13

8 0 0
                                    

Pagi hari di weekend kali ini meja makan full anggota keluarga ditambah Dewy yang semalam nginap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari di weekend kali ini meja makan full anggota keluarga ditambah Dewy yang semalam nginap. Papa dengan setelan kemeja putih melahap sup ayam buatan mama. Aku baru ingat uang jajanku habis bulan ini.

"Pa.. Uang jajan dong" rengekku.

"Udah habis uangnya?" aku mengangguk.

"Yaudah nanti papa transfer. Jangan lupa bagi juga sama Dewy" kata papa membuat Dewy berhenti makan.

"Gak usah om. Uang saya masih ada"

"Bagi ke gue aja kak" sahut Al.

"Nih anak udah di kirimkan kemarin masih saja minta sama kakaknya" celoteh papa menatap Al. Al hanya cecengesan.

Aku dan Dewy tertawa melihat papaku omelin Al. Bahagia banget liat tuh bocah di omelin.

"Suci, pulang nanti antar mama kamu ke RS yah? " perintah papa.

"Emang mama kenapa pah? " tanya ku menatap Mama aku yang seperti nya kurang sehat. Papa hanya menatap ku dan aku mengangguk mengerti.

"Gak usah mas. Aku baik- baik saja"

"Pokoknya harus. " mama aku hanya diam menuruti kemauan papa demi ke baikan mama sendiri.

Setelah makan aku dan Dewy berangkat mengendarai motor metic milik Dewy. Al keluar dari garasi mobil mengendarai sepeda andalannya. Entah kenapa Al lebih suka naik sepeda padahal sudah di belikan motor.

"Kak yuk balap" kata Al di samping aku.

"Dih sok sok an balapan padahal cuman pake sepeda" kata aku meremehkan.

"Daripada Lo cuman nebeng sama kak Dewy" sindir Al. Aku tarik rambutnya sampai ia meminta maaf.

"Udah Ci, Lo tuh kayak bocah berantem Mulu kerjaannya ngalah kek" kata Dewy. Aku menatap Dewy malas. Tak lama Dewy langsung tancap gas membuat aku kaget setengah mati.

"Anjir Lo yah. Hati-hati bawa motor. Gue masih sayang nyawa gue" teriak gue di kuping Dewy.

"Berisik Lo anjir" umpat Dewy.






🍁🍁🍁







Di depan pagar sekolah nampak wajah-wajah senior yang tak asing. Motor Dewy lewat begitu saja tanpa memperhatikan senior. Sedangkan aku menatap mereka yang menatapku balik dengan tatapan sinis. Dewy tampak tenang tak takut akan senior di sekolah ini. Aku turun dari motor melepas helm dan jalan menunduk melewati parkiran.

"Dewy, Lo gak sapa senior tadi?" Tanyaku memecahkan keheningan.

"Yah takut sih tapikan gue gak punya masalah sama mereka jadi yah santai lah" jawaban enteng dari Dewy tak menghentikan langkah kami menuju kelas.

All About AnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang