Ancaman kevin

164 8 0
                                    

 Skiip, ditempat kerja.

 Aku melirik jam dinding yg ada di dapur toko pizza ini, jam 2.

 Dan tepat dengan jam pulang sekolahku.

 Walaupun aku harus tawar menawar dengan zayn dan niall lalu harus menitipkan davio pada mereka tapi aku senang karena ini hari pertama aku bekerja, ya walaupun cuma tukang cuci piring.

 "apa pegawai baru sudah datang ?" suara seseorang yg terdengar mencariku, yaps itu si gendut bosku -,-

 "aku disini pak" jawabku dan kemudian dia tersenyum

 "bagus kau datang tepat waktu, sekarang cepatlah bekerja dan jangan bermain main" ujarnya dan aku menganggukan kepalaku, kemudian si gendut itu pergi dri dapur.

 "hey ?" sapa seseorang dan ketika aku menoleh ternyata dia seorang pria berambut coklat dengan paras manisnya, berkulit putih dan berwajah imut.

 "hey" jawabku

 "karyawan baru ya ?" tanyanya dan aku tersenyum sambil menganggukan kepalaku.

 "siapa namamu ? Perkenalkan namaku arlodtte" ujarnya memperkenalkan diri sambil memberikan tanganny kearahku

 "namaku yn" jawabku pelan

 "kapan kau bekerja disini ? Kemarin aku bahkan tidak melihatmu" ungkapny

 "aku baru bekerja hari ini, aku bekerja dibagian cuci piring" jelasku

 "ohh berarti kau rekan kerjaku, aku juga bekerja di bagian cuci piring. Aku senang jika si gendut itu mencarikanku rekan kerja karena aku sendirian mencuci piring sebanyak itu" ocehnya dan aku tertawa kecil, ternyata dia bawel

 "aku bekerja disini karena aku mau mencari uang demi membayar uang sekolahku dan adikku" kataku padanya

 "kau masih bersekolah ?" wajahnya terlihat kaget

 "ya aku masih bersekolah di high school" aku tersenyum sekilas

 "wow, ternyata masih ada remaja yg mau mencari pekerjaanya sendiri" dia berdecak kagum

 "ya mau bagaimana lagi? Aku hanya tinggal berdua dengan adikku saja" sambungku

 "memangnya orang tuamu kemana ?"

 "mereka telah bercerai dan memilih hidup mereka masing masing" ungkapku

 "maaf aku tidak tau" dia menundukkan kepalanya

 "yeah no problem, lagipula itu sudah terjadi" aku mengambil satu piring ktor lalu mencucinya.

 "kriiingg...kriiinngg" tiba tiba iphoneku berdering menandakan ada tlpn masuk.

 "unknow number" tulisan itu tertempel dilayar iphoneku, aku segera mengangkatnya.

 "kenapa kau menjauhkanku dari davio ?" tanya seseorang yg suaranya sangat kukenali, itu kevin.

 "memangnya kenapa ? Davio itu adikku" jawabku marah

 "davio juga adikku jadi aku pringatkan padamu untuk tidak menjauhkannya dariku" ujarnya

 "itu hanya mimpimu. Kami tidak membutuhkanmu jadi pergilah dri kehidupanku dan davio" usirku dri telepon

 "diam kau ! Jaga ucapanmu itu atau kurobek mulutmu" ancamnya

 "silahkan saja jika kau bisa ! Aku tdak akan pernah kembali kerumah itu" kataku tegas

 "aku akan mencari keberadaanmu dan davio, aku akan mengambil davio drimu dan menghancurkanmu" ancamnya

 "kau mau menghancurkanku ? Hahahah lakukan saja jika kau bisa" tantangku

 "kau menantangku ?" katanya marah

 "kalau iya kenapa ?"

 "aarrgghh ! Ini semua karena kau" teriaknya dri telepon

 "apa kau lupa jika kau yg mengabaikan kami ? Kau lbh cinta dengan pekerjaanmu dripada aku dan davio" kataku cepat

 "tapi mom...,"

 "berhenti membahas tntng mom ! Ini semua berawal dri perpisahan mom dan dad sehingga keluarga kita hancur seperti ini" potongku

 "aarrrgghhh ! Aku benci kalian" teriak kevin kesal

 "aku lebih membencimu !" sahutku lalu aku mematikan sambungan teleponnya.

 Kevin akan mencari keberadaanku dan davio.

 Astaga ini tidak aman untukku dan davio.

 Aku segera membuka menu pesan dan kemudian mengirimkan pesan pada niall.

 "kuharap kau dan niall dapat menjaga davio lebih ketat lagi karena kevin akan melacak keberadaanku dan davio"

 Sent ! Pesan terkirim kepada niall.

 Kuharap si pirang itu segera membaca pesanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang