07

25 5 2
                                    

Secercah cahaya masuk dalam cela kamar. Perut Suci masih tetap seperti kemarin tak berubah sedikit pun. Mama mengetuk pintu Kamar, terdengar suara mama memanggil. Suci menyahut tetapi tidak bisa bangun dari tempat tidur jadi mama yang masuk ke kamar Suci. Mama menghampiri suci yang bersembunyi di dalam selimut.

"Suci, kamu masih sakit? Apa perlu ke dokter?" Tanya Mama membuka selimut.

"Gak perlu ma, paling efek haid saja. Oh iya ma. Al dimana?"

" Yaudah. Al di bawa makan sama papa kenapa?"

"Oh gak apa apa kok ma. Bentar titip surat izin suruh Al bawa ke sekolah aku yah ma" mama mengangguk tersenyum lalu meninggalkan Suci sendiri.

10 menit Al adik Suci masuk ke kamarnya. Dia mengatakan bahwa tidak akan mengantarkan surat itu. Suci mulai marah dan melemparkannya Bantal.

"Berguna dikit Napa sih? Gue ini kakak lo. Kalau bukan Lo siapa yang antar surat ini pe'ak"

"Makanya punya pacar dong. Muka aja cantik tapi gak ada yang suka"

"Terkutuk Lo dekk. Sana jauh jauh dari muka gue!" Teriak Suci.

"Ini kalian kenapa lagi?. Al kamu jangan gangguin kakak kamu"

"Siapa yang gangguin? Dia aja mah marah kek orang gila" kata Al lalu lari meninggalkan Suci yang mengomelinya.

Akhirnya mama sendiri yang mengirim surat izin aku ke sekolah. Mau bagaimana lagi punya adik seperti Al itu minta ampun. Aku pun kembali tidur dengan rasa nyeri di perut. Ponsel aku seketika bergetar menandakan ada orang menelpon.

"Omaigatt !! Aaaaaa Gue di telpon Anan . Hm hmmmm" teriak Suci.

"Halo kak"

"Eh Lo dimana?? Ngak nongol2 di lorong sekolah. lu jual yah jaket gue"

"Aku dirumah kak, gak kesekolah. Ih kak souzon banget sama aku. dosa loh kak"

"Gak kesekolah? Lo emang kenapa??"

Bahagianya di peduliin

"Biasa kak masalah cewek"

"Masalah cewek atau masalah masih mau nahan Jaket gue"

Lama - lama nyeselin juga nih kak Anan.

"Woy jawab!"

"Yaelahh kak,, buat apa aku nahan. Yaudah nanti sore kakak datang saja kerumah" jelas ku.

"Ngapain gue kerumah Lo? Pengen ngelamar lo gitu?"

"Sumpah ini kata katanya nge ngombal tapi penuturan katanya dingin amat. Kayak musuh aja bicaranya" batin Suci.

"Serah kak serah.. aku capek ngomong gak di tanggapi. Bentar aku suruh kak Adri aja singgah ambil jaket kakak"

"Yaudah" kata Anan lalu menutup telpon.

Suci heran kenapa bisa dia suka Anan. Cowok dingin dan nyebelin begitu, meski sikapnya dingin pasti Anan juga punya sosok yang hangat.



🍁🍁🍁




Bel rumah berbunyi membuat Al yang asyik bermain games berhenti dan membuka pintu. Seorang cowok tinggi berdiri dengan senyuman tipis. Al tampak bingung dengan orang yang baru dilihatnya.

"Siapa?" Tanya Al.

"Temannya Suci. Suci nya ada?"

"Teman?" Tanya Al. Orang itu tersenyum dan Al membalasnya.

"Oh iya silahkan masuk dulu. Gue panggil suci dulu"

Cowok itu masuk dan duduk di ruang tamu. Matanya menelusuri ruangan dan mendapatkan sebuah steak games di Deket nya. Cowok itu memainkan games yang tadi Al mainkan.

Sementara itu Al naik tangga dengan keadaan yang masih bingung. Sejak kapan kakaknya mempunyai teman cowok. Dilihat dari penampilannya dan niat nya kesini pasti cowok itu pacarnya.

"Kak Ada pangeran kakak tuh di bawah" tanya Al di depan pintu. Tapi tidak respon Suci.

"Kak.. kakak ada pacar kakak di bawah!" Teriak Al sambil maju menarik selimut Suci.

"Eh pe'ak perut gue sakit loh malah kyk terompet tahun baru aja ribut Amat. Gue gak punya Pacar asal Lo tau. Itu orang gila kali ngaku pacar gue" amuk Suci.

"Yaudah,, yang penting gue udah tanya kakak. Kasihan tuh dari tadi nunggu" kata Al sambil berlalu meninggalkan Suci.

"Siapa sih? Jangan bilang itu Kak Adri" batin Suci.

Al yang sudah berada di Ruang tamu melongo melihat keahlian permainan cowok di depannya.

"Wahh,, kakak terbaik" kata Al membuat cowok Itu berbalik.

"Hehehe, ini mah games level rendah bagi gue"

"Ajarin dong kak"

"Yaudah sini gue ajarin"

Tak lama Suci datang dengan rambut seperti singa dengan masker hitam dan baju Piyama. Suci berjalan sambil memainkan ponselnya. Sambil memegang jaket Anan yang akan di berikan kepada Adri.

"Kak Adri maaf lama, ini jaket nya baru kering udah dikasi Molto 7 kali jadi tenang gak ada bau amisnya". Kata Suci menyerahkan jaket itu dan matanya masih di hp nya.

"Bagus lah kalau gitu" kata cowok itu.

Suci kaget mendengar suara itu dan mendongkak cepat dengan mata membesar.

"Kak Anan ?!!" Kaget Suci.

"Halo guys!?" Adri yang baru muncul bingung dengan reaksi Suci.

"Aaaaaa!!" Teriak Suci.




#helo guys maafin yah baru update lagi.. di karenakan mood down dan juga Tugas di kampus lumayan numpuk jadi baru update lagi.. uucnh awalnya pengen nyerah Ama nih cerita tapi liat pembaca meningkat jadi pengen lanjut.. aku usahain bakal update lagi deh.. jangan lupa vommen yahh guys.. 😘

All About AnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang