Tujuh

152 27 2
                                    

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya Ryeowook sampai di Mansion Siwon. Dari kejauhan dia bisa melihat beberapa penjaga berlari tergopoh-gopoh menghampirinya.

"Nona Ryeowook?" Tanya salah seorang diantara penjaga itu.

Ryeowook tersenyum menganggukan kepalanya, sepersekian detik Ryeowook melihat raut sumringah para penjaga itu, "Hei kau cepat laporkan pada Tuan Siwon kalau nona telah kembali" ujar orang yang berperawakan lebih tinggi dari yang lainnyaㅡmungkin kepala penjaga, pikir Ryeowook.

Dan pria yang ditunjuk itu pun segera melangkah masuk, para penjaga lainnya mempersilakan Ryeowook masuk. Ketika Ryeowook masuk, dari atas tangga Heechul terlihat menahan tangis, kakinya dengan cepat turun dan memeluk adik kecilnya itu.

"Oh Tuhan, Ryeowook kau kembali. Kau tidak tahu betapa khawatirnya aku" ucap Heechul

"Maafkan aku, eonni. Aku bersalah"

"Tidak. Tidak ada yang salah Ryeowook, kita lupakan saja masalah kemarin ok? Aku bersyukur kau ada disini hari ini"

Ryeowook mengangguk kecil dan memeluk Heechul. Tak berapa lama kemudian, Sungmin, Siwon, Donghae dan juga Eunhyuk muncul.

"Wook-ah! Kau kemana saja, aku sangat khawatir padamu bodoh!" Umpat Sungmin kemudian memeluk sahabatnya itu.

"Dasar kau ini! Aku kembali kau malah mengataiku bodoh" kata Ryeowook disemati senyum dibibirnya.

"Kau memang bodoh membuat semua orang khawatir!"

Ryeowook ingin membalas Sungmin tapi kemudian Siwon menengahi mereka, "Sudah-sudah. Sebaiknya biarkan Ryeowook beristirahat, kau pasti lapar Ryeowook"

Kemudian Siwon memerintahkan seorang pelayan untuk menyiapkan air hangat dan juga makanan. Saat berjalan menuju kamarnya, ditemani Sungmin, Ryeowook berpapasan dengan Eunhyuk dan Donghae.

Mereka berempat hanya memandang satu sama lain, suasananya terlalu canggung. Sungmin menyikut Ryeowook, tapi Ryeowook malah pergi tanpa sepatah kata pun.

***

Setelah makan malam, Ryeowook kembali ke kamarnya. Kamar yang sebenarnya yang tidak semegah kamar di mansion milik Marcus. Ryeowook mencebik. Bahkan ketika dirinya pergi dari pria itu, rasa penasaran Ryeowook tidak pudar sama sekali. Ryeowook berjalan mendekati balkon di sisi kanan kamarnya, menatap jauh kedalam hutan yang ia masuki, "Apa yang pria itu lakukan sekarang?"

Lama kemudian, suara ketukan pintu menyadarkannya. "Ryeowook, kau di dalam?" Itu suara Sungmin.

Ryeowook segera membuka pintu kamarnya dan membiarkan Sungmin masuk, "Ada apa?"

"Tidak, aku hanya merindukanmu. Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan. Ini tentang Eunhyuk"

"Memangnya kenapa dengan Eunhyuk eonni?". Raut Sungmin berubah mendengar jawaban Ryeowook.

"Eonni? Hah, setelah semuanya kau masih memanggilnya seperti itu. Dia bahkan tidak minta maaf padamu!"

"Eum.. entahlah Sungmin. Aku tidak ingin memikirkan masalah itu lagi", ada nada keraguan disana. Mata Sungmin menyipit, "Apa maksudmu? Kau sudah menyerah pada Donghae?"

Ryeowook terkesiap, "Bukan begitu, aku hanya tidak mau membahas mereka berdua lagi. Maksudku.. eum-"

"Kau baik-baik saja?" Sungmin memotong ucapan Ryeowook karena gadis dihadapannya terlihat ragu. Tidak biasanya. Ryeowook selalu berapi-api jika nama Donghae disebut. Menceritakan segala hal tentang pria itu meskipun dirinya merasa sakit akan keberadaan Eunhyuk. Sepersekian detik Ryeowook masih bungkam.

Piano ForestWhere stories live. Discover now