chapter 2

190 13 0
                                    

Aku terduduk lesu mengingat hasil quiz tadi, ya mungkin aku akan masuk kedalam siswa "terbodoh" dikelas ini -,-

"hey" sapa niall yang sudah duduk disampingku

"apa pirang ?" jawabku tanpa semangat

"masih memikirkan quiz tadi ? Sudahlah itu sudah berlalu" niall memainkan gitarnya

"nayyeeelll, bisakah kau berhenti bernyanyi ?" aku menatap niall kesal

"biarkan saja, yang meny...anyi kan aku" jawabnya enteng

"huuhh" aku mendengus kesal

"oh iya dimana si jambul itu ?" aku mencari keberadaan zayn

"mungkin di kantin" jawabnya sambil kembali memetik senar gitarnya

"you and i, oohh you and 1" niall bernyanyi kecil

"setelah ini pelajaran siapa ?" aku bertanya pada niall

"mr jhon, pelajaran sejarah" jawabnya sambil kembali fokus ke gitarnya

"ugghh aku malas" aku menyenderkan kepalaku ke dinding

"hey ?" zayn tiba tiba masuk kedalam kelas

"apa ?" tanyaku

"kudengar kau malas akan pelajaran sejarah ?" zayn menatapku licik

"lantas ?" aku menaikkan satu alisku

"bagaimana kalau kita kabur ?" tawar zayn

"kau gila" aku menggeleng gelengkan kepalaku

"aku setuju dengan usul zayn" niall ikut tersenyum

"kalian gila" komentarku

"kau lebih gila mengatakan malas belajar sejarah" zayn menyudutkanku -,-

"oke well aku salah" aku mengangkat tanganku keatas seolah olah seorang tahanan yang tertangkap basah oleh kerumunan polisi

"hahahaha kalau begitu ayo kita kabur saja" niall menggodaku

"tidak" tolakku

"ayolah ynnn" bujuk zayn

"no" aku masih bersikeras

"oke baiklah, padahal aku tau tempat eskrim terenak di london" kata zayn

"ughh sangat disayangkan sekali" timpal niall

"jangan menggodaku" celetukku

"aku tidak menggoda, hanya sangat disayangkan saja" zayn berdecak kecil

"uggh aku benci desakan, oke baiklah" aku menyetujui saran mereka

"yeiipyyyy" teriak niall senang

"ayo cepatlah sebelum aku berubah fikiran" kataku

"ayeah captain" jawab zayn dan niall serempak lalu mereka mengekor dibelakangku.

(skiip, udah sampe)

Niall menghentikan mobilnya didepan sebuah cafe yang menurutku tidak terlalu besar tapi nyaman ini

Aku suka tempat ini.

"kita sudah sampai" kata zayn

"tempat yg bagus" puji niall

"tentu, aku dan waliyha selalu kemari tapi hanya saja aku tidak bisa mengemudi" zayn cemberut lalu niall tertawa kecil

"ayo cepatlah pirang, jambul" kataku sambil menarik tangan mereka berdua

"astaga entah kenapa yn jika mendengar kata eskrim ia seperti mempunyai tenaga dalam" gumam niall dan aku tidak memperdulikanya.

Aku mengajak mereka duduk dimeja yang berdekatan dengan kaca yang menghadap langsung ke jalan.

"kau mau pesan apa ?" tanya zayn padaku

"terserah yang penting eskrim rasa coklat dengan toping dan kacang mette didalamnya" jawabku

"dan kau yell ?" zayn beralih kearah niall

"kurasa aku menginginkan eskrim rasa rasberry"

"oke baiklah, kalian tunggu disini" zayn berjalan meninggalkan kami menuju meja pemesanan.

"yn ?" panggil niall

"what ?" aku menoleh kearah niall

"kudengar akhir musim gugur nanti zayn akan pergi ke pakistan" niall membuka pembicaraan

"hah ? Zayn akan ke pakistan ?" aku membelalakkan mataku tidak percaya

"ya kudengar juga begitu" niall menatap si jambul itu

"dan katanya dia akan pergi selama musim dingin ini" sambung niall

"berarti zayn akan menghabiskan musim dinginnya disana ?" aku tertunduk sedih

"kurasa juga begitu, memangnya kenapa ?" niall menatapku heran

"entahlah, aku hanya ingin menghabiskan awal musim dingin bersama kalian" aku menatap niall sedih

"memangnya kenapa ? Bukannya setiap winter kita selalu bertiga ? Dan kurasa wajar jika si jambul itu akan berangkat ke pakistan" jelas niall

"entahlah tapi aku merasa akan ada sesuatu yang berbeda ketika winter tahun ini" aku menatap zayn yg sedang memesan eskrim dari belakang, aku merasakan sesuatu kekhawatiran yg mendalam

"katakan saja jika kau tidak mau ulang tahunmu dirayakan hanya berdua denganku tanpa zayn, hari ulang tahunmu itu selalu bertepatan dengan hari pertama turunnya salju" canda niall dan aku hanya tersenyum tipis

"kurasa ini hanya firasatku saja" kataku dalam hati dan kemudian kulihat si jambul itu menuju meja kami dengan membawa 3 buah mangkuk yg berisi eskrim.

Last WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang