One more chance

7.2K 567 108
                                    

"Luhan..." 

Jika Sehun salah sangka tidak akan menjadi masalah, namun mungkin suatu keberuntungan karena tubuh sosok di balkon tersentak kecil tepat saat Sehun menyebut nama itu.

Jeda sesesaat dan sebelum sosok itu tampak bergerak membalikan tubuhnya kebelakang. Saat itu Sehun tak bisa mengelak perasaan senang yang bergemuruh didada.

"Se...Sehun..."

Suara itu menandakan jauh lebih jelas dan...

Oh, Sehun tak bisa menahan dirinya yang bergejolak hanya karena melihat kembali wajah manis yang ia idamkan selama ini, walau hanya dalam mimpi.

.

.

.

.

     Jika tadi ia menganggap ikut bersama Laogao ke acara pameran ini adalah hal yang tidak buruk, maka sekarang Luhan ingin menarik kembali ucapannya.

Andai saja ada kata lain yang jauh lebih tepat untuk menggambarkan suasana saat ini, kata lain dari sekadar buruk dan itulah yang Luhan pilih sebagai bentuk perasaannya. Tidak akan pernah ada yang bisa mengira jika takdir benar suatu hal yang juga mengejutkan.
Dari apa yang ingin hindari, tapi sekarang justru terjadi tanpa diduga.

Jika sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan?

Luhan tak bisa mengelak desiran aneh terjadi pada dirinya. Tepat ketika awal suara dewasa yang ia rindukan selama ini, lalu wajah sosok itu terpampang jelas pada kedua retina mata. Mungkin terlalu mendadak hingga ia bagaikan patung berdiri memandang tak percaya pada sosok lainnya di hadapan. 

"Lama tidak bertemu, Luhan..." suara itu sungguh bisa menggetarkan hati.

Rasanya terlalu keluh untuk sedikit saja mengeluarkan suara. Sehingga Luhan sukar mengumpulkan nyalinya untuk bisa berkata sedikit pun, bahkan belahan bibirnya juga terasa kaku digerakan.

Ketika pria dewasa dengan tampilan selalu menawan bergerak mendekat. Luhan harus merapatkan tubuh pada pembatas balkon. Terlalu kaku sampai jari-jemari kedua tangan ikut bergetar halus.

"K...kau...Sehun?" Hanya itu mampu ia ucapkan.

"Yah, ini benar aku Luhan. Sehun-mu?"

Ada rasa hentakan cukup kuat Luhan rasakan di hatinya, tepat saat pria yang selalu dipikiran ini berkata satu hal yang ia rasa terdengar mengganjal. Dadanya menghangat sama seperti pertama kali ia bertatapan penuh cinta pada pria tersebut, namun di sisi lain Luhan belum siap dengan keadaan seperti ini.

"Ba...bagaimana bisa kau ada di sini Sehun?" Ia bertanya masih dalam kejut.

"Mungkin ini suatu kebetulan, tapi aku menyukainya bertemu denganmu dalam acara pameran tepat di ruangan yang ada di belakang sana?"

Jawaban itu untuk awalnya Luhan tak begitu paham, tapi saat ia melihat sejenak pada ruangan yang Sehun maksud dalam perkataannya. Pada saat itu Luhan baru menyadari semua, terutama soal fakta bahwa pria yang ia rindukan ini jelas bisa saja berada ditempat yang sama dengannya.

Apa lagi dengan alasan yang sama sebagai salah satu tamu undangan dalam acara tersebut. Ketika itu Luhan pun teringat, jika Sehun memiliki peran begitu dekat dengan sang pemilik acara. Pria itu adalah rekan kerja dari tuan Wu Yifan, jelas bukan hal mustahil saat pria Oh ini berada di hadapannya sekarang.

Dan Luhan kembali beranggap ajakan Laogao adalah hal yang benar buruk untuknya.

Luhan bertunduk kepala menyembunyikan kegugupannya, "Ah, aku melupakan sesuatu. A...aku harus pergi sekarang, permisi," Ia berujar cepat untuk menghindar.

Fifty Shades of OH II [ COMPLETED! ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang