"maaf pak, ada yang bisa saya bantu".Suara berat keluar dari mulut cowok tersebut.
Nayra mengangkat kepalanya melihat lewat kaca depan, siapa yang sedang berbicara dengan pak dedi. Ternyata lelaki tersebut adalah orang yang ia lihat sedang membantu seorang nenek menyebrangi jalan tadi.
"Eh, ini den mobil saya tiba tiba mogok, padahal saya sudah cek semua mesin tidak ada yang rusak".
"Bisa saya lihat dulu"
"Oh iya silahkan den"
Begitu mendapati handphone nya nayra menelpon seseorang. Dan langsung keluar dari mobil.
"Eh, lo anak SMA tri sakti juga yah?
Tanya nayra Yakin, karena melihat baju seragam yang dipakai lelaki itu sama dengan seragam yang ia pakai. Belum mendapati jawaban dari lelaki itu nayra melanjutkan ucapnya.
"Gue nebeng yah Kesekolah bareng lo? Mobil gue mogok, terus dari tadi gue liat gak ada taksi yang lewat. gue boleh yah bareng lo yah..yah..yah.." ucapnya dengan wajah memohon.
Orang yang di ajak bicara, tidak menggubris apapun, hanya tatapan datar yang ia tunjukkan.
Karena lawan bicara belum mengeluarkan suara, nayra menarik napas panjang dan mengeluarkannya.
"Pokoknya gue gak nerima penolakan!! Pak dedi kalo soal mobil, tadi saya sudah telpon orang bengkel, mungkin bentar lagi sampai. saya berangkat dulu"
Setelah mengeluarkan ucapannya itu, nayra berjalan menyebrangi jalan menuju arah dimana motor lelaki tersebut terparkir. Dan langsung duduk diatas jok belakang motor lelaki itu. Dengan tidak tau dirinya
Melihat itu, cewek itu langsung berjalan mendekati motor dan duduk di jok belakang motornya. Cowok itu berjalan mendekati motornya. Dengan tatapan yang masih sama "DATAR"
"Turun!!!"
Satu kata berhasil keluar dari mulut cowok itu.
"Gak mau, kan udah gue bilang, GUE GAK TERIMA PENOLAKAN."
"Gue bilang Turun!!"
"Gak, kalo lo tetap maksa, gue bakal teriak, bilang kalo Loh mau macam macam sama gue, biar loh di gebukin masa"
cowok tersebut memaksa nayra turun dari motornya.
"Jadi Loh tetap maksa yah, gue teriak nih!! "TOLONG, tolong disini ada orang jah~~"
Belum meneruskan teriakannya, cowok itu langsung menutup mulut nayra, sehingga ia tidak bisa berteriak lagi.
Setelah merasa nayra tidak akan berteriak lagi, ia melepaskan tangannya dari mulut nayra.
"Hmm, gimana masih gak mau anterin gue nih??"
ejek nayra sambil menaikan kedua alisnya.
Lekaki itu hanya mengeluarkan napas panjangnya.
"Awas Minggir, gue mau naik."
Nayra langsung menyorongkan tubuhnya sedikit kebelakang, sambil tersenyum lebar, karena ia berhasil memenangkan perdebatan itu.
Cowok tersebut naik ke motornya dan melajukan kesekolah.
*****
Setelah sampai di sekolah cowok itu memakirkan motornya di area parkiran. Tanpa mereka berdua sadari banyak siswa perempuan dan laki-laki memasang mata dengan tatapan tidak percaya. Banyak juga yang berbisik bisik.
"Eh liat tuh alfaro boncengin cewek"
"Eh tapi kok gue belum pernah yah liat tuh cewek"
"Murid baru kali"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRA DIARY
Teen FictionDear riders, Kalo kalian suka sama ceritanya, ayo lanjutin bacanya, tapi kalo kalian gak suka, silahkan keluar dan mencari cerita lain, yang cocok dengan selera kalian :) NEXT... Cerita ini tentang pelampiasan cinta. Cerita tentang nayra felicia and...