Bab 2

1.7K 103 2
                                    

Every rose has a thorn.
Every girl has a secret.

Suzy POV

Aku berdiri di depan sebuah rumah, memastikan alamat yang terdapat di ponselku sesuai dengan rumah ini. Sesuai. Syukurlah. Namun sudah berulang kali aku memencet bel, tapi tidak ada yang membuka pintu. Apa tidak ada orang di rumah ini?

"Nona, tuan Oh tidak di rumah. Dia masih mengajar di sekolah." Seorang ahjumma menyapaku.

Aku membungkukkan badanku hormat.

"Mianhae-yo. Ahjumma jam berapa biasanya beliau pulang?" Tanyaku sopan.

"Sore. Mungkin jam 5, ya biasanya jam segitu," jelas ahjumma itu.

Aku mengatupkan bibirku. Apa aku harus menunggunya saja? Tapi, ini masih jam 1 siang.

Ahjumma itu mendekatiku, kedua tangannya terisi kantung plastik, sepertinya dia habis belanja. Dia memperhatikanku seksama dibalik kacamata yang bertengger dihidungnya.

"Kalau boleh tahu, nona perlu apa dengan tuan Oh?" Ahjumma itu bertanya dengan nada genit padaku.

"Aku Bae Suzy. Penyewa baru." Terangku.

Agak risih melihat senyumannya yang agak aneh dimataku. Tapi sebisa mungkin aku berusaha tersenyum padanya.

"Aigoo. Kalau nona menunggu itu masih lama, jenguk saja  kesekolahnya. Tuan Oh pasti tidak keberatan," ahjumma itu mengedipkan matanya.

"Apa sekolahnya jauh?" Aku bertanya, masih berusaha sesopan mungkin.

Ahjumma itu menggeleng, "anio, dekat, sekitar 500m dari sini. Nona tinggal lurus ikuti jalan ini."jelasnya.

"Gamsahamnida." Aku membungkuk dan kembali berjalan menarik koperku menuju arah yang diterangkan ahjumma itu.

"Nona Suzy-ssi! "Ahjumma itu berteriak keras memanggilku.

Aku memutar tubuhku menghadapnya.

"Kopernya tinggalkan saja di rumahku. Kami tetangga, rumahku disamping rumahnya. Namaku Min So Hyun." Jelasnya.

"Gamsahamnida. Tapi, apa itu tidak merepotkan?" Jawabku.

"Anio anio. Tidak apa. Dari pada dibawa, kan berat." Ahjumma itu melambaikan tangannya menyuruhku mengikutinya.

Benar. Rumahnya tepat disamping rumah tuan Oh. Sepertinya dia suka berkebun, banyak jenis tanaman dipekarangannya. Dia mengeluarkan kunci rumah dari kantong bajunya kemudian membuka pintu rumahnya.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Permisi ahjumma." Ucapku saat menyerahkan koperku.

"Nona Suzy-ssi. Fighting" Ahjumma itu sedikit berteriak mengepalkan kedua tangannya.

Aku tersenyum untuk kesekian kalinya hari ini. Kelihatannya aku dikelilingi orang yang penuh semangat di pulau ini.

Ahjumma itu menutup pintu rumahnya seraya menggoyangkan tangannya seakan menyuruhku untuk cepat ke sekolah. Aku tertawa didalam hati. Sepertinya ahjumma itu sangat antusias agar aku bertemu tuan Oh.

######

Aku mengikuti saran dari nyonya Min So Hyun, berjalan lurus sesuai arah dari rumah tuan Oh Sehun. Chanyeol brengsek itu tidak mengirimkan photonya, paling tidak jika aku tahu orangnya akan lebih mudah bagiku mengenalinya saat bertemu.

Melupakan kekesalanku pada Chanyeol, lebih baik aku fokus menikmati perjalanan singkatku. Pemandangan alam disini lebih indah daripada Seoul. Tentu saja. Di Seoul hanya ada gedung dan perumahan yang padat. Sedangkan di Geoje, kota ini masih memiliki alam yang bersih dan indah. Apalagi dari yang kudengar, pulau-pulau yang indah hanya berjarak 30 menit dari kota ini. Kurasa aku akan betah disini.

Mafia LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang