1- Sadar

349 101 94
                                        

Titt...titt...titt

Titt...titt...titt

Author POV

Suasana ruang 2 ICU Rs. Havana sangat sunyi yang terdengar hanya suara nyaring dari monitor berukuran sedang, disamping ranjang Deefnie yang masih memejamkan mata. Sudah hampir 5 tahun lamanya gadis itu koma akibat peristiwa kebakaran yang dialaminya. Namun Deefnie sudah melewati masa kritis

Kebakaran itu bukan terjadi di sekolahnya  
Peristiwa menakutkan itu terjadi saat Deefnie sedang mengikuti sebuah perlombaan di sekolah lain.

Linda adik kandung Deefnie satu-satu nya menatap dalam kakak perempuannya itu, perlahan air matanya menetes.
"Kak! Ayo bangun! Udah lama kakak nggak bawelin Aku bangun kak! Mama, papa, bang Wira semua kangen kakak"

Tidak ada respon, semua nampak sia-sia.

Hingga terdengar suara ketukan pintu dari luar.

"Mama?"

Natalie, panggilan akrabnya tante Lie adalah orang yang paling menyayangi Deefnie the best mother yang Deefnie miliki.
Natalie masih tetap cantik diusianya yang menginjak kepala 4.
Tante Lie merupakan guru kesenian di SMK Havana sekolah Deefnie.

Natalie menatap Deefnie sendu,
segera duduk disamping ranjang dan mengecup keningnya, menggenggam hangat lengan putri kedua nya itu.
Natalie terus bercerita seakan sedang mengobrol dengan Deefnie.

"Gimana keadaan kakak? Ada kemajuan?"

Linda menggeleng pelan dan balik bertanya "papa udah berangkat?"

Natalie mengiyakan dengan mengangguk.

Wiguna Setiawan ayah Deefnie merupakan dosen sebuah Universitas Negeri di Jakarta tempat bang Wira kuliah sekarang ini.
Yang selalu sibuk mengajar, seminar, bahkan tak jarang harus lembur. Namun bukan berarti ia tak perduli pada putrinya Deefnie.

"Linda kamu sarapan dulu aja, biar mama yang temani kakak."
Linda hanya mengangguk, sambil mengusap sisa air mata dipipinya.

"Deef? Seminggu lagi kamu ulang tahun ke 21. Dan katanya kamu mau pesta yang mewah di sweet seventeen kamu"

"Mama bikinin loh pesta nya tapi Deefnie malah bobo terus nggak mau bangun." Natalie terisak, sambil terus mengusap pangkal kepala Deefnie.

"Sayang? Janji ya di pesta ulang tahun kamu yang ke 21 ini Deefnie harus bangun jangan males! udah 4 kali pesta ulang tahun dirayakan tanpa ada Deefnie"
Sesekali Natalie menyeka air matanya yang mengalir deras.

"Kamu harus marahin Linda, selalu deh habisin kue ulang tahun kamu sendirian tanpa tunggu kakanya tiup lilin dulu"

"Kamu nggak kasian sama Abangmu Wira yang kesepian kangen omelan adeknya"

Mata Natalie masih penuh dengan air mata.

"Deef? Bang Wira udah kuliah, katanya kamu mau masuk kampus yang sama kayak Abang."

Drrrttt... Drrrttt... ponsel Natalie berdering membuatnya harus berlalu meninggalkan Deefnie sejenak untuk mengangkat panggilan.

Saat Natalie berlalu, jari Deefnie bergerak sedikit tanda bahwa dirinya akan segera sadar.

3 Januari 2017
Deefnie tersadar dari koma

Benar saja, setelah 5 tahun berlalu untuk pertama kalinya Deefnie membuka matanya perlahan. Ia merasakan cahaya sinar matahari, yang masuk dari jendela kamar rumah sakit.

Deefnie menyapukan pandangannya pada seluruh ruangan, dan masih membuat matanya beradaptasi dengan cahaya. Sampai ia melihat sosok wanita, di pojok ruangan yang mengenakan seragam suster sedang berdiri membelakanginya.

Sixth Sense (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang