Chapter 3

2.1K 342 44
                                    

***

Sebuah mobil sport berwarna hitam yang sedang dikendarai oleh pria tinggi itu, berhenti di sebuah rumah mewah yang terlihat cukup sepi. Setelah memasukkan mobil itu di dalam garasi, sang pria keluar menenteng tas ranselnya dengan satu tangan lalu berjalan untuk memasuki rumahnya.

Sebelum ia membuka pintu rumah, terdapat dua orang pengawal di depan pintu dengan wajah sangar mereka juga tubuh berotot yang membuat pria itu lantas tertawa kecil, "Kalian sudah makan?" tanyanya dengan suara lembut dan hanya dibalas oleh kesunyian dari keduanya karena memang para pengawal itu tidak menyahut apa-apa.

Dia, Chanyeol, melipat tangannya di dada kemudian menatap secara bergantian pengawal itu sambil tersenyum, "Kalian menganggumkan." Ucapnya dengan makna mengejek sebenarnya lalu masuk ke dalam rumah mewah itu.

Chanyeol mengambil ponselnya sebentar dan melihat sebuah pesan masuk dari gadisnya. Wendy. Chanyeol tersenyum membaca isi pesan Wendy padanya.

From Wendy : "Kau sudah di rumah?"

To Wendy : "Baru saja. Kau sudah makan, sayang?" Chanyeol tersenyum kemudian memasukkan ponselnya ke dalam saku kemeja sekolahnya dan kembali berjalan lagi ke arah ruang tamu. Tidak lama kemudian, balasan dari Wendy masuk ke dalam ponselnya.

From Wendy : "Sudah. Baiklah, selamat istirahat." Chanyeol mengulum senyumannya lalu mengetikkan balasan pada gadisnya tersebut.

To Wendy : "Selamat istirahat, sayang."

Chanyeol menyimpan kembali ponsel itu dan kini ia berada di ruang tamu. Ruang di mana seorang pria sedang duduk di atas sofa sambil menghisap rokoknya secara perlahan. Di atas meja, terdapat sebuah botol wine dan gelas yang masih menyisahkan wine tersebut. Dan juga, sepertinya pria itu sedang menonton berita siang ini.

"Hyung?" suara berat Chanyeol membuat pria yang sedang fokus menonton itu menatap Chanyeol dan akhirnya tersenyum. Chanyeol juga tersenyum hangat pada pria yang ia panggil hyung itu.

"Yeol-ah, duduk di sini." P'rintahnya sambil menepuk sisi sampingnya dan Chanyeol mengangguk sambil ikut duduk di samping pria berjas itu.

"Bagaimana harimu di sekolah?" tanya pria itu dan Chanyeol tersenyum lagi, "Sangat baik." Ucapnya jujur dan dibalas anggukan paham dari pria tersebut, "Kau tidak lupa tugasmu?" tanyanya dan Chanyeol menggeleng kemudian melepaskan kancing kemejanya perlahan dan membuangnya ke sembarang arah.

Menyisahkan, sebuah kaos oblong berwarna hitam yang membalut tubuh berototnya. Chanyeol mengambil sebuah gelas di atas meja itu dan menuangkan wine ke dalamnya, "Aku masih mengingatnya dan melakukannya, hyung." Ujarnya sambil meneguk habis minuman tersebut.

"Baiklah, hyung harap juga begitu. Kau harus ingat, jika kita bekerja tanpa menggunakan hati, Yeol-ah." Pesannya lagi saat Chanyeol berdiri dari sofanya. Chanyeol tertawa kecil saja sambil menenteng tasnya dan memungut kemeja sekolahnya, "Apa hyung khawatir aku akan mencintai salah satu dari mereka?" Chanyeol menaikkan alisnya sambil mengambil batang rokok dari atas meja.

"Tsk! Bocah sialan, kau itu belum boleh merokok! Kau masih sekolah!" ujar pria tersebut sambil tertawa dan Chanyeol hanya mengidikkan bahunya acuh, "Apa aku harus peduli dengan larangan itu?" Chanyeol mencibir lalu menyalakan rokoknya dan detik selanjutnya, Chanyeol sudah menghisap batang rokok itu dengan santai. Menghembuskan asap rokok itu dengan bebas.

"Aku serius! Jangan sampai kau –"

"Tidak hyung! Aku masih ingat tugasku mendekati mereka." Kata Chanyeol tersenyum lalu berjalan menjauh dari ruang tamu dan naik ke atas kamarnya. Lantas, melihat sang adik sudah masuk ke dalam kamar, pria itu mengeluarkan senyuman liciknya.

• Lean On Me | Wendy (Slow Update) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang