serpihan 9

14 5 0
                                    

Titik awal dari sebuah kebahagian ada pada senyuman.
Benar bukan??
Atau pada dia?
Dia yang kamu cintai.

- My Gril From Another Dimension-

_________________________________________

Sejak kemarin hubungan di antara Dewa dan Ragga yg sempat berselisih kala itu mulai membaik seperti sebelum nya.

Saat ini, Dewa sedang pergi sekolah, menyisakan Dysa sendiri di apartemen. 
Dysa sudah mengerti apa saja yang tidak boleh dilakukan saat Dewa sedang tidak ada. Gadis ini benar-benar cerdas. Ia mampu menangkap semua pelajaran dengan sangat baik, bahkan pada hal-hal terkecil.

Dan saat ini gadis bernama Dysa itu sedang bersantai dengan puluhan bungkus camilan di depan nya, mata nya tidak lepas dari layar kaca yang menampilkan kartun favoritnya yang tidak lain adalah Tayo.

Tangan nya tidak henti-henti menyambar rombongan snack kripik singkong dan langsung mengantarnya kedalam mulut.

Ia mengambil remot TV dan mulai menekan- nekan tombol disana. Ia mengganti chanel nya karena kartun Tayo nya sedang jeda pariwara.

Selain suka menonton Tayo dan kartun-kartun lain nya, Dysa juga amat menyukai Drama korea. Bahkan Dysa dapat berbicara dengan bahasa korea, karena terlalu sering menonton drama-drama korea di televisi. Tentu juga di dorong dengan otak yang cerdas sehingga ia dengan cepat menguasai bahasa asing satu itu.

"Oppa!!! Neo jeongmal jal saeng-gyeoss-eo (oppa, kau benar-benar tampan)" gumam Dysa, menatap lekat aktor muda bernama seo kang joon.

Kali ini Dysa sedang menonton drama korea berjudul are you human too? Yang baru saja tayang pada hari ini tanggal 4 juni di stasiun tv korea KBS2.

Dysa meraba bungkus camilan nya yang berserakan di meja, sadar keripik dan camilan lain nya sudag habis tak bersisa, ia memajukan bibirnya dengan wajah bebek menatap bungkus camilan yang isinya sudah tandas.

Dysa menatap nanar lemari pendingin tempat ia menyimpan semua camilan nya dengan penuh harap lemari pendingin nya dapat menghampirinya, karena saat ini ia benar-benar malas bergerak dari posisi nyaman nya.

Sadar jika itu hanya sebuah halusinasi, Dysa menghela nafas kasar, dengan berat hati ia harus melangkah menuju lemari pendingin nya untuk mengambil camilan agar bisa menemani nya menonton drama.

"Tunggu bentar oppa, Dysa mau ngambil temen-temen Dysa dulu di sana, ok!" Ucap Dysa yang seakan berbicara pada aktor korea di layar kacanya.

Dysa menghampiri lemari pendingin tersebut. "Yah, hilang!! Temen Dysa hilang!!! Hilang ditelan Dysa." Jerit nya dramatis.

Dysa menguncir asal rambutnya, menyambar sweater pink miliknya, dan kemudian bergegas menuju mini market di sebrang gedung apartemen Dewa.

"Teman-teman!! Dysa akan jemput kalian sekarang juga!!!!"

*****

Keranjang belanja Dysa mulai penuh dengan beragam camilan, namun ia sedang mencari satu-satunya camilan kesukaan nya yang tidak terlihat sejak tadi.

"Keripik kentang Dysa datang!! Dimana kalian??" Gumam nya sembari mendorong keranjang belanja mengitari rak demi rak camilan.

"Nahhhhh!!!"

"Ini diaa!!"

"Kamu salah masuk mobil Keke!!"

(Keke = singkatan dari keripik kentang bagi Dysa, mobil = keranjang belanja)

Dysa mengambil keripik kentang yang ada di keranjang belanja milik orang lain.

"Maaf, itu punya gu---" ucap laki-laki itu terpotong saat menatap sosok Dysa di depan nya. Wajah laki- laki itu terkejut bukan main. Laki-laki itu juga berulang kali mengedip kan matanya, memastikan sosok yang ada tepat di depan nya.

Tetap tanpa dosa, Dysa mengambil keripik kentang tersebut dan memindahkan keripik kentang itu kedalam keranjang belanja miliknya. Kemudian ia pergi menuju kasir.

Laki-laki itu tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat. Dengan wajah datarnya, ia mengikhlas kan keripik kentang nya dan berjalan menuju kasir kemudian mengantri di belakang Dysa.

Mata laki-laki itu terus menatap lekat Dysa, dengan wajah dibuat sebiasa mungkin, bahkan tidak akan ada yang menyangka jika laki-laki tersebut sedang berpikir keras dan mencoba menepis pikiran-pikiran tidak masuk akal nya.

"Semuanya 280.000 mba, ada kartu member nya??" Ucap ramah sang kasir.

Dysa melongo mendengar kata-kata sang kasir. Ia bingung harus melakukan apa??. Pasalnya, ia tidak mengerti dengan yang satu ini, karena biasanya ia bersama Dewa jika ingin membeli apa pun, dan sekarang ia benar-benar tidak tahu harus berbuat apa.

"Eummm,...." Dysa memutar bola matanya mencari solusi.

"eummm..."

"Punya dia biar saya yang bayar mba, ini itung  punya saya juga. Bayarnya sekalian." Ucap laki-laki tadi dengan nada santai.

Dysa mengalihkan pandangan nya. Dan berikutnya ia di beri dua pelastik besar berisi camilan nya. Begitu juga laki-laki yang sekarang sudah berdiri di sampingnya.

"Ini kembalinya mas." Ucap kasir sambil menyerahkan uang kembali-an.

.
.
.
.
.

apa laki laki itu mau niat jahat ama Dysa atau..
Ada yang diliat laki-laki itu dari Dysa..??
Hmmm atau laki laki itu tau kalo Dysa bukan manusia yang seutuhnya???

I dunno

Tunggu di next capther ya...

Btw sorry pendek

Sorry absurd :v

Dont forget votment :v

Thanks for reading this story

My Girl From Another DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang