davio dalam bahaya 2

120 5 0
                                    

Aku, niall dan zayn berangkat menuju sekolahan davio. Zayn dan niall berkorban demiku dengan cara minggat dri sekolah.

 "daviioooo" aku berlarian keluar dri mobil niall ketika mobil niall berhenti tepat didepan sekolah davio.

 "daviooooo" teriakku kuat sembari memanggil davio, zayn dan niall mengekor berlarian mengejarku.

 "daviiooooooo" teriakku dilapangan dan beberapa gurunya keluar

 "ada apa ? Anda siapa ? Jangan buat keributan disini" salah seorang guru berusaha menyegatku tapi aku menepiskannya, kudengar niall berusaha menjelaskan hal itu pada guru itu.

 "daviiiiooooo" aku berlarian mencari kelas adikku itu, jangan sampai davio diambil kevin.

 "ynnn tunggu, kita bisa cari davio bersama sama, tapi caranya tidak seperti ini. Guru2 disini kaget dengan aksimu" teriak zayn berusaha menjelaskan tapi aku tidak perduli

 "daaviiiioooooo" teriakku lagi dan kemudian beberapa anak dri beberapa kelas keluar melihat aksiku yg sudah seperti orang gila ini.

 "ynnnnnn" zayn menarik tanganku

 "zayn please jangan halangi aku, davio dalam bahaya" aku berusaha menepiskan tangan zayn tpi zayn mencengkram tanganku dengan kuat

 "davio baik baik saja, tidak mungkin kevin mau mencelakai adiknya sendiri" ujar zayn

 "kau tidak tau zayn, bahkan kevin.....,"

 "percayalah padaku, i belive it" sambung zayn lagi

 "kak ynn ?" suara yg sangat kukenali memanggilku dari belakang, dengan segera kuputar kepalaku dan ternyata itu davio.

 "daviiooo" aku segera memeluknya

 "what happen kak ?" tanya davio bingung

 "jangan tinggalin kak yn yah, kau ikut kak yn saja jangan kevin." kataku ketika memeluk davio

 "ada apa ini kak ? Aku semakin tidak mengerti" davio mengerutkan keningnya bingung

 "davio mau tetap sama kakak kan ? Iya kan ?" tanyaku sambil memegangi kedua pipinya

 "iya kak, memangnya kenapa ? Davio akan selalu bersama kak yn" jawabnya yang masih saja bingung

 "ada apa sebenarnya terjadi kak ? Kenapa kak yn datang kesekolah davio ?" ujarnya polos

 "tadi kevin mengirimkan sms kepada kakak, dia akan mengambilmu dri kakak" jelasku sedih lalu davio memelukku erat

 "aku tidak mau berpisah dengan kakak, aku tidak mau bersama kak kevin" tuturnya dipelukkanku

 "kakak juga tidak mau kehilanganmu, kakak sayang kamu davio" bisikku

 "tenang yn, kevin tidak akan mengambil davio darimu" zayn mendekatku yg masih berpelukkan dengan davio, zayn merangkul bahuku

 "itu tidak akan terjadi, kevin tidak akan bisa mengambil davio darimu" ujarnya lagi

 "selama kami masih ada disampingmu dan selama itulah aku dan zayn akan menjaga kau serta davio" celetuk niall

 "yeah niall benar" zayn membenarkan ucapan niall

 "kau masih memilikki kami, kami akan selalu menjaga kalian berdua" niall mendekatiku lalu ikut merangkul bahuku

 "kau sudah menjadi bagian terpenting dalam hidupku dan zayn, kita telah berteman sejak kita memasukki taman kanak kanak secara bersama, dan sekarang kita sudah bersekolah di high school, tidak mungkin kami akan mengabaikanmu begitu saja" ujar niall

 "niall benar, kita berteman sejak masih salinh memasukki taman kanak kanak dan kita sudah sering melewati berbagai rintangan termasuk berebut permen, jadi kami tidak akan bodoh meninggalkanmu begitu saja" sambung zayn

 "tapi kevin ? Dia....,"

 "ssttt..., hentikan ucapanmu itu" niall menempelkan jarinya di bibirku

 "apa kau lupa jika kau mempunyai dua kesatria yg selalu menjagamu ?" tanya zayn dan niall terkikik kecil.

 "yeah, aku ingat itu" jawabku pelan

 "so ? Jangan takut selagi kau aman bersama kami" zayn memasang muka sok cutenya

 "yeah kalian menang, aku termakan bujukan manis kalian" aku melepaskan pelukanku pada davio lalu aku menghapus airmataku

 "pagi pagi seperti ini sudah tangis menangis" ledek niall

 "entahlah, aku rasa jika setiap pagi aku berlarian seperti tadi yg seolah olah mengejar putri raja yg ketahuan mencuri di toko roti itu  kurasa tubuhku akan berotot" sambung zayn ikut mengejekku

 "heh, kalian mengejekku hah ?" aku mencubit pinggang zayn dan niall

 "awww ampuun yn" ujar zayn

 "please kau tau kan jika kelemahanku adalah di cubit ? Jadi tolong lepaskan cubitanmu" rengek niall

 "oke karena aku baik hati jadi kulepaskan" aku melepaskan cubitanku

 "sepertinya pinggangku masuk kedalam setelah di cubit yn" keluh niall dan davio tertawa

 "entahlah, aku merasa seperti digigit sesuatu yg begitu buas" sahut zayn.

 "heyy, kalian mengejekku lagi ?" aku melototkan mataku kearah mereka berdua.

 "ugghh tidak, sebaiknya ayo kita pulang saja" ajak niall

 "pulang ? Bagaimana dengan davio ?" aku menatap davio bingung

 "aku tadi sudah menjelaskan pada guru itu dan dia sepertinya mengerti" jelas niall

 "ohh begitu, yasudah ayo kita pulang, davio cepat bereskan barang barangmu dan kita akan pulang" perintahku

 "baiklah" davio masuk kedalam kelasnya untuk memgambil barang barangnya.

 "dan kalian ?" aku menoleh kearah zayn dan niall

 "kenapa ?" tanya niall santai

 "bagaimana dengan kalian ? Tas kalian kan ada di sekolah" aku menatap mereka bingung

 "aku akan menelpon jhon agar dia membawakan tasku setelah sepulang sekolah" jawab zayn

 "kalau aku ya aku akan menelpon caroline agar dia mau membawakan tas milikku" niall tersenyum santai

 "caroline ? Bagaimana dengan dia tadi yell ? Bukannya kau bersamanya tadi ? Dan lantas kenapa kau bisa disini ?" tanyaku lagi

 "aku awalnya memang bersama caroline tapi ketika aku melihat zayn berlarian memanggil namamu dengan panik dan segera kuputuskan ikut mengejarmu lalu meninggalkan carol, aku tau ada sesuatu yg membuat zayn panik tentangmu makanya aku langsung ikut lari mengejarmu" jelas niall

 "ohhh" aku berdeoh panjang, kemudian davio keluar dri kelas sambil membawa tas miliknya.

 "sudah siap ?" tanyaku dan davio menganggukan kepalanya

 "yasudah ayo" ajakku lalu menarik tangan davio dan mengajaknya berjalan meninggalkan sekolah ini. Serta diiringi oleh kedua remaja tampan dibelakangku 

Last WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang