"Land of dawn menjadi tanah yang haus akan darah. Oleh karena itu, jauh sebelum kalian lahir, para Dewa dan Dewi berencana menghentikan kehausan dan ketamakan Land of dawn lewat sepasang anak Adam dan Hawa yang mempunyai ikatan batin cinta sejati." jelas Red eyes pada Zilong, Miya dan Estes.
"Tapi, apakah mereka telah lahir? Siapa mereka? Dimana mereka?" tanya Miya bertubi-tubi.
"Sayangnya, hanya para Dewa dan Dewi yang tau siapa mereka. Tapi, aku melihat kalian juga berperan penting dalam rencana mereka Para Dewa." Red eyes menunjuk Zilong, Miya dan Estes satu persatu.
"Hm, aku penasaran siapa mereka. Tapi, apakah yang harus kita lakukan sekarang? Tadinya aku mau membantu kalian. Tapi ternyata aku terlambat." Zilong merubah posisi duduknya.
Estes diam tak bergeming. Kemudian, Red Eyes memberi perintah.
"Zilong, bawa mereka ke istanamu. Lindungi mereka. Mungkin pasukan yang kemarin menyerang mereka akan menyerang kerajaanmu. Cepatlah kembali." setelah itu, Zilong, Miya dan Estes pamit dan pergi menuju kerajaan Zilong, Castle of dragon.
Sepanjang perjalanan, Zilong dan Estes terlihat akrab. Memang, 2 tahun yang lalu, Estes dan Zilong tidak sengaja sedang mengejar buruan yang sama. Lalu, mereka berdua menangkapnya bersamaan. Hingga akhirnya, buruan mereka di bagi menjadi dua bagian.
"Estes, tak kusangka kau bisa menjadi sehebat ini." Puji Zilong.
"Ah biasa saja. Kenalkan, ini adikku, Miya." Estes menatap Miya.
"Zilong."
"Miya."
Perjalanan mereka yang panjang tak terasa sudah terlalui. Tibalah mereka di perbatasan Kerajaan besar Zilong.
"Selamat datang." Gema Zilong terdengar di pintu utama istana.
"Zilong, bagaimana keadaanmu Nak?" tanya Rihanna.
"Baik bu. Aku mem..."
"Aku sudah dengar dari Ayahmu. Estes, Miya silahkan masuk. Kamar kalian sudah dipersiapkan. Pelayan akan menunjukkan jalannya." Rihanna memotong ucapan Zilong.
Sementara Estes dan Miya menuju kamarnya, Rihanna menarik lengan Zilong, "Ada dua orang yang ingin menemuimu. Mereka tidak bisa menunggu." Rihanna membawa mereka ke taman belakang istana.
"Fran, Clint, dia adalah Anakku." Terlihat seorang berbadan gemuk dengan jangkarnya dan seorang koboi.
"Clint." Sapa Koboi itu.
"Franco." Sapa orang berbadan gemuk itu.
"Zilong." sapa Zilong.
"Siapa mereka, Bu?"
"Mereka adalah para hero dari daerahnya masing-masing. Clint dari New Jersey, kota koboi di bagian amerika, sementara Franco, Viking dari islandia." Rihanna menjelaskan.
"Ada keperluan apa kalian menemuiku?" tanya Zilong.
"Kami sebenarnya ingin menemui Red Eyes, sang Naga bermata merah. Hanya Dewi Rihanna bilang, kami bisa mengadukan keluhan kami padamu, Zilong." tukas Clint.
"Kejatahan abadi telah kembali. Vexana, sang Penyihir jahat telah bangkit dari tidur panjangnya." Franco menambahkan.
"Tunggu, Vexana?" Zilong merasa pernah mendengar nama itu.
"Ayah! Dia pernah mengatakannya!"
"Jadi, kalian ke sini mau apa?" tanya Zilong.
"Vexana menyerang daerah kami. Dia menyerang dna membunuh seluruh warga kotaku." Clint bersuara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Battle!
FanfictionThe Power of God, sebuah sayembara yang dilaksanakan setiap 500 tahun sekali oleh Para Dewa dan Dewi sebentar lagi akan terlaksana lagi! mengundang banyak kejahatan untuk kembali bangkit demi sebuah permintaan sebagai Hadiah tanda kemenang Sayembara...