Chapter 9

2.1K 333 81
                                    

Typo for life :"D

Vange minta vomentnya, boleh ya? :)

Tengkyuh...

***

Sehun menarik tengkuk Seungwan semakin dalam. Ia mempersempit jarak di antara mereka. Entah kenapa, Sehun sangat menikmati berciuman dengan gadis yang masih polos ini. Beberapa menit mereka lalui dengan napas terengah. Namun, Sehun hanya membiarkan Seungwan menarik napas dua detik, kemudian ia akan kembali mencium Seungwan.

Terlalu nikmat?

Ya. Mungkin saja seperti itu. Pasalnya, bagi Sehun, bibir Seungwan berbeda dari setiap jalang yang ia temui di klub malam mana pun. Beberapa kali ia sering menikmati bercumbu dengan beberapa wanita, namun, harus Sehun akui jika bibir Seungwan begitu manis dan terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Sudah sepuluh menit berlalu. Dan, Sehun yakin jika Chanyeol dan Kai sudah pergi dari kamarnya. Jujur saja, meskipun ia menikmati berciuman dengan Seungwan, tapi kenyataannya, pendengarannya masih tajam untuk mendengar suara pintu tertutup, yang menandakan, Chanyeol dan Kai sudah keluar dari kamarnya.

Seungwan pun sebenarnya ingin menghentikan ciuman mereka. Namun, hati dan reaksi tubuhnya berbanding terbalik dari pikirannya. Bibir Seungwan merespon dengan baik ketika bibir Sehun dengan piawai memainkan bibirnya. Atas dan bawah. Sehun begitu menggoda dan menciumnya dengan lembut. Membuat Seungwan untuk pertama kalinya, merasa ia adalah gadis yang pantas.

Harusnya ia beterima kasih, kan?

"Se –Sehun ... emmh ...." Seungwan meremas kaos hitam milik Sehun ketika ia sudah hampir pingsan. Napasnya terasa habis secara tiba-tiba dan pasokan oksigennya berkurang.

Sehun mendengar keluhan gadis di dalam dekapannya itu. Namun, otak gila Sehun malah menyuruhnya untuk menarik pinggang Seungwan semakin merapat pada tubuhnya.

Dan, akibat Sehun yang tidak mendengar Seungwan, sesuatu yang tidak mereka harapkan terjadi.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka dan Seungwan ikut membuka matanya. Sehun pun melepaskan tautan bibir mereka dengan napas terengah, lalu menoleh ke samping kanan.

Matanya membulat ketika melihat sosok pria berkulit eksotis itu berdiri menganga di ambang pintu. Wajahnya terlihat begitu terkejut dan rasanya ia ingin jatuh pingsan sekarang.

Sehun salah tingkah. Seungwan pun tanpa sadar meremas kaos Sehun dengan wajah menunduk.

"YA!" teriak Kai dengan melotot marah.

Bagaimana bisa? Sehun yang sedang mereka cari, nyatanya sedang asik bercumbu dengan saudara kembar Wendy? Oh bumi, tolong tenggelamkan Kai sekarang juga.

Sehun mengusap kepala Seungwan lembut kemudian menggandeng gadis itu untuk segera keluar dari kamar mandi. Namun sebelum ia pergi, ia menatap Kai sejenak yang masih shock dengan kejadian gila yang baru saja ia lihat.

"Jangan beritahu siapa pun," ucap Sehun berbisik.

"Kau gila? Bagaimana jika Chanyeol ..."

"Dia di mana?" potong Sehun cepat.

"Dia ke kolam belakang. Dia kira kau di sana."

"Terus kau sendiri sedang apa di sini?"

"Aku memang mau ke toilet!" bentak Kai kesal. Kenapa mereka jadi mengobrol tidak jelas sekarang? Harusnya, yang menjadi topik penting sekarang adalah, kenapa bisa Seungwan dan Sehun berada di kamar mandi dan lebih parahnya lagi, mereka sedang berciuman?

• Lean On Me | Wendy (Slow Update) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang