"Aku... Aku.." terdengar suara serak dari Nana.
"Kenapa, Nana?" tanya Miya.
"Aku..."
"Pipis?" Zilong penasaran.
"Astaga Dragon! Kok jadi Pipis!" Nana mengutuk Zilong menjadi kucing.
"Hey santai dong. Atau jangan-jangan, PMS? Kwkwkw." Zilong tertawa sambil memukul bahu Clint.
"Dasar Mesum!" Teriak Nana.
"Kok mesum?" tanya Zilong.
"Mesum Mesum Mesum! Zilong Mesum! Kak Freya, jangan dekati dia!"
"Apa hakmu mengatur Freya?" tanya Zilong.
"Cie... Ngambek. PMS yak?wkwkw." Kali ini Nana yang tertawa keras sambil memukul bahu Ruby.
"Aduh telingaku udah mau rusak!" Karrie menghela nafas panjang.
"Kayaknya, Zilong sama Nana cocok jadi Anak-Ayah ya?" Freya tertawa kecil.
"Apa? Aku punya ayah mesum seperti dia! Tukang makan lagi! Lihat, Rotiku sudah habis 4 sewaktu tadi sebelum kita pergi." Nana menunjukkan tanya yang berisi Roti sekitar 2 buah.
"Kalau kau jadi ibunya, aku siap kok. Wkwk." Suara tawa Zilong semakin keras.
"Astaga! Zilong rupanya suka pada Freya. Ciee..." mereka semua meneriakkan kata 'Cie'
"Aduh apa sih." Wajah Freya merona.
"Sudah, nanti ada yang cemburu." Balmond melirik Eudora.
"Mau di samber?" Tanya Eudora sudah mengangkat tangannya.
"Astaga Ampun mak!" Balmond memohon membuat semuanya tertawa.
Sementara Lancelot, Dia memegang mesra pinggang Odette. Zilong yang menyadari hal itu langsung berteriak 'Cie LanceOdette'
"Kenapa?sirik amat sih kamu." Lance tertawa puas.
"Zilong udah jomblo berapa tahun ya?" Estes menggoda Zilong.
"20 tahun dia ngejomblo kali wkwk." Kagura kini bersuara.
"Wah wah... Sepertinya masa jomblo Zilong akan berakhir setelah Freya bertindak wkwk." Eudora menggoda Zilong.
"Apa sih."
"Lihat mukanya! Memerah wkwkw." Ruby tertawa.
"Syut!" Alucard memberi perintah.
"Ada apa?" tanya Zilong.
Hening. Suasana menjadi Hening.
"Seseorang tengah memperhatikan kita. Dan...
"Ahk!" Dada Miya mengeluarkan Darah.
"Miya!" Estes sadar bahwa sedari tadi, Miya berjalan di belakang bersama Ruby.
Muncul gumpalan merah dan dari gumpalan tersebut keluar seorang wanita.
"Miya!" Ruby menarik tangan Miya, namun Alice melukai tangan Ruby.
"Ahk." Darah mengucur dari pergelangan tangan kanan Ruby.
"Alice!" teriak Alucard berlari menuju Miya. Namun sayang,
"Aku pinjam dia sebentar ya! Hahah." Alice menarik Miya ke dalam gumpalan merah itu dan menghilang.
"Miya!"
***
"Aduh!" Ruby mengaduh kesakitan. Estes datang dengan cepat."Untung saja bukan tangan kirimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Battle!
FanfictionThe Power of God, sebuah sayembara yang dilaksanakan setiap 500 tahun sekali oleh Para Dewa dan Dewi sebentar lagi akan terlaksana lagi! mengundang banyak kejahatan untuk kembali bangkit demi sebuah permintaan sebagai Hadiah tanda kemenang Sayembara...