MASIH BELUM

21 3 0
                                    

Sorenya...

" p "

" Fast respon donk... Aku lagi jengkel nihh... " aku mencoba menghubungi Deo, yang mungkin bisa sedikit membantuku.

Beberapa menit kemudian...

" Apaan? "

" Tadi aku papasan lho sama Daniel... Di tangga deket kelas... 😊"

" Hem 😑 terus napa? Apa urusannya sama aku? "

" Aku cuma diem 😢"

" Lhah... Kok diem???😕 Nyapa dong harusnya... "

" Nyesel sih... 😣 tapi aku malu kalok mau nyapa... "

" Ya udahlah... Udah kejadian juga. Mangatssss 🙉 💪 "

" 👍👍👍 makasih 😊. Dah sana... Belajar lagi! Aku pasti ganggu ya? 😅"

" Gak papa. Sans ae...  😉"

Sore itu aku merasa lega.  Yah setidaknya ada yang menghiburku. Beberapa hari ini aku memqng di buat nyaman sama si deo.  But...  Noting special between us.

🍃🍃🍃

Braakkkk!!!

Tiba tiba Love datang sambil menggebrak mejaku dan beruntungnya hanya aku sendirian yang ada di kelas dijam yang sepagi ini. Jadi nggak akan serame kemaren.

" Ngapain kamu ke sini? " tanyaku bingung.

" Kamu tanyak aku ngapain?! Nggak usah sombong kamu ya!  Mentang mentang kemaren udah menang...  Pasang status sana sini! Apaan...  Norak banget... "

" Ya suka suka aku lah.... Sirik amat!  Terus kamu ngapain coba stalker aku?!  Hah?  Ngapain???  Ngefans ya?!" ejekku balik, emosi nih gua kalok begini.

" Cuihh!  Jijik!  Ngapain ngefans sama cewek buluk kayak elu!!!  Aku ingetin nih ya ke kamu...  Kalok sekarang ini aku cuma ngalah aja sama kamu!  Lain kali aku buktiin kalok aku memang lebih hebat dari kamu. Oh ya...  Satu lagi, kalok nggak bisa ngganti bolpen aku yang limited edition itu mending nggak usah pinjem deh...  Dasar nggak modal! "

" Serah deh... Serah. . . Nih aku ganti! " aku ambil uang lima ribu  di kantong lalu ku lemparkan padanya.

" Cuma 5 ribu?! "

" Iya.  Emang kenapa?  Seribu kan harganya?! " sindirku sambil tertawa

" Ini lebih dari satu juta!  Masih kurang banyak!  Bayar 5 ribu aja kok banyak nggaya! "

" Biarin!  Yang penting aku nggak kayak kamu!  Yang apa apa bisanya cuma minta sama orang tua tanpa ngertiin keadaan mereka. Kalok nggak mau sini.... Buat aku aja uangnya... "

Aku pun membungkuk mengambil uangku lagi dan...

jebraaakkkk!!!!

Sepatunya yang cukup keras itu mendarat dengan sukses di mukaku.

Ku rasakan sesuatu mulai mengalir dari dahi dan hidungku. Kacamataku entah terlempar  kemana dan saat itu aku mulai meraba raba sekelilingku.  Samar samar ku lihat Love pergi sambil tertawa bahagia.  Lalu perlahan semuanya semakin buram

Dan...

Gelap.

🍃🍃🍃

" Akhirnya kamu sadar juga...." kata deo yang saat ini duduk di kursi dekat kasurku.

" Kacamataku mana ya? " aku bertanya dengan suara yang cukup pelan,  karena kepalaku masih agak pusing.

" Kamu kayak gini masih sempet sempetnya nyari kacamata...?? Yang penting kamu tu sehat dulu...  Kacamata urusan gampang... "

Look at ME! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang