Tiga belas

20 4 0
                                    

Hari demi hari pun berlalu, hari ini tepat satu minggu nayra bersekolah di sekolah barunya. Ia sudah mulai terbiasa dengan lingkungan barunya itu.

Satu minggu bukanlah waktu yang singkat, tapi nayra mampu membiasakan dirinya dalam waktu itu. Ia mampu Berbaur dengan teman barunya maupun gurunya yang baru.

Hari ini adalah hari senin, yang merupakan hari keramat bagi murid di kelas XI-IPA 2. Mereka menyebutkannya sebagai hari keramat karena harus berpanas-panasan dipagi hari untuk mengikuti upacara bendera. Kemudian disusul dengan mata pelajaran yang membuat kepala seakan ingin meledak.

Bel tanda istirahat baru saja berbunyi, membuat seluruh siswa yang ada di kelas bersorak gembira. Karena pusing dengan rumus kimia yang di penuhi dengan alkana, alkena, dan alkuna.

Indah mengajak nayra untuk ke kantin, sebelum ke kantin mereka mampir ke kelasnya fina untuk menjemput sang tuan putri.

Ketika sampai di depan kelas fina, guru yang mengajar di kelasnya baru saja keluar. Kemudian disusul murid lain yang ingin keluar dari kandang mereka.

Terlihat alfaro dan ketiga temannya keluar dari kelas itu, dan melewati mareka begitu saja. nayra baru teringat kalo fina memang sekelas dengan alfaro.

Akhirnya sang tuan putri keluar juga, setelah beberapa saat menunggu.

"Lama banget sih lo, cacing di perut gue udah pada ngamuk nih minta di isi"
Ketus indah.

"Ya maaf, tadi kan gue nyimpan buku dulu di tas! Yaudah ayo, gue juga udah laper banget, tadi pagi belum sempat sarapan"
Balas fina.

Mereka bertiga berjalan menuju kantin sambil bercekcok ria.

Ketika sampai dikantin, fina yang memesan makanan, sedangkan indah dan nayra mencari tempat untuk mereka duduk.

"Ehh nay, di sana ada kursi yang kosong kita duduk disitu aja."
Ucap indah.

Nayra hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian mereka berjalan untuk menduduki kursi yg dimaksudkan indah.

fina datang membawa makanan dan minuman yang dipesan mereka. Dan mereka mulai menyantap makanan masing-masing

"Eh nay, gue perhatiin dari tadi si devon ngelirik kesini mulu."
Ucap fina. Dengan mulut penuh siomay.

"Liatin lo kali"
Balas nayra cuek, sambil menunjuk fina.

"Liatin gue, apanya coba? Jelas-jelas dia ngelirik elu."

"Yaudah biarin aja"

"Eeh nay, dia jalan kesini. Kayaknya mau nyamperin lo deh."
Ucap indah.

Belum sempat membalas ucapan indah, sosok yang mereka bicarakan sudah didepan meja mereka.

"Hay! Udah sembuh yah? Maaf kemarin gue gak sempat jengukin"
Ucap devon, yang sekarang sudah duduk di sebelah nayra.

" eh iya gak apa kok"
Balas nayra tersenyum kikuk. Bukannya dia malu atau baper terhadap devon. Tapi dia tidak mengerti terhadap sifat devon yang sok akrab dengannya.

"Hm nanti malam ada acara gak? Teman gue lagi ngadain party gitu, kalo lo lagi gak sibuk, mau yah temenin gue ke party!"

Nayra melirik kepada kedua temannya, Meminta bantuan.

"Lo juga bisa ajak teman-teman lo kok!"
Ucap devon kembali.

"Serius kita diajak juga?"
Tanya fina penuh antusias.

"Iya kalo kalian gak sibuk sih, datang aja. Party nya terbuka untuk siapa aja kok."

"Yaudah kita sama nayra bakalan datang kok, iya kan nay?"
Antusias fina.

NAYRA DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang