Part 4

96 5 0
                                    

Angga dan Kira saling bertatapan. Mata mereka bertemu, menyimpan banyak pertanyaan kepada masing-masing.

"Siapa kamu? Ngapain kamu disini?" tanya Kira yang masih tidak sadar dimana dirinya berada.

Angga menyipitkan matanya. Melihat penampilan baru bangun tidur Kira seperti ini membuatnya menyadari bahwa gadis ini tidak sepenuhnya buruk. Ia cukup manis dengan rambut yang digerai sebahu.

Angga mendekat ke arahnya. Sedangkan Kira semakin mundur dari tempatnya semula. Kakinya terbentur kursi kerja ruangan itu sehingga membuatnya terduduk. Angga mengurung Kira diantara lengannya yang menumpu pada pegangan kursi.

"Aku disini karena ini ruanganku," tegas Angga. Ia menatap Kira yang sedang menunduk saat ini

"Kamu lupa dengan kejadian tadi malam? Bukannya semalam kamu yang semangat banget mau temenin aku? Kamu bilang aku ganteng, lupa?," lanjutnya sambil tersenyum di sudut bibirnya.

"Hah?" Kira mengangkat wajahnya tak percaya dengan yang didengarnya barusan.

Ia mengatakan hal itu semalam?Kepada pria ini.

Cih. Yang benar saja.

"Kamu nggak ingat sama posisi kita sekarang?" Angga kembali mengingatkan posisi yang sama persis seperti yang ia lakukan semalam kepada Kira.

Kira semakin bingung dengan pernyataan Angga, kemudian memutar matanya

Namun sedetik kemudian ia terbelalak.

Ia ingat! Kira mengingat kejadian tadi malam. Ia dibawa oleh pria ini ketika beberapa pria di Paradise mencoba mengganggunya.

Dan posisi ini tepat ketika Kira mengatakan bahwa Kira akan menyerahkan tubuhnya pada pria di hadapannya ini. Ia sungguh mengatakannya.

Angga tersenyum penuh arti. Gadis ini mengingatnya tentu saja. Kemenangan menguasai hatinya.

'Dasar bodoh kamu Kira,' rutuknya dalam hati.

"Kayaknya kamu terlalu serius deh nanggapinnya. Aku sendiri nggak sadar sama yang kata-kataku semalam." Kira membela dirinya, mengklarifikasi bahwa ia sedang mabuk semalam.

Kira mencoba memasang wajah santainya.

"Tapi kamu ingat, kan? Itu artinya kamu sadar sudah ngomong gitu. Kamu memang mau temenin aku," tukas Angga sambil menunjuk dirinya.

Ia tak mungkin percaya pada gadis ini begitu saja. Jelas sekali bahwa dirinya mengingat kejadian semalam.

Kira semakin terpojok. Ia tak tahu alasan apa yang harus dipakainya untuk melarikan diri dari tempat ini.

Apakah ia akan diperkosa disini, oleh pria yang telah 'menyelamatkan'nya dari para pria hidung belang di Paradise? Lalu apa bedanya dia dengan mereka? Sama-sama mesum. Pada akhirnya yang dia inginkan hanyalah tubuhnya saja.

"Nggak! Aku nggak mau!" sergah Kira yang langsung bangun dari kursi.

Ia mendorong Angga dengan kedua tangannya. Namun dorongan Kira tak membuat Angga bergerak sedikitpun. Hal ini justru membuat Angga langsung menggenggam kedua tangan Kira.

"Kenapa kamu tiba-tiba berubah pikiran? Oh ayolah. Bukannya ini yang kamu mau? Hitung-hitung sebagai wujud terimakasihmu, karena aku udah nyelamatin kamu semalam." Angga semakin menarik Kira mendekatinya.

Kira langsung menarik paksa tangannya hingga terlepas dari genggaman Angga. Ia kemudian mengambil tas selempang abu-abunya yang berada di kamar. Setelah mengambilnya, lengan Kira ditahan kembali oleh Angga.

My ConfessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang