10

23 5 0
                                    

VOMENT YAA.. KALIAN BACA CERITA INI... DAN GUE BACA KOMEN KALIAN, BIAR ADA SIMBIOSIS MUTUALISME, SALING MENGUNTUNGKAN, OKE :)

Aku menemukan cara untuk bahagia.
Buktinya?
Kamu, karena aku selalu bahagia bila denganmu.


Reno POV

"Hari ini saya akan memberikan tugas kelompok yang terdiri atas 2 orang dan yang menentukan kelompoknya adalah saya" ucap bu gendut yang bernama bu kiki.

"Amanda-Oky,Dara-Rendra,Arin-Jevin,Alana-Julian... Dst" gue tersenyum tipis saat bu gendut itu menyebutkan kalau gue dan dara sekelompok.

"Bu saya gak terima bu, kenapa kelompoknya gak sama temen sebangku aja sih bu, jadi gak usah ribet-ribet pindah bangku segala bu" kata si pengrusuh yang protes, dan gue hanya melirik males temen sebangku gue itu.

Bu ayolah bu jangan dengerin si iblis yang ingin berbuat jahat itu bu.

Ayolah jangan bu, please bu jangan dengerin dia.

"Disini itu gurunya kamu atau saya, Arin?" kata bu kiki halus tapi menyakitkan.

Gue hanya tertawa ngakak dalam hati dan terukir senyum tipis di wajah gue.

Gue sih kalo jadi lo bakalan langsung ganti muka.
Hahaha.

Bu kiki dilawan.

Malu weh malu.

Gue perhatiin mukanya merah nahan malu, eh nggak deh, lebih tepatnya kayak orang nahan boker.

"Silahkan kalian kerjakan tugas yang saya berikan. Kumpulkan hari ini juga!" ucap bu kiki yang langsung keluar dari kelas kami entah pergi kemana.

"Wahhh gila Reno sama Dara nyatu broo, bisa ancur tuh bangku" celetuk julian yang membuat seluruh kelas tertawa.

Gue cuma memasang sorotan tajam ke arah julian.

"Widihh selow aja dongg bang" kata julian sambil tertawa pelan.
"Gue yakin nilai kelompok lo bakal jadi nilai kelompok yang paling ancur diantara kita-kita noo" celetuk julian lagi.

Gue gak peduliin apa kata julian dan langsung ke tempat duduk dara.

"Minggir lo" kata gue kepada dev.

"Minta baik-baik bisa kan?" jawab dev sambil beranjak dari kursinya dan mendorong bahu gue keras dan berlalu pergi meninggalkan kami.

Gue hanya mengangkat bahu, acuh.

Gue duduk dan mengambil handphone dari kantong untuk demus+main games.

"No ini itu kan tugas kelompok bukan tugas individu, kerjain juga dong jangan cuma gue yang ngerjain" kata bidadari di samping gue yang menatap gue dengan tatapan tajamnya.

Gue kangen sama celetukkannya.

Gue cuma melirik dan memberikan senyum tipis lalu main games lagi.

"Aduhh duhh ra sakiiit ra apunn ra ampunn" lagi-lagi rambut gue dijambak sama dara, dia mau gue jadi reno teguh beneran kali ya.

Setelah dara melepaskan jambakkan dari rambut gue, gue langsung mengelus-ngelus bekas jambakkan dara, dan handphone gue langsung di rampas oleh dara.

"Tuhh kan baru aja gue bilang kalo mereka bakal ancur, jadi kayak gitu kan hahaha" celetuk julian yang membuat gue dan dara jadi pusat perhatian di kelas.

Dara langsung memasang sorotan tajam ke arah julian.

"Hehehe santai dar gue bercanda kok...hehe peace peace✌" kata julian sambil menunjukkan dua jarinya.
"Silahkan dilanjutkan aktivitasnya hehe" sambung julian sambil cengengesan kaya orang bener.

My Stupid PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang