5. Rival

2.6K 157 8
                                    

*Happy Reading Guys!*
Budayakan Vote sebelum membaca

***

"Eh kamu!" Seorang bocah laki-laki kecil berkulit putih bersih berlari dengan tungkai kakinya yang kecil, menghampiri seorang gadis kecil yang sedang memainkan boneka barbie-nya.

Gadis kecil itu menoleh ke belakang, menemukan bocah laki-laki yang kira-kira seumuran dengannya. Cinta namanya, ia menolehkan kepala ke kanan dan kiri beberapa kali lalu kembali lagi melihat bocah tadi yang berjarak dua meter darinya. "Aku?"

Bocah yang tadi memanggilnya berjalan mendekatinya dan duduk dengan girang tepat di samping Cinta. "Iyalah kamu. Kan memang cuma kamu yang ada di sini."

"Oh iya." Gadis kecil dengan rambut pendek tergerai cantik itu tertawa malu.

"Nama kamu siapa?"

Cinta terdiam sebentar tampak sedang berpikir "Nama aku Cinta." Jawab gadis kecil itu. Lalu di detik selanjutnya Cinta berujar kembali "Eh, tapi kata mama aku gak boleh ngasih tau nama ke orang yang gak dikenal..."

Bocah di sampingnya mengernyit bingung "Loh? 'Kan tadi kamu udah kasih tau nama kamu. Aku udah tau, kalimatnya gak bisa ditarik lagi."

Cinta berhenti menyisir-nyisir rambut blonde barbie-nya. "Hah? Masa sih, emangnya udah aku kasih tau ya?"

Bocah itu tertawa "Dasar pelupa, kayak nenek-nenek aja."

"Ihhh... aku gak mau disama-samain kayak nenek-nenek..." Cinta sebal dan merengek khas gaya anak umur 6 tahun.

"SHAWN!" Suara teriakkan bocah laki-laki lain dari belakang kursi taman itu menarik perhatian kedua anak kecil yang sedang duduk di kursi taman tadi.

"Edgar! Ayo sini! Ada cewek mirip nenek-nenek lohh!" Sahut bocah laki-laki yang dipanggil Shawn.

Sedangkan bocah yang namanya diketahui adalah Edgar masuk ke taman tadi berjalan sedikit lebih santai ketika lega menemukan temannya di sana. "Kamu ngapain di sini?"

"Nih aku lagi main sama dia. Tadi katanya namanya Cinta." Jawab Shawn menunjuk seorang gadis kecil di sampingnya yang sekarang entah kenapa malah mendadak menunduk malu-malu begitu bocah laki-laki bernama Edgar memperhatikannya.

"Siapa? Dia?" Edgar menunjuk gadis di depannya.

Shawn mengangguk semangat "Iya, tapi namanya bukan Dia. Kenalan dong."

"Gak mau." Edgar menggeleng, Cinta mengangkat kepalanya sambil memasang ekspresi bingung.

"Kenapa?" Tanya Cinta.

"Sok akrab banget sih, aku kan bilang gak mau. Gak perlu tanya-tanya!" Edgar mendelik khas bocah laki-laki seumurannya. Setelahnya Edgar menarik Shawn "Ayo Shawn pulang! Dicariin Bundamu."

Shawn, bocah laki-laki berambut ikal itu hanya menurut. Ia sempat menoleh sebentar, memerhatikan rawut wajah gadis kecil itu.

"Kamu kenapa? Tadi kok kamu gak mau kenalan sama Cinta?" Bisik Shawn yang sesungguhnya tetap dapat didengar Cinta. Mereka belum pergi dari sana.

Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang