah melangkahkan kakinya masuk ke tempatnya bekerja pun berhenti dan membalikkan badannya. Ali yang masih pada tempatnya pun mengernyit.
"Ada apa Prill? "Tanya Ali. Prilly pun berlari menghampiri Ali. Lalu mencopot jas yang semula dipakainya.
"Ini jasmu hehehe"Ucap Prilly sambil menyerahkan jas Ali.Ali pun menerimajasnya lalu tersenyum.
"Sekali lagi terima kasih ya Li"
"Iya Prilly mau berapa kali kau mengucap terimakasih padaku? "Tanya Ali terkekeh diikuti Prilly.
"Yaudah. See you Li"Ali pun mengangguk lalu bergegas memasuki mobilnya menuju kantor tempat ia bekerja.
*****
Sesampainya di kantor Ali pun memasuki kantornya. Sapaan demi sapaan yang ia terima dibalas dengan senyuman ramahnya.Sesampainya di ruangannya, ia pun mulai mengerjakan apa yang harus ia kerjakan.
Tok.. Tok..Tok
"Masuk"Ucap Ali.
Seseorang pun datang dari balik pintu.
"Kulihat kau terlambat hari ini Li?"Tanyanya.
"Ya, tadi jalanan macet"Orang itu pun hanya menganggukkan kepalanya.
"Bryan,siapkan dokumen² penting yang harus dibawa pada rapat hari ini"Seru Ali.
"Aku sudah menyiapkannya, tenang saja."Balas Bryan santai.
"Oke, kalau begitu kita langsung saja menuju meeting room."
****
Suasana kedai kopi sangat ramai pengunjung, hingga karyawan-karyawan disana kewalahan termasuk Prilly. Baru jam 10.00 pagi keringat sudah berpeluh-peluh di dahinya. Namun hal itu tak menurunkan semangat seorang Prilly yang notabene nya adalah sebagai karyawan."Prill, Coffe Original and Chocochips ya"Ucap karyawan lain yang bernama Ryan.
"Siap.. "Ucap Prilly semangat lalu menyiapkan apa yang dipesan pelanggan tersebut.
Setelah lelah melayani pelanggan, Prilly pun beristirahat sebentar. Tiba-tiba Vino datang menghampirinya.
"Prill? Apa tenagamu benar benar terkuras?"Tanya Vino terkekeh.
"Ya. Apa kau tak melihat aku sedang kelelahan disini?"Tanya Prilly membuat Vino kembali terkekeh.
"Aku lihat kau diantar seseorang tadi? Siapa? "Tanya Vino.
"Apa kau harus tau Vin? "
"Ya kalau kamu mau memberitahuku"Prilly pun menghela nafasnya pelan.
"Aku memang diantar seseorang tadi. Namanya Ali,CEO yang terkena tumpahan kopi waktu itu"Vino pun terkejut.
"Kenapa kau bisa mengenalnya?Dan kenapa dia masih mau berteman denganmu setelah kau menumpahkan kopi di jasnya? "Tanya Vino tertawa.
"Kau pikir dia akan balas dendam padaku? "Vino pun menaikkan satu alisnya terkekeh.
"Biasanya orang kaya selalu seperti itu"Ucap Vino.
"Sebelumnya aku memang berpikir seperti itu, tapi ternyata dugaanku salah. Dia baik."Ucap Prilly membuat Vino menyeringai.
"Hati-hati nanti jatuh cinta! "Ucap Vino tertawa. Prilly pun hanya bisa tersenyum malu.
"Ihhh Vino! Minggir aku ingin menyelesaikan pekerjaanku! "Vino pun tertawa terbahak-bahak.
***
Bersambung...
Vote dan commentnya donggg..
Kritik dan saran dibutuhkan 😂Awas kalo ga votee. 👊
See youuu