Suga x Reader : Anxiety

8 0 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


(Name) menatap bayangan tubuhnya ditembok saat ia terbaring ditempat tidur. Cahaya lilin terapi dibelakangnya terlihat bergerak-gerak saat diterpa angin. Gadis itu bisa mendengar suara nafas yang beraturan dibalik punggungnya. Itu suara dengkuran halus Suga. Namja itu sudah terlelap begitu pulas. Baguslah, karena ia sudah kelelahan bekerja seharian.

Gadis itu terduduk dengan pelan, takut membangunkan manusia disebelahnya. Ia memeluk lututnya sendiri mencari kenyamanan. Ia tak bisa tidur sejak tadi. Kepalanya terasa bingung akan sesuatu yang ia sendiri tak mengerti. Cahaya lilin, bayangan tubuhnya, dan hening malam justru makin membuatnya frustasi.

Lalu setetes airmata jatuh. Kemudian diikuti airmata yang lain. (Name) menangis dalam diam.

Dia lalu memutuskan untuk berjalan ke dapur. Dituangkannya air ke dalam gelas, lalu meminumnya. (Name) meletakkannya diatas meja dan menatap keluar jendela. Dimana gelapnya malam hanya diterangi cahaya bulan purnama. Suasananya sangat dingin dengan gemerisik hujan menyapu debu dijalanan.

(Name) membuka pintu dengan tatapan kosong dan berjalan keluar rumah. Ia membiarkan dirinya basah dibawah air hujan. Berharap semua kegundahan dikepalanya akan ikut hanyut bersama genangan air dibawah kakinya.

"(Name)? apa yang kau lakukan disana?" suara dibelakang gadis itu terdengar begitu khawatir. Suga berdiri diambang pintu dengan wajah kaget melihat gadis itu hujan-hujanan tengah malam seperti ini.

Gadis itu menoleh pada Suga. Membuat namja itu makin membelalakkan matanya melihat mata gadis itu merah karena airmata. Suga menerjang hujan dan menarik yeoja itu agar kembali ke dalam. Tapi (Name) tetap berdiri di tempatnya sambil menggeleng.

"Kenapa kau menangis?" tanya Suga menatap mata nanar (Name).

"Apa aku membangunkanmu?" tanya (Name) tersenyum pucat.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" Suga berkata dengan tegas. "Dwaesseo! Kita akan bicara didalam, ayo masuk" ia kembali menarik (Name) yang malah melepaskan tangannya.

"(Name)... kau baik-baik saja?" Suga cemas.

(Name) menatap namja itu kehilangan akal. Matanya melirik kesana-kemari mencoba mencari kata-kata yang tepat.

"Aku.. aku tidak tahu. Mungkin, aku hanya kelahan. Secara fisik dan mental, dan aku tidak tahu harus berbuat apa. Semua memori buruk seolah berkumpul jadi satu dan mulai mengganggu pikiranku. Aku merasa kepalaku bingung, kesepian, sendirian. Lalu aku melihatmu terbaring disana, tertidur pulas. Kau disampingku... tapi rasanya seperti jauh sekali... seperti aku tidak bisa menjangkaumu..." tangis (Name) pecah.

Suga menatapnya jeri, lalu berjalan mendekat. Dipeluknya (Name) dan dielusnya surai gadis itu, tak peduli dengan dirinya yang kini ikut basah kuyup. "Shh... kau hanya lelah.." gumam suara berat itu berusaha menenangkan gadis dalam pelukannya yang terus menangis.

"Oppa..." (Name) meremas pakaian namja itu.

"Gwaennchana. Gwaennchana. Kau tidak benar-benar sendirian" kata Suga.

Mereka diam beberapa saat dibawah derasnya hujan yang mengiringi angis (Name).

"Ayo, kita harus kembali ke dalam sebelum kau jadi sakit" kata Suga setelah (Name) mulai tenang. (Name) mengangguk, lalu mereka berdua kembali masuk ke dalam.

Fin.

BTS & EXO x Reader ImaginesWhere stories live. Discover now