"Tunggu." Pinta Alucard pada Hylos.
"Ada apa?"
Alucard memicingkan matanya, "Sepertinya, ini wangi Bunga Mawar Melrose."
Hylos menghirup udara, lebih tepatnya mencium bau sekitar,"Benar! Ini wangi Melrose. Ciri khas dari ksatria pemberani kerajaan Arthur."
Alucard tidak tau siapa itu Arthur atau Kastria yang memiliki ciri khas berwangi Mawar Melrose. Mawar paling wangi, namun mendapatkannya cukup sulit karena durinya banyak juga beracun. Namun yang ia tau, Lancelot, satu kawanannya itu memiliki wangi yang sama.
"Eh, bagaimana kalau kita ikuti wanginya?" usul Alucard.
"Baiklah. Akan kupercepat langkahku." Tak lama, muncul sinal merah didepan Hylos dan ia langsung meluncur cepat.
Sementara di lain tempat, Lancelot, Zilong, Freya, Karrie, Balmond dan Estes sedang beristirahat. Matahari sudah menempati singgasananya yang paling tinggi. Membuat mereka semua tidak dapat menahan Lapar dan Haus.
"Ini." Zilong menjatuhkan Berbagai macam buah-buaha dari ujung tombaknya.
"Wah, terimakasih." Sambut Karrie dan Balmond.
"Haha. Rupanya tombakmu itu serba guna ya." Estes tersenyum sambil mengambil satu buah apel.
"Iyalah. Siapa dulu yang punyanya." Zilong membanggakan dirinya sendiri.
"Yang dipuji Estes itu Tombaknya, bukan orangnya." ejek Karrie.
"Sama saja." Zilong tak mau mengalah.
"Sudah-sudah. Sebaiknya kita gunakan waktu yang ada untuk beristirahat." Freya melerai Karrie daj Zilong yang sedang berdebat.
"Baiklah. Baiklah." Zilong mengalah.
"Hey!" Lancelot berdiri sambil memegangi pedangnya.
"Ada apa?" sontak, semua ikut berdiri dan memasang kuda-kuda.
"Aku merasakan seseorang tengah memperhatikan kita." ujar Lancelot setengah berbisik.
"Itu dia!" Zilong berlari dengan cepat disusul Freya. Sementara Karrie dan Balmond diam ditempat karena diperintahkan Lancelot.
"Hey!!!" teriak seseorang saat Zilong menusuk bagian ujung tombaknya.
"Waduh!!!" ternyata, yang ditusuk Zilong adalah...
"ALUCARD!" teriak Freya, Zilong, Estes, Lancelot, Karrie dan Balmond dengan mimik wajah tak percaya.
"Iya. Kenapa? Hey! Mukanya biasa saja. Kalian fikir aku hantu apa?" teriak Alucard disusul dengan munculnya Hylos.
"Tidak! Kami terkejut. Ternyata kau sudah sehat ya. Padahal baru kemarin kamu mati. Eh maksudku sekarat." Zilong menggait pundak Alucard.
"Aku tidak akan mati secepat itu." Alucard tersenyum, "Oh iya! Ini kenalkan. Namanya Hylos. Dia seorang tank." Alucard menunjuk tangannya ke arah Hylos.
"Hylos? Bawahan Dewi Rihanna?" tanya Lancelot.
"Oh, rupanya kamu ya pemilik wangi Melrose ini." Hylos berbicara pada Lancelot.
"Rupanya kalian sudah kenal ya?" tanya Alucard.
"Begitulah. Dulu, Tuanku Arthur sering menceritakan tentang kamu." Lancelot duduk sambil menggigit sebuah apel.
"Tuanmu Arthur terlalu berlebihan." Hylos duduk disamping Lancelot.
"Baiklah Baiklah. Misi kita sudah selesai. Mau pulang?" tanya Zilong.
"Pulang? Kemana?" tanya Hylos.
"Seseorang yang menunggu kami pulang. Itulah tempat kami pulang." ujar Lancelot tersenyum sambil memikirkan Odette.
***
"Akhirnya!!!" teriak Nana dan Miya bersamaan.
"Bagus juga ya. Suasananya juga nyaman." Kagura memandang rumah buatan mereka dengan penuh kagum.
"Iya. Kamarnya juga sudah aku urutkan. Untuk kamar pertama, untuk Lance dan Odette." Miya merangkul pundak Kagura.
"Bagus. Kamar mereka harus yang spesial." ujar Ruby cekikikan sambil melirik ke arah Odette yang sedang duduk bersama Aurora.
"Ah tidak perlu seperti itu juga. Nanti juga kamu akan sepertiku. Tapi dengan Alucard." Odette menjawab dengan mata menggoda.
"Ah ayolah! Aku jadi kefikiran lagi." Miya menutup wajah merahnya dengan telapak tangannya.
"Hahah. Kak Miya malu." Nana menunjuk pipi Miya yang merona.
"Hey!" Miya berteriak pada Nana.
"Ampun." Nana bersembunyi dibalik Eudora.
"Wangi ini." Odette berdiri.
"Melrose?" tanya Miya.
"Lancelot!!!" Teriak Odette sambil berlari menuju Lancelot yang baru saja pulang.
"Hey jangan lari! Nanti jatuh!" Teriak Lancelot.
"Haha saking senangnya ya." Freya tertawa disamping Zilong.
"Waduh kok cepet amat pulangnya?" teriak Nana menyambut Freya dan lainnya.
"Oh, jadi kamu mau kita lama pulangnya?" tanya Zilong.
"Baperan ih. Zilong baperan. Sensi." Nana mulai mengejek Zilong.
"Apa kau...."
"Sudah! Jangan bertengkar." lagi-lagi, Freya yang melerai perdebatan.
"Hey!" Miya memeluk Estes.
"Hey juga." Estes menyambut pelukan hangat dari adiknya.
"Hylos?" tanya Aurora.
"Hai, Aurora."
"Hm, Hai juga." jawab Aurora gugup.
"Akhirnya kamu kembali." Karina memeluk Alucard.
"Iya. Aku kembali."
Lalu,Pandangan Miya dan Alucard tak sengaja bertemu.
"Bagaimaba kabarmu?" tanya Miya.
"Baik."
"Terimakasih sudah menyelamatkan aku."
"Ya."
Mereka pun pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Karena, beberapa hari lagi, adalah awal dari sebuah kehancuran. Dimana kebahagiaan yang mereka rasakan saat ini belum tentu bisa dirasakan kembali setelah hari itu.
***
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .Hai para Readers setia!!! Sebelumnya, author mau minta maaf atas keterlambatan updatenya. Habisnya, banyak banget tugas nih dari sekolah. Maklum udah kelas 9 mau Lulus wkwkkw:v
Buat cerita selanjutnya, author usahain minggu depan update. Jadi tetep setia ya buat bacanya. *Iya kok Thor, aku bakal nunggu walaupun gk pasti. Eaa:v
Yaudah mungkin hanya segitu dari Author, Vote+Commentnya tinggalkan sebagai jejak.
Arigatou Gonzaimas. ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Battle!
FanfictionThe Power of God, sebuah sayembara yang dilaksanakan setiap 500 tahun sekali oleh Para Dewa dan Dewi sebentar lagi akan terlaksana lagi! mengundang banyak kejahatan untuk kembali bangkit demi sebuah permintaan sebagai Hadiah tanda kemenang Sayembara...