TEMAN BARU

27 4 1
                                    

" Eh... Kamu! " panggil seorang cewek yang tiba - tiba masuk ke kelasku.  Karena dia nggak jelas mau manggil sapa,  ya aku diemin aja.

" Namanya Bylla.... Love.  Kalok kamu manggilnya gitu doang ya dia nggak bakal nengok lah... "

" Ya.. Ya ahhh... Bylla!  Hei! "

Spontan aku langsung mencari asal suaranya,  karena sebenernya aku lagi sibuk ngerjain tugas sama temen - temen dan males banget buat ngeladeni orang kayak si Love ini.

" Hah?  Aku? " tanyaku balik, dengan wajah bingung.

" Ya iyalah. Emang yang namanya Bylla di kelas ini ada berapa hah? Cepetan sini! "

" Ya santai dong... Nggak usah nyolot!  Emang kenapa sih? "

" Ganti pulpenku! " bentaknya kali ini. Dan aku bener - bener nggak suka sama nada bicaranya!😤

" Lhoh?  Apaan?  Ganti apa? "

" Kamu lupa ya??? Aku yang minjemin kamu pullpen kemarin waktu UTS! Inget? "

Aku mencoba mengingat ingat yang dia maksud dan... Oh yaAku inget

Dia itu cewek jutek yang duduk di sebelahku waktu UTS kemaren dan karena pulpenku habis, aku terpaksa harus pinjem ke dia.  Karena... Kalok aku pinjem ke tempat yang terlalu jauh ntar dikira nyontek.

Nggak lah yaww... 😎 mana mungkin nyontek.  Penerus bangsa kok nyontek!  Ya tho???

" Oh.....inget...inget... ! Eh bentar deh, kok aku suruh ganti sih?  Emang pulpenmu kenapa?  Bukannya waktu aku pakek masih penuh ya?  Sehat juga tuh pulpen... Kenapa sekarang minta ganti ke aku? "

" Gara - gara kamu pulpenku jadi rusak!  Ini tuh pulpen mahal!  Jauh - jauh papaku beli dar-"

" Pasar johar?  Peterongan?  Mrican?  Mana?  Kamu mau bilang dari Hongkong??? Atau singapore?  Tanah abang??? paling juga seribu kalok di Indonesia... " sahutku sebelum dia selesai ngomong.  Because,  aku nggak sabar nunggu dia ngomel lebih panjang lagi! 

" Ihhh... Ini tuh dari LA!  Asli!  Ori! Bukan KAWE! Enak aja seribu! " tuh kan... Ngomel lagi.

" Ya nggak bisa dong...kan aku balikin kemaren masih sehat... Kalok sekarang sentet ya salah mu dong!  Orang aku balikinnnya seminggu yang lalu, Kamu minta gantinya sekarang! Dasar! Nenek gayung!  Ngonel mulukkk! "

Kini hampir semua perhatian teman sekelasku tertuju pada kami.  Mereka mulai mengarahkan mata melotot ke arah kami, menyiapkan mulut untuk menggosipkan, and... Whatever!  Terserah mau comment apa soal aku!  I don't care!

" Ya nggak bisa!  Pokoknya ganti! "

Asssem... Nih anak ngotot banget sih,  mana ada uang aku buat beli gituan doang sampe ke Amrik. Mahal transportnya doang dong capek capek sampek sana!  Kataku dalam hati.

" Aku gak mau tau!  Pokoknya ganti!  "

" NGGAK MAU!  Enak aja minta ganti,  kamu kira aku bapakmu! "

" Dasar!  Tangan nggak berkah! Perusak! "

JLEBB!  Seketika aku mulai mengingat kejadian yang pernah aku alami beberapa tahun silam.  Sial!  Kata -kata itu! Aku BENCI

Tubuhku mulai bergetar, kepalaku perlahan ku tundukkan, mulutku yang semula berkata - kata, kini hanya diam membisu.

Karena tak kuat ku tahan, akhirnya aku pun memilih untuk pergi.  Tapi si nenek gayung itu menghalangi jalanku.

" Ehh... Enak aja langsung pergi! Kalok nggak kuat ganti bilang aja... Nggak usah menghindar kayak gitu. "

" Nggak!  Aku nggak menghindar! "

" Lha terus?"

" Mau ke...  TO...I... LET!  Mau kumur - kumur! Abisnya mulutku langsung bau gara - gara ngomong sama nenek nenek kayak kamu!  BYE! "

Tanpa menghiraukan padangan orang dan si cewek yang bernama Love itu, aku pun pergi meninggalkan kelas.  Bukan ke kamar mandi sih... Lebih tepatnya tempat kesukaanku,  yang sunyi dan menenangkan. Taman belakang sekolah. 

🍁🍁🍁

Sejenak aku merenung, menikmati hembusan angin siang yang sebenernya panas sih... Bukan sejuk.  Tapi berhubung aku lagi nggak fokus,  aku menikmatinya.

Seburuk itukah aku?  Apa tanganku memang perusak???  Kenapa Tuhan buat semua barang rusak di tanganku?  Apa ini kutukan? Aku nggak nyaman Tuhannn.... Kenapa harus aku??  Orang lain kan banyak???  

Fikiran buruk pun bermunculan tentang tanganku dan diriku.  Sampai akhirnya...

Bruuk... Seorang cowok duduk menyebelahiku dan sepertinya aku mengenal dia. 

" Ngapain? "

" Hah??  Anu... Gak papa.  Nggak lagi ngapa ngapain kok. "

" Pasti masalah tadi ya? "

" Eng... Enggak kok,  bukan... Biasa aja ah... Lagian dia aja yang lebay!  Ntar juga aku ganti kok,  tapi sama pulpen yang harganya seribu...hahaha" ketawaku kepaksa banget ya?

" Ya udahlah ya... Nggak usah dibahas lagi.  Dia emang gitu orangnya,  aku yang sepupuan aja nggak pernah akur sama dia! "

" Lhoh?  Kamu sepupunya?  Baru tau aku...  😅"

"  Heem.  Beda kan?  Aku lebih suka diem daripada ngomong... Yah walaupun aku harus mengakui bahwa memang lebih pinter dia dari pada aku... "

" Halah... Nggak usah dipikir! Kita punya keunikan masing - masing kan?"

" Ya udah... Balik ke kelas yuk! Keburu masuk! "

🍁🍁🍁

Yupsss.... Mau tahu siapa yang ngobrol sama si Bylla? Daniel kah?  Tunggu aja kelanjutan ceritanya! And jangan lupa kritik,  saran,  serta vote di butuhkan.  Matursuwun 😊

Look at ME! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang