Aku terima kamu dengan baik saat datang mengetuk ruang hati
Kita bercengkrama tanpa batas dan saling memahami
Berbalas senyum memandang sebuah asa pada sudut mata
Kusebut itu hari teristimewaSampai pada satu hari
Kamu mulai berbeda sangat jauh beda
Asing terasa saat perhatian tak lagi kamu beri
Aku bertanya tanya apa maksudnya?Dengan tiada terduga ruang hati terasa sempit
Tak ada lagi nyaman seperti dulu
Dan ternyata..
Kamu mencoba memasukan pemeran baru diantara kita
Membiarkan dia hadir dalam zona nyamanku
Secara halus kamu melukiskan luka yang tak pernah kurasa sebelumnya
Aku berani bersumpah ini sakit sekaliDengan mudah dia menghancurkan semua melalui senyum manisnya
Kamu yang terkagum meluap luap semakin memberi jalan baginya
Aku bisa apa?
Mungkin parasku memang tak seindah dia
Namun belum tentu kesabarannya mampu sekuat aku
Camkan itu!