"Apakah kamu itu nyata,
atau hanya ilusiku saja"
- El Greco Dewa Antariksa-________________________________
"Dewa.., Kamu gak berubah ya, masih aja sibuk sama gambar." Risa tersenyum melihat temannya sejak kecil yang selalu sibuk dan khusuk saat mengoreskan garis - garis di atas kertas polos hingga menjadi sebuah seni.Dewa tampak acuh dan terus menuangkan imajinasinya ke dalam kertas disalah satu halaman di buku besar A4 miliknya.
Risa tersenyum miris melihat sikap acuh Dewa padanya. Semenjak ia menolak perasaan cinta Dewa, sikap Dewa perlahan - lahan berubah. Sikap yang semula Humoris, ramah, perhatian, dan konyol kepada Risa berubah menjadi begitu dingin, dan acuh.
Dulu, saat mereka duduk di kelas satu SMA Dewa menyatakan perasaannya kepada Risa. Tapi Risa tidak memilik perasaan apa pun terhadap Dewa. Walau Risa akui Dewa itu seseorang yang tergolong perfact namun ada satu sisi yang Risa tidak suka dari Dewa. 'Seni' Risa tidak suka unsur seni apa pun. Termaksud gambar atau lukisan. Menurutnya jika seseorang menyukai seni orang itu pasti akan lupa dengan segalanya, dan risa tidak suka diacuhkan seperti itu.
Sedangkan Dewa, bagai tidak bisa bertahan hidup tanpa seni. Dewa sangat menyukai melukis dan menggambar sketsa.Alasan konyol itu mengubah sikap Dewa. Bukan hanya pada Risa tapi hampir pada semua orang.
Risa bilang, Dewa terlalu kekanakan untuk menjadi kekasihnya. Sering bertingkah konyol dan itu membuatnya risi. Sekali pun dulu Dewa melakukannya hanya di saat Risa kehilangan mood nya, ia mau Risa terus tersenyum. Tapi justru terlihat bodoh dimata Risa.
Dewa juga pernah melukis sosok Risa. Tapi Risa bilang lukisannya terlalu norak. karena di sana Risa memakai gaun berwarna emas. Padahal itu karya terbaiknya. Butuh waktu tiga hari menyelesaikan lukisan itu. Dewa membuat lukisan itu dengan penuh detail di setiap garisnya. Karena merasa kecewa, akhirnya Dewa memutuskan menjual lukisan itu saat pameran seni di USA. Tentu saja lukisan itu menjadi bahan rebutan bagi para pencinta seni tinggi. Lukisan itu terjual dengan harga cukup fenomenal, sekitar 2,7 miliar rupiah.
▪▪▪
hari ini Dewa ingin mencari spot yang bagus buat referensi lukisan nya. Dewa tahu satu tempat yang pas banget untuk itu, dan ia tahu dari pelukis - pelukis papan atas tempat ini tuh benar - benar bisa bikin imajinasi berpadu dengan emosi dan jadi sebuah seni yang-wah. Pecah banget pokok nya. Ya, Macam gitu lah.
Dewa memilih hutan sebagai tempat nya melukis kali ini. Ia hanya membawa ransel yang isinya alat - alat lukis dan kotak yang berisi bekal takut - takut ia lapar. Dewa tidak membawa Hp, karena nenek sihir -Risa- bisa aja ganggu kegiatan nya.
Kata Wijaya -ayah Dewa- , Dewa itu turunan dari kakek nya. Kakeknya seorang pelukis legendaris di Spanyol. Dan darah seni sang kakek mengalir di darah suci Dewa. heheh.
Papa Dewa seorang pebisnis dan sama sekali gak ada jiwa - jiwa pelukis. Membuat garis saja sudah bergetar tangannya.
Dan satu lagi, Dewa itu tipe orang humoris dan berjiwa bebas. Jangan sekali-kali mengekangnya, karena bukan nya menurut, Dewa malah dengan sengaja melakukan nya.
Pada awalnya Dewa ingin terlihat Dewasa di depan Risa malah itu menjadi sifat pokok dia sekarang. sisi humoris Dewa sudah hampir tidak pernah terlihat.
![](https://img.wattpad.com/cover/130744509-288-k20403.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl From Another Dimension
FantasyDia laki-laki yang pertama kali aku lihat saat hadir di dunia asing ini, aku terlahir karena cinta yang ia garis kan pada kanvas. Aku bersyukur, tuhan memberi ku kesempatan untuk hidup di dunia ini dengan nya, meskipun dia tidak menyukai ku setidak...