10: Florest🃏

1.8K 308 23
                                    

focus : All

-

Back to reality : Tuesday, February 14th 2017.

-

"Daehwi mati dibunuh! Lo semua udah pada tau belom?" Tanya Hyungseob ceriwis banged.

"Semua udah tau. Sekarang kita sendiri sendiri waspada. Karena mungkin salah satu diantara kita pembunuhnya." Kata Jinyoung lalu duduk dari tidurnya.

"Kita balik aja. Masa harus selama ini lampu lampu sama senter kalian nyala demi rumah ini. Kita cari tempat yang memungkinkan polisi bisa nyampe." Kata Jinyoung lagi.

"Bokap gue buka rental mobil deket sini, jalan dikit bentar, terus kita sewa 2-3 mobil, gimana?" Tanya Guanlin.

"Wah asik tuh. Kenapa ga minibus aja sekalian Lin? Ada? Biar semua muat." Tanya Doyeon.

"Ada kok Yeon, kita jalan dulu, baru pilih disana, yuk!" Ajak Guanlin yang kini memimpin didepan bersama Jinyoung, Mina, dan Somi.

"Gue baru inget papa lo orang kaya Lin." Kata Somi sambil berjalan.

"Gue juga kaya kali, ah!" Kata Guanlin.

"Ga, yang kaya itu orangtua lo, lo kagak." Jawab Somi lagi.

"Sotoy deh lu! Gue kan juga kerja umur segini!" Bentak Guanlin dengan raut wajah bercanda.

"Oiya, gue baru inget lo juga model, dasar tajir. Gemes gue." Kata Somi lagi lalu menyerah untuk melawan Guanlin.

"Yeee dasar." Kata Guanlin lalu menempeleng Somi.

"Buset bisa santai dikit ga si gausa ngegas ngeng ngeng." Kata Somi lalu berjalan lagi setelah mendapatkan keseimbangannya.

"Pacaran aja lo berdua!" Kata Kang Mina cemberut lalu menuju ke depan. Sementara Guanlin, Jinyoung dan Somi lihat lihatan dan Jinyoung merekahkan senyum jahil.

"Kang Mina cemburu tuh Lin! hayoo~" kata Jinyoung lalu bergegas lari takut ditempeleng oleh Guanlin.

"Dasar manusia manusia lacknad!" Guanlin lalu mengejar Jinyoung dan melewati Kang Mina.

"Sorry. I like you." Bisik Guanlin sempet sempetnya ke Kang Mina lalu bergegas mengejar Jinyoung.

"KampreeT balik lo sini!" Katanya sambil terus mengejar Jinyoung.

Kang Mina malu dan tersenyum. Wajahnya merah padam.

"Cieeeee" kata Somi sambil menggoyangkan kedua telunjuknya seperti odong odong.

"Cemburu ya?" Tanya Somi lalu menepuk punggung Kang Mina sambil tertawa pelan.

"Udah sana jadian aja, gue sama yang lain." Kata Somi dan mereka berdua berjalan berdampingan.

(yawla idk why do i ship both of them aku ga mikir gimana gimana mereka kayak cocok aja gitu buat ogut trs kayaK ya gitu they're both special for me so ye)

-

"Wih Lin, gede juga ya showroom bapak lo." Kata Woojin sambil mendekati Guanlin.

"Wkwk. Mantep ga." Jawab Guanlin.

"Iye." Jawab Woojin lagi.

"Wah ada minibus tuh! Itu aja boleh ga Lin?" Tanya Doyeon.

"Boleh kok. Gue panggilin ya karyawannya bentar." Kata Guanlin lalu berjalan kearah suatu ruangan.

"Mas Guanlin? Ada apa kok kesini? Sama bapak?" Tanya salah satu karyawan disana.

"Engga nih, lagi sama temen temen aja. Oiya, aku boleh make minibusnya ga? Yang nyetir biar kita kita aja." Kata Guanlin.

Iya, mereka rata rata sudah 17 tahun.
(Anggep aja la tau gue apaan yang dikepala lo semua wkwk)

"Hmmm. Tapi kayaknya Mas harus bayar paling engga penyewaannya 20% atau ga, nanti bapak yang bangkrut mas." Kata karyawannya yang diketahui namanya Opi.

"Sip." Kata Guanlin lalu mengeluarkan kartu debitnya.

"Ambil aja semuanya, kasih aku kuncinya sama stnk, boleh?" Tanya Guanlin penuh senyum.

Ya elah. Si Opi meleleh.

"K-k-oke Mas, saya PERGI BENTAR" katanya tidak kuat lalu berlari. Dalam hatinya, Guanlin boleh gasih dijadiin pacarnya.

Jawaban dari author adalah tidak.

"Yeu laga laga orang tajir gini dah." Kata Dino sambil menepuk punggung Guanlin.

"Seriusan lo kasih kartu debit lo semuanya?" Tanya Somi.

"KEKEKEKEKE ga lah cong. Itu sisa tinggal 12 REBU. KRRRRT" Tawa Guanlin meledak namun ia segera berhenti biar ga ketauan.

"Buset ini orang tajir pelit yha." Kata Woojin bernada mengejek.

"Lo pake apaan aja sampe sisa 12 rebu? Gue tau kan lo punya saldo bisa 7 juta lebih perbulan." Kata Kang Mina.

"Loh, lo kan yang nemenin gue makan ayam di warteg Bu Hamidah. Gimana sih lo Min." Kata Guanlin lalu menempeleng Kang Mina.

"Emang warteg pake gesek gesekan?" Tanya Hyungseob.

"Buktinya di Bu Hamidah bisa tu." Jawab Guanlin lalu segera menoleh ketika namanya dipanggil.

Oleh Opi.

"Mas! Ini kunci sama stnk-nya." Kata Opi lalu modus megang megang tangan Guanlin pas dia ngasih kuncinya.

"M-makasih mba aku cabut dulu ya." Katanya lalu melambaikan tangan ke Opi, lalu mereka semua masuk kedalam minibus totoya hiase.

-

"Tunggu gue ketinggalan!!" Kata salah satu diantara mereka lalu berlari untuk masuk kedalam minibus.

"Udah? Berangkat ya." Kata Guanlin lalu menjalankan mobilnya.

Tanpa sadar, seseorang itu meninggalkan sebuah jejak penting yang terjatuh.

-either killer/normal person.
(m.) -; 7

) -; 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

HehEhehehHehe

Photo yang paling atas sengaja begitu ;) mungkin aku ciptain clue dari situ..?

Kelihatannya, double update ni wkwk

ii- wanderlust × 99-01✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang