"Aliiii ah yaampuuuuunnn"Ucap seorang wanita sambil memeluk tubuh Ali.
"Lepaskan aku Rita!!"Ya wanita itu adalah Rita si cewek penggemar yang terlalu over hingga mendekati cinta.
"Tidak mau! Aku merindukanmu Ali"
"Aku bilang lepaskan!! "Namun Rita tetap saja kekeuh tidak mau melepaskan pelukannya dengan Ali.
"LEPASKAN AKU RITA!!! "
Rita yang terkejut pun sontak melepaskan pelukannya. Baru kali ini ia dibentak oleh Ali, karena Ali selalu menghindar jika dia datang.
Prilly pun sama terkejutnya melihat Ali yang begitu marah.Terlihat wajah kesal dan air mata yang menggenang di kelopak matanya. Rita pun mendengus dan pergi dari hadapan Ali maupun Prilly.
Ali pun menggenggam tangan Prilly dan membawanya duduk di kursi yang mereka tempati sebelumnya.
Melihat Prilly yang diam saja Ali pun memulai pembicaraannya.
"Prill? Kenapa kau diam saja? "tanya Ali dan hanya gelengan respon Prilly.
"Kenapa? Cerita sama aku"ucap Ali lagi.
"Ternyata kamu seram kalau sedang marah"Jawab Prilly dengan muka datarnya.
Ali pun terkekeh. "Masa sih? Hahaha"
"Iya, kayak vampire mau gigit mangsanya"
"Haha kamu ada ada saja, dasar korban sinetron!"Ucap Ali tertawa.
"Biarin dong.Yang penting Digo ganteng"Prilly pun ikut tertawa.
"Ngomong-ngomong tadi itu siapa? "Tanya Prilly.
"Kepo kamu, jangan jangann kamu cemburu ya?"Seru Ali tertawa.
"Heh aku hanya bertanya.Kurangi tingkat kepercayaan dirimu itu!! "Prilly pun mendengus.
"Jadi dia itu namanya Rita, aku sama sekali tidak akrab dengannya.Beberapa tahun lalu aku bekerja menggantikan posisi ayahku sebagai ceo dia selalu datang menemuiku dan sepertinya dia memang mengagumiku tapi kelewat over jelas aku jadi risih"Ali pun megalihkan pandangannya menghadap Prilly. Melihat Prilly yang mengembungkan pipinya seperti menahan tawa yang meledak-ledak.
Ali pun mencibir "Keluarkan saja ketawamu itu! Kau seperti tahu bulat jika seperti itu! "
"Bwahahaha hahahah"
Prilly pun mengeluarkan tawanya yang meledak ledak.
Melihat wajah Ali yang menatapnya sinis Prilly pun menghentikan tawanya."Cieee ciee idolanya mak lampir hahahaha"Ejek Prilly.
"Terus saja kau megejekku! Dasar bungkus nugget!! "
"Apa kamu bilang? Bungkus nugget? Dasar kang somay!!!! "
Mereka pun tertawa bersama-sama.Ali Pov
"Ngomong-ngomong tadi itu siapa? "Tanya Prilly.
"Kepo kamu, jangan jangann kamu cemburu ya?"Seruku tertawa.
"Heh aku hanya bertanya.Kurangi tingkat kepercayaan dirimu itu!! "Prilly pun mendengus.
"Jadi dia itu namanya Rita, aku sama sekali tidak akrab dengannya.Beberapa tahun lalu aku bekerja menggantikan posisi ayahku sebagai ceo dia selalu datang menemuiku dan sepertinya dia memang mengagumiku tapi kelewat over jelas aku jadi risih"Aku pun megalihkan pandangannya menghadap Prilly. Melihat Prilly yang mengembungkan pipinya seperti menahan tawa yang meledak-ledak.
Aku pun mencibir "Keluarkan saja ketawamu itu! Kau seperti tahu bulat jika seperti itu! "
Sungguh dia sangat menggemaskan."Bwahahaha hahahah"
Prilly pun mengeluarkan tawanya yang meledak ledak.
Melihat wajahku yang menatapnya sinis Prilly pun menghentikan tawanya."Cieee ciee idolanya mak lampir hahahaha"Ejek Prilly.
"Terus saja kau megejekku! Dasar bungkus nugget!! "
"Apa kamu bilang? Bungkus nugget? Dasar kang somay!!!! "
Kita pun tertawa bersama-sama.
Entah mengapa sepertinya aku seperti ada getaran aneh saat dekat bersamanya, seperti selalu ingin melindunginya tapi aku belum berani menyimpulkan apapun tentang perasaan ku ini."Hmm Prill? "
"kenapa Li? "
"Aku haus hehehe, bisakah kau membuatkan ku kopi?"
"Hnn mau Rasa apa? "
"Rasa cinta hahahahah"
"Nggak lucu Ali! Aku serius bertanya"
"Oke oke,apa aja deh yang penting buatan kamu! ".
"Oke bentar ya"
Aku pun menganggukkan kepalaku, ternyata bersamanya membuatku nyaman dan lupa waktu buktinya ini sudah hampir siang.
Selang beberapa menit Prilly datang membawa 2 gelas kopi dan cheescake.
"Nah silahkan di minum Tuan Ali dan ini cheescake nya"Aku pun terkekeh.
"Terima kasih nyonya Prilly"Lalu aku pun mengambil segelas kopi dan langsung ku teguk. Tapi kenapa rasanya aneh?
"Gimana Li enak ga? "
Aku menganggukkan kepalaku sebenarnya ini rasa apa? Kenapa rasanya asin?"Ini rasa apa Prill? "
"Coffe White Frappe kenapa Li? Ga enak ya? "
"Enak kok enak banget malah"Ucapku sembari tersenyum meyakinkan. Prilly pun ikut tersenyum lalu meneguk segelas kopinya. Tiba tiba Prilly menyemburkannya entah apa yang ia rasakan.
"Kau bilang enak Li? Ini asin Li!!buehhh "Aku pun hanya terkekeh.
"Coba aku rasakan punyamu"Lagi lagi ia menyemburkannya.
"Asin Li"gumamnya.Aku hanya tertawa saja.
"Kamu sadar tidak apa yang baru saja kamu lakukan?"Tanyaku.
"Apa Li? Aku tidak tahu"Jawabnya masih menggengam segelas kopiku.
"Kau meminum bekasku, itu artinya kita.... "
Prilly pun sadar apa yang dilakukannya ia pun menaruh kembali gelasku dengan pipinya yang bersemu.
"Maaf.. "lirihnya dengan pipinya yang selalu blushing itu. Justru aku malah menyukainya.
"Tidak apa-apa"Ucapku terkekeh dan mengelus pucuk kepalanya.Menggemaskan sekali gadis ini.
Ali pov end.
******
Prilly pov.
Sepulang dari kerja aku merebahkan tubuhku di atas kasurku. Huhh rasanya nyaman sekali. Hari ini cukup melelahkan karena melayani banyaknya pelanggan dan aku harus menunggu angkot datang sebelum pulang.
Mengingat tadi siang,seperti ingin menenggelamkan diriku saja. Sungguh memalukan. Aku yang salah memasukkan garam di gelas itu yang ku kira gula dan tanpa sadar aku berciuman dengan Ali secara tidak langsung? Oh Prilly apa yang kau pikirkan saat itu?
Sepertinya aku membutuhkan air dingin untuk merefreshkan pikiranku ini sebelum aku kebablasan tertidur. Karena rasanya nyaman sekali nipisin kasur sore ini. Aku pun bergegas menuju kamar mandi.
Bersambung..
Tetap vote dan comment ya teman²
See you