Setelah nayra menghabiskan makanannya, alfaro berjalan ke arah gerobak untuk membayar pesanannya.Alfaro mengeluarkan satu lembar uang seratus ribu dan memberikannya kepada bapak penjual bakso tersebut.
" ini pesanan yang tadi minta di bungkus den"
Ucap bapak penjual bakso."Iya, makasih ya mang.saya pergi dulu"
Ucap alfaro dan berjalan ke meja yang tadi ia dan nayra tempati."Ayo pergi!!"
Ucap alfaro kepada nayra. Dan berjalan kearah motornya. Nayra mengekor dari belakang.Alfaro naik ke motornya, lalu menyuruh nayra naik.
Alfaro menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata.
Dan lagi-lagi masih sama tidak ada yang membuka pembicaraan. Hanya diam dengan pikiran masing-masing.Nayra yang merasa sangat canggung. Mengeluarkan suara, menghilangkan keheningan di antara mereka berdua.
"Ini kita kerumah lo kan?
Tanya nayra yang sudah bingung ingin berbicara apa."Hmm"
Alfaro hanya membalas dengan bergumam."Ini cowok balasnya singkat banget, gak tau apa kalo gue lagi coba menghilangkan kecanggungan yang terjadi."
Batin nayra dalam hati."Memangnnya rumah lo dimana?"
Tanya nayra lagi."Jangan banyak nanya, Gue lagi gak mau banyak ngomong, lo diam aja. Nanti gue gak fokus sama jalannya."
Ucap alfaro datar.Skakmat, nayra langsung terdiam.
"Apaan sih ni cowok sok cool banget, dia kira gue suka gitu ngomong sama dia."
Batin nayra yang terlihat kesal.Dan selama perjalan, tidak ada lagi yang mengeluarkan suara. Nayra hanya diam menikmati perjalanan.
motor alfaro memasuki sebuah bangunan yang terlihat sangat mewah dari luar.
Alfaro memakirkan motornya di dalam garasi.
"Turun"
Perintah alfaro singkat.Nayra langsung turun dari motor alfaro, dan diam mengamati keseluruhan rumah alfaro.
"ini rumah lo?"
Tanya nayra yang masih sangat tidak percaya dengan bangunan mewah didepannya ini adalah rumah alfaro."Bukan."
Balas alfaro."Terus ini rumah siapa?"
Tanya nayra lagi."rumah orang tua gue"
Ucap alfaro."Yeee elo mah, kalo rumah orang tua lo, berarti rumah lo juga!"
Ucap nayra jengkel."Bukan, rumah ini di bangun pake uang orang tua gue, jadi otomatis ini rumah mereka, bukan rumah gue."
Balas alfaro datar.Alfaro berjalan mendekat ke arah seorang wanita paruh bayah tetapi masih keliatan sangat cantik. yang sedang menyiram tanaman-tanaman di halaman rumah.
Nayra mengekor dari belakang, ia memperhatikan wajah wanita itu, wajahnya sangat mirip dengan alfaro. mulai dari alisnya yang tebal, mata yang indah berwarna coklat, hidung yang mancung, dan bibirnya yang kecil semuanya sama seperti alfaro.
Yang nayra yakini kalau wanita itu pasti mama alfaro.Wanita itu yang sedang sibuk dengan tanamannya. Sehingga tidak menyadari kalau alfaro sedang berjalan di depannya.
"Assalamualaikum, alfaro pulang!!"
Ucap alfaro sehingga membuat mamanya tersadar."Eehh, abang sudah pulang yah! Mana bakso yang mama pesan?"
Tanya rosa, mama alfaro.Alfaro mengarahkan pandangannya ke arah plastik yang ia pegang. Memberi jawaban atas pertanyaan mamanya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAYRA DIARY
Teen FictionDear riders, Kalo kalian suka sama ceritanya, ayo lanjutin bacanya, tapi kalo kalian gak suka, silahkan keluar dan mencari cerita lain, yang cocok dengan selera kalian :) NEXT... Cerita ini tentang pelampiasan cinta. Cerita tentang nayra felicia and...