5: Melaju, Hentikan, Cabut Nyawanya Seketika.

1.1K 54 15
                                    

Setelah berpamitan Dengan Rihanna, Zilong dkk pergi dari istana menuju Land Of Dawn. Sebelum pergi, Rihanna memberi sebuah kalung bermata kristal berwarna ungu.

"Jika kau sudah sampai di Land Of Dawn, segera acungkan kalung ini sambil mengucapkan mantra pengikat Red Eyes." ujar Rihanna seraya mencium kening anaknya.

"Baiklah ibu. Kami pergi." Zilong melambaikan tangannya.

Rihanna meneteskan air matanya. Sudah cukup banyak penderitaannya. Kini, siap tidak siap, dia harus merelakan putranya.

Apakah Zilong akan menjadi korban?

***

"Aku sudah lelah!" teriak Nana.

"Ayolah, kita istirahat sebentar lagi saja." bujuk Zilong.

"Kau terlalu memaksakan anak kecil!" Nana mengubah Zilong menjadi kucing beberapa saat.

"Disungai saja. Sambil bakar ikan." saran Alucard.

"Bingo! Aku baru ingat ada sungai disekitar sini." Zilong pun berjongkok dihadapan Nana.

"Naiklah kepunggungku." Ujar Zilong.

"Terimakasih." Nana naik kepunggung Zilong. Mereka berlarian kecil hingga membuat semuanya tertawa dengan kekonyolan Zilong dan Nana.

"Itu sungainya!" teriak Clint.

Mereka berjalan dengan sedikit cepat.

Sesampainya di sungai, Zilong mencoba fokus pada air. Lalu, dia mengarahkan tombaknya ke daerah air yang tenang dan...

"Miaw! Ikan! Ikan!" teriak Nana.

Puluhan ekor ikan langsung terjerembab diatas tanah berkat Tombak Zilong.

Miya, Eudora, Karina, Karrie dan Kagura memasak ikan. Sementara Clint dan Franco membersihkan dan mempertajam senjatanya. Untuk Zilong, dia bermain-main air bersama Nana. Sementara Alucard, Hayabusa dan Aurora hanya duduk melihat aktifitas semuanya.

"Aku sedikit pusing dengan Misi kota kali ini." Ujar Balmond saat mereka tengah makan.

"Aku lupa! Kita belum membuat Strategi." Zilong menepuk keras dahinya.

"Jadi?" tanya Hayabusa.

"Misi kita saat ini adalah pergi menuju ke Land Of Dawn dulu saja. Untuk misi Membunuh Alice dan Vexana sudah tidak ada waktu. Mungkin, kita bisa membunuh mereka disana." ujar Zilong.

"Hm, jadi kita tidak perlu menghentikan mereka?" tanya Miya.

"Kita akan menghentikan mereka. Di Land Of Dawn saat sayembara itu dimulai." Estes menjawab.

"Soalnya, kalau sekarang misi kita menghentikan Vexana dan Alice, bagaimana menemukan mereka? Lalu, kalau kita hampir berhasil membunuh mereka, lalu mereka kabur? Kekuatan kita akan sia-sia." Clint menambahkan.

"Aku dengar, masih banyak para Heronyang dimaksud 'Anak Adam dan Hawa' yang dimaksud." ujar Hayabusa.

"Memang banyak. Tapi, apakah mereka ada di Kubu kita? Belum tentu." Zilong menjawab dengan penuh emosi.

"Bukankah, Sayembara itu hanya ada satu pemenang? Kalau mereka satu kelompok, siapa nanti yang akan menerima hadiah dari Dewa?" tanya Franco tidak mengerti.

"Terlalu berbelit-belit." ujar Karrie.

"Begini... Ini adalah Sayembara terakhir yang akan diadakan para Dewa. Jauh sebelum kita lahir, Jiwa 'Anak Adam dan hawa' sudah menempel dalam diri kita juga pada Kubu lawan. Jadi khusus untuk Sayembara ini, pemenangnya adalah 1 kubu yang terdiri dari banyak orang. Dan Dalam sayembara ini, ada 2 kubu. Yaitu kubu kita, dan kubu Vexana si Penyihir jahat itu." Zilong menjelaskan.

Love In Battle!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang