Duabelas

25 9 0
                                    

Setelah pergi dari rumah nayra tadi, alfaro tidak langsung pulang ke rumahnya.

Alfaro pergi ke rumah dion, karena ia dan ketiga temannya itu sudah membuat janji untuk bermain playstation bersama di rumah dion.

Setelah memakirkan motornya di teras rumah dion, alfaro langsung masuk ke dalam Rumah, karena pintu depan tidak di kunci.

Mereka memang sudah terbiasa seperti itu, karena dion hanya tinggal dengan asisten rumah tangga, dirumahnya yang besar itu. Orang tua dion, di tugaskan di luar negeri jadi terpaksa mereka harus pindah kesana, dan meninggalkan dion.

Alfaro menaiki tangga menuju lantai dua, karena kamar dion ada di sana.

Setelah sampai di atas, alfaro langsung menyeloyong masuk ke kamar dion, dan disana sudah ada ketiga temannya, rival dan dion sudah asik bermain, dan andi sedang sibuk dengan handpone di tangannya.

"Woyy Bos, dari mana aja lo? Kok baru datang jam segini? Perasaan kita janjiannya jam 5 deh, nah lo baru datang jam segini"
Ucap rival yang sedang memberhentikan mainnya sebentar.

"Tadi gue ada urusan bentar, baru gue kesini!"
Jawab alfaro tanpa ekspresi.

"Ohh, urusan apaan emangnya?"
Tanya rival lagi.

"Sejak kapan lo jadi emak-emak rempong gitu val? Nanya mulu kerjaannya! udah buruan lanjutin mainnya, udah mau kalah kan lo jadi cari alesan buat nanya-nanya alfaro?"

Balas dion kesal, karena rival mempause main mereka di detik-detik rival akan kalah.

"Apaan sih lo? Orang gue nanya ke alfaro juga, ngapain lo yang sensi gitu. PMS lo? Dan soal kalah menang, sorry yah, seorang rivaldi venandra tidak pernah kalah, yah kecuali mainnya sama alfaro, gue bakal kalah sih"

Ucap rival tak terima dikatakan seperti itu oleh dion.

"Berantem aja terus sampe kucing nenek gue nikah lagi, dan punya istri 2"

Balas andi yang sejak tadi sibuk dengan hp-nya, melihat kedua temannya itu dengan memutar mata malas.

"DIEM LO!!!"
Balas rival dan dion bersamaan, membuat andi sontak terdiam.

"Bisa diam gak?"
Tanya alfaro DATAR

Ketiga temannya langsung diam, mereka tau kalo sampai alfaro sudah berkata begitu, berarti dia sangat risih, dengan kerusuhan mereka.

"Sini gantian, gue juga mau main!"
Seru alfaro, langsung mengambil stik di tangan rival yang masih diam dan melanjutkan permainan yang sempat di pause tadi.

Dion yang baru sadar kalo alfaro sudah melanjutkan permainan itu, juga langsung melawan tanpa memberikan cela pada alfaro untuk bisa memenangkan permainan itu, karena lawannya sekarang bukan rival lagi, tapi alfaro yang selalu menang bila mereka bertanding.

"Mampus lo! Lawan tuh alfaro, sekarang gue yakin 100% kalo lo yang bakal kalah."

cetus rival kepada dion yang sempat menyepelekan dirinya saat bermain tadi.

"Ya jelaslah, lo kan udah pada tau kalo si alfaro gak akan bisa di kalahin"

Tambah andi yang sudah tidak sibuk dengan Hp-nya, melainkan berbaring di tempat tidurnya dion, sambil menonton pertandingan menarik antara alfaro dan dion di layar kaca besar itu.

"Yee, songong amat lo bedua, emang lo-lo pada bisa ngalahin alfaro apa? Ngga bisa juga kan? Makanya jangan belagu."

Ucap dion yang tidak terima di pojokkan seperti itu oleh kedua temannya itu.

Selang beberapa menit kemudian, akhirnya permainan berhasil di menangkan oleh.....AUTHOR,, HEHHE CANDA DENG.....
Yah siapa lagi kalo bukan alfaro.

NAYRA DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang