Terkadang apa yang kita rencanakan tak sesuai dengan tindakan yang akhirnya kita pilih. Seringkali pilihan itu salah, kemudian kita menyesalinya, kecewa maupun marah. Semua karena kita menutup mata akan makna yang tersisa dari sebuah peristiwa.
Sesampai di rumah, Suzy memutuskan untuk memasuki kamarnya di rooptop, tapi semua itu melalui perdebatan sengit dengan Sehun. Pria itu dengan muka mesumnya merayu Suzy untuk tidur dengannya malam ini. Setelah pertandingan gunting batu kertas yang tak penting, Suzy yang kalah tetap melarikan diri ke kamarnya. Sejak kejadian beberapa minggu lalu mereka berbagi kamar, jangan berpikir macam-macam, karena mereka memang hanya tidur bersama tanpa berbuat yang oh yes oh yes.
Lupakan itu karena sekarang Suzy bertelengkup di kasur menahan nafas.
"apa ini mimpi?," Suzy memencet hidungnya hingga membuatnya terbatuk mengejar oksigen. "apa aku gila? Rasanya kepalaku mau meledak." Teriaknya tertahan.Tak kalah heboh, ditempat lainnya Sehun memegang pipinya sembari berlari kearah kamar mandi menatap wajah merahnya dibalik kaca.
" Aku rasa wajahku panas... Demam? Ya benar ini demam... cinta." mulutnya menganga tak percaya. Berulang kali ia menepuk nepuk pipinya seakan menyadarkan diri dari mimpi.
"Ne. Benar ini demam cinta." Ucapnya yakin.####
Pagi hari ini semua terasa sempurna bagi Sehun, sampai kira-kira 2 jam yang lalu. Sekarang semua kebahagiaan yang tercetak di wajahnya berubah kesal. Kekesalan itu makin memuncak saat ia melihat remaja pria di depannya menyembunyikan wajah usil menyebalkannya dibalik meja kerja Sehun.
Berulang kali Sehun menarik nafas dan mengeluarkan secara perlahan layaknya bermeditasi. Ya, dia butuh itu karena makhluk di depannya ini akan menghabiskan banyak energinya.
"Sebaiknya kembali ke kelasmu!" tegas Sehun." Anio.... Aku mau disini," jawab remaja itu sedikit manja.
Sehun menggeram kesal, kepalan tangannya melayang indah di kepala remaja pria yang disambut rintihan kesakitan.
"Jangan bertingkah bocah! kembali ke kelasmu sekarang. "
"No! Aku mau disini, pria cabul itu merayu semua gadis di kelasku." rengeknya.
"Aish...hanya karena itu kau merajuk disini, hah? Kalau pamanmu disini dia akan menghajarmu."
Sehun berulang kali mengancam dengan berbagai ancaman yang biasanya mempan bagi Taehyung, tapi kali ini tidak. Remaja itu masih setia ditempatnya.
Tahyung berteriak frustasi sampai membuat Sehun menutup kupingnya gemes," aku akan pergi kalau buaya itu keluar dari kelasku sekarang juga."
" Bapak tidak tau bagaimana rasanya saat semua mata gadis menatapnya memuja, mereka seakan ingin menerkamnya hidup-hidup." Tegasnya berapi-api.
Kemudian mendadak Taehyung berdiri dengan wajah panik,
" Bagaimana kalau noona melihatnya juga. Dia tidak akan tergodakan?"Tak sempat Sehun membalas monolognya, alien itu langsung ambil langkah seribu. Alhasil, Sehun berteriak berapa kalipun dia tetap melesat secepat kilat.
"Akkkhhhh... Ini benar-benar buat aku gila." teriaknya frustrasi.# # # #
Cuaca yang cerah dimanfaatkan Suzy dengan baik. Sedari pagi dia membuka toko roti, senyum merekahnya tak pudar sedikitpun. Siapa saja yang melihat takkan berpikir dua kali untuk ragu bahwa wanita itu sedang kasmaran. Tangan lentiknya sedang menari indah membersihkan salah satu meja dekat pintu masuk, saat tiba-tiba pintu itu terbuka dengan bunyi debuman keras.
Jantung Suzy serasa melompat dari rongganya, dengan sepersekian detik sebuah tangan kurus namun kokoh memeluknya erat.
"Aku merindukanmu, jangan pergi lagi dariku. " Suara serak seorang melantun ditelinganya.Suzy memberontak melepas pelukan itu namun pria itu kembali lagi memeluknya lebih erat.
Jengah, Suzy mendorong pria itu dengan kuat hingga jatuh terjerembab di lantai.
" Hei. Aku tidak tau siapa kamu! Jadi bisa kau jelaskan apa situasinya saat ini?" Suzy berkacak pinggang menatap pria itu tajam.'' Kau... tidak ingat aku? '' terbata-bata pria itu hanya menatap Suzy dengan pandangan kosong. Ada gurat kesedihan disana yang bercampur rindu, sedangkan Suzy hanya menatap bingung.
Suzy mengangkat bahu, "memang kita saling kenal? '' wanita itu berpikir bertanya-tanya kapan dia mengenal pria dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Lady
SonstigesDia berbahaya. Tutup matamu! Jangan jatuh hati padanya! Yoon Hae, pembunuh bayaran yang berniat memulai hidupnya yang baru, tapi masa lalu slalu datang menghantuinya. Dapatkah ia memulai lembaran yang baru, bersama pria yang baru pula? 21+