Prolog : Son Seungwan

3K 416 47
                                    

***

PLAK

Kalian mendengarnya? Tentu, pasti kalian ikut mendengarnya. Suara tamparan yang begitu keras di ruangan berwarna cokelat di padu dengan krem itu. Kalian ingin tahu suara apa itu? Baiklah, akan aku beritahu. Itu, suara tamparan ayahku. Apa kalian bertanya, siapa yang ayahku tampar? Jawabannya, aku.

Aku tahu kalian tidak ingin mendengar cerita dari seorang gadis dengan kelainan jiwa sepertiku. Namun, ijinkan aku untuk menceritakan sedikit kehidupanku.

Baru saja, dia menamparku lagi. Kenapa? Apa kalian penasaran kenapa ayah kandungku menamparku? Yang notabene adalah putri kandungnya? Jawabannya sangat simple. Nilai pelajaran Fisikaku berkurang 3 poin dari tes minggu lalu. Dari seratus menuju ke sembilan puluh tujuh. Bagi ayahku, itu adalah nilai yang sangat buruk. Hanya nilai seratus yang bisa membuatku mendapat perhatiannya.

"Appa -maafkan Seungwan." Aku menangis sambil berlutut di depannya.

"Apa kau tidak bisa melihat Wendy huh?! Dia tidak hanya belajar, dia juga memiliki les musik namun nilainya tidak pernah menurun! Selalu seratus Seungwan! Kenapa kau tidak bisa menjadi sepertinya huh?!" bentaknya padaku dengan kasar. Seperti, aku seorang anak tiri baginya. Terdengar memilukan. Hatiku terluka dan menangis setiap kali kata-kata perbandingan itu keluar dari bibirnya.

"Seungwan berjanji akan mendapat nilai seratus di tes selanjutnya." Ucapku dengan gemetar namun nyatanya ayahku malah mencibir, "Itu bukan sebuah janji namun sebuah keharusan! Kau paham?!" dia membentakku lagi dan aku hanya menganggukkan kepalaku lemah.

***

Aku membawa beberapa buku di tanganku. Tujuanku adalah perpustakaan. Namun langkahku terhenti ketika melihat seseorang yang membuatku tersenyum tanpa sadar. Dia adalah Wendy. Kalian tahu? Aku adalah seorang fans Wendy semenjak kami duduk di sekolah dasar. Aku mengangguminya diam-diam, bahkan mengambil fotonya seperti seorang fans fanatik.

Aku benar-benar menyayanginya dan berharap aku terlahir sepertinya. Memang, wajah kami sama namun aku membenci seluruh sifatku. Aku ingin menjadi seperti Wendy. Gadis yang mudah bergaul dengan siapa saja. Bukan Seungwan yang memiliki kelainan jiwa hingga takut berlebihan pada keramaian.

Aku kembali berjalan saat melihat Wendy tiba-tiba dihampiri oleh kekasihnya. Pria itu, Chanyeol. Dia merangkul mesra pundak Wendy dan mencium kening saudara kembarku dengan mesra. Aku ingin merasakan hal seperti itu, menjadi gadis yang dicintai. Namun, itu hanya sebuah anganku saja.

Kakiku kembali melangkah namun...

BUGH

"Ah, Seungwan ya? Kalau jalan gunakan matamu itu! Sudah berkacamata tapi tidak bisa lihat jalan! Tsk, aku heran, kenapa kau bisa menjadi saudara kembar Wendy? Kau bagaikan si buruk rupa dan Wendy adalah putrinya! Hahaha." Tawa seorang murid kemudian pergi bersama kelompok gadisnya yang lain setelah puas menghinanku.

Inilah kehidupanku di sekolah. Penuh dengan cacian dan hinaan. Selalu membandingkan aku dengan Wendy. Mereka bahkan menyuruhku untuk memeriksa DNA siapa tahu aku bukan anak kandung keluarga Son dan hanya operasi plastik saja. Aku menelan ucapan itu hampir selama aku hidup 16 tahun ini.

Aku tersenyum masam kemudian memungut bukuku dan kembali berjalan. Dan menuju perpustakaan, kakiku sedikit berjinjit untuk mengembalikan buku itu ke atas rak. Hingga, aku merasa ada sebuah tangan kekar yang meraih buku itu dan menaruhnya di atas rak yang seharusnya.

Aku menoleh ke belakang dan melebarkan mataku ketika menemukan sosok Chanyeol di belakangku. Aku sontak menunduk dengan tangan yang bermain pada kuku jariku. Beberapa kali jantungku berdebar tidak karuan. Selalu seperti ini ketika seseorang berada di dekatku. Bukan karena suka namun karena penyakitku ini.

"Jika kau tidak sampai, jangan sungkan untuk meminta tolong Seungwan." Ucapnya lembut. Sangat lembut sehingga aku seperti bermimpi seseorang berucap lembut padaku. Dan kuyakin dia tersenyum sekaranh.

"Go -gomawo Sun -bae." Ucapku terbata dan dia menyentuh kepalaku dan mengusapnya lembut, "Sama-sama, Seungwan." Lagi, dia berbicara dengan penuh kelembutan di dalamnya.

.

To be continued

.

Heuh, kelar deh prolognya :") akhirnya yekan? Gimana Prolognya Seungwan? Semoga kalian sukak /plak/

Dan, jujur, emang vange sengaja bikin kalian bingung bakalan milih siapa nanti :") soalnya vange juga bingung wkwkwk. Tapi nanti diikutin aja dulu ceritanya hehe.

Voment jangan lupa yah, vange menunggu.

Oh btw, tadi lupa ngucapin pas apdet Nightmare TT~

HAPPY BIRTHDAY SAYANGKUH CHANYEOL -,- KUCINTA KAMEOH /PLAK/

Okay, sampai bertemud di chapter 1 yahh.. babayyyhhhhhhh muachh

Vange gak edit gaes jadi maklumin Typonya :")

• Lean On Me | Wendy (Slow Update) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang