Hari ini cuaca sedang tidak bersahabat. Seharian hujan mulu...
" Pulangnya gimana nihhh? " keluhku pada Ian.
" Ya nunggu terang aja lah... Lagian masih setengah tiga juga. Doa aja biar cepet berhenti nih hujan... "
Kadek dan Nafisah yang sudah menyelesaikan piket langsung ikut bergabung dengan kami berdua.
" Ke kantin aja yuk! " ajak Kadek
" Lhah kok cuma berdua? Meyse mana? Udah pulang ya? Kok nggak lihat sih... " tanyaku balik.
" Heem, langsungan dia. Capek mungkin... " sahut Nafisah
" Kalian duluan aja ya... Aku ma Ian nyusul. Masih mager banget. "
" Okey.... Beneran nyusul lho ya.. Jangan boong! Mager kok bisa barengan gitu... " kata Kadek seraya perlahan meninggalkan kami berdua di kelas.
Akhirnya mereka pun meninggalkan kami berdua di kelas. Kami nggak sendirian kok, masih banyak temen temen lain yang memilih menunggu jemputan di kelas daripada harus basah basahan di pos satpam.
Tapi kali ini aku nggak nyadar sama someone yang ada di dekatku...
" Nengok belakang deh! " Ian menyuruhku, entah apa tujuannya.
" Ngapain? Mang ada apaan sihh? "
" Udah.... Nengok aja! "
Aku pun menuruti kata Ian.
And one....
Two...
Three...
" Astaga Ian?! Kamu tuh... " you know someone guyss???
" Kaget ya??? Liat Daniel aja kok kayak liat setan... Hahaha... "
" Paan sih... Nggak lucu tau! Jangan keras keras juga ketawanya! Ntar kedengeran sama dia... "
" Kapan berani natap matanya??? Menghindar mulu dari dulu... " sindirnya untuk kesekian kali.
" Besok aja! Kapan kapan! kalok perlu nunggu gajah nikah ama semut!!! Udah ahh... Ayo ke kantin! Ujannya udah agak reda nihhh... "
" Mager ah.. Kamu aja yang ke kantin. Aku nunggu di sini."
" Okelahh... Tapi jangan ninggalin aku ya..."
Akhirnya aku pun cepat cepat ke kantin, because aku udah keburu malu gara gara ulah si Ian tadi.
Daniel liat balik! Dan aku bener bener gak kuat liat matanya, jadi... Aku lebih milih nengokin wajahku ke Ian secara spontan. Sungguh... Karya Tuhan yang indah banget dipandang😍
🌿🌿🌿
Sesampainya di kantin...
" Ian mana? " tanya Kadek
" Di kelas... Mager katanya. "
" Kamu nggak beli jajan? Aku beliin ya..." ujar Nafisah sambil milih milih jajanan yang ada.
" Nggak usah... Aku ada uang kok, cuma mau beli es coklat aja aku... "
Setelah membeli beberapa jajanan, kami pun kembali ke kelas untuk mengambil tas.
" Naf, anterin aku ke gerbang kebelakang yuk! Mau liat, aku udah di jemput apa belum... " pinta Kadek pada Nafisah
" Ya udah aku duluan ke atas ya.. "
Akhirnya aku pun meninggalkan mereka berdua di gerbang belakang. Perlahan ku menaiki tangga itu dan kalian tahu siapa yang ada di ujung anak tangga itu???
Daniel guysss... Oh my God.. . What should i do??? 😣
Kalok aku mau nyapa malu...
Kalok enggak.... Dikira sombong...
Gimana nihh...I Can't!!!
Lalu akhirnya...
Sepatah katapun tak mampu ku ucapkan! I hate my self!!!! Arghhhhh.....😩😣🍃🍃🍃
Angin mulai berhembus...
Menerbangkan sebagian helai rambutku...
Menutupi setengah parasku...
Ku tapaki setiap anak tangga...
Dan ku temukan kau di ujungnya...
Ku coba tatap matamu lebih dalam
Ku coba pandang wajahmu...
Tak mampu!!!
Aku menyerah melakukan hal itu...
Hanya sesal yang singgah di hatiku...
Tanpa bisa ku sapa dirimu
Atau sekedar berikan sedikit senyumku
🍃🍃🍃
Sekian untuk chapter kali ini 😊 sorry banget karena penulis lagi sibuk persiapan untuk USBN dan UNBK 😥 untuk chapter selanjutnya kemungkinan akan aku published di bulan Mei. 😀
So... Sabar ya tungguin kelanjutan ceritanya. Akankah Bylla masih sabar menunggu Daniel???
Tunggu aja kelanjutannya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Look at ME!
RandomBaca... Dan ikuti alurnya... Maka kamu akan tahu seperti apa aku aslinya Mana sahabat sejati dan mana yang tidak! Mana cinta yang menerima apa adanya dan cinta ada apanya. Don't look at me from the cover! Remember that! Salam, Bylla 💝