Bab 5

945 74 1
                                    

Flashback
1 year ago.

Umum POV

Seorang wanita cantik berjalan anggun memasuki sebuah ruangan pesta. Gemulai tubuhnya menarik puluhan mata adam menatap minat kearahnya. Tapi sang wanita berlalu melewati para pria yang berdiri menghalangi jalannya, hingga terdengar suara-suara kekecewaan. Stilleto merah wanita itu beradu dalam gemuruhnya desingan suara tamu yang menghadiri pesta. Dengan mantap langkah gadis itu terayun kearah pemuda yang menatapnya datar.

"Aku sudah menyelesaikan tugasku," ucap wanita itu saat dirinya berhadapan dengan sang pemuda.

Pemuda itu tersenyum tipis, sebelah tangannya yang bebas terjulur menarik paksa wanita itu kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu tersenyum tipis, sebelah tangannya yang bebas terjulur menarik paksa wanita itu kearahnya. Sehingga tubuh sang wanita beradu dengannya.

"Apa mata ini melihat pria lain?"Tangan pemuda itu mengelus pelan kelopak mata wanita bergaun hitam itu.

"Apa menurutmu wanita ini bisa tertarik dengan pria lain?" Wanita berlipstik merah  menyala itu menggoda membalikkan pertanyaan.

Pemuda itu menyeringai, "tentu saja tidak!" Dengan nakal pemuda itu meremas bokong sang wanita.

Wanita itu tersenyum angkuh, mengalungkan tangannya dileher sang pemuda, bibir seksi miliknya perlahan bersentuhan dengan milik sang pria. Keduanya saling memagut tak memperdulikan dimana mereka berada.

Satu jam yang lalu.

"Shadow. Aku mohon bunuh aku saja, jangan istriku. Aku mohon." Seorang pria bersujut memeluk kaki jenjang seorang wanita yang berbalut boot hitam.

"Untuk apa memohon, wanita ini iblis. Dia hanya pelacur Lachowski." Umpat seorang wanita cantik berumur 40 tahunan.

"Tidak. Aku mohon maafkan istriku. Jangan bunuh dia, cukup aku saja," pria bertubuh gempal itu menengadahkan kepalanya menatap manik hitam wanita berlipstik merah menyala.

"Aku lebih baik mati. Aku akan mengutuk pelacur ini hidupnya tersiksa. Dia pikir Lachowski sialan itu mencintainya? Tidak! Kau ingat wanita sialan, kau hanya alat baginya. Tidak lebih, jalang sialan. Aku akan mengutukmu. Kau akan merasakan sakit yang lebih sakit dari kematian. Aku mengutukmu!"
Wanita tua itu berteriak merangkak mendekati Shadow.

Shadow mengangkat katana berlambang dragon emas digagangnya, dengan sekali ayunan menebas kepala wanita tua itu.

"Jangan!" Pria itu memohon tapi terlambat.

"Mianhae-yo," ucap shadow bersamaan kembali katana miliknya menghujam tepat dijantung  pria itu.

Shadow menarik katananya, wanita itu dengan santai bersiul mengambil sejumput tisu untuk membersihkan darah dari katana kesayangannya. Bibirnya tersenyum puas.

#####

"Mianhae-yo. Anio!"
Suzy berteriak terbangun dari mimpi buruknya. Nafas wanita itu terengah, kedua tangannya menutup kupingnya. Mata Suzy bergerak panik menjelajahi setiap sudut kamarnya.

Mafia LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang