Jimin menatap sang suami dengan wajah tertekuk yg sangat ketara
"Ahjussi" panggil jimin untuk yg kedua puluh , ya jimin menghitung setiap ia memanggil kesayangannya itu yg berakhir hanya dengan gumaman
"Ahjussi" akhirnya kesayangan nya itu menolehkan kepalanya ke arah sang istri yg duduk di depan nya sambil memasang wajah bertekuk
"Apa sayang ?" tanya yoongi dan kembali mengetik sesuatu di laptop yg di pangkunya
Sebenarnya jimin dalam masa di mana ia sedang bermanjanya pada yoongi hanya saja karna faktor kecerobohan bawahannya yg hampir memberitahukan di mana para mafia tinggal oleh polisi dan membuat pekerjaan yoongi menumpuk , sungguh bodoh bawahannya itu
Jimin hanya diam tak menjawab pertanyaan yoongi
Jimin menundukkan kepalanya dan memgelus perutnya yg hampir mengginjak tujuh bulan (Nissa cepetin ya...)
Sebenarnya jimin lapar dan menginginkan sebuah apel merah yg segar tapi karna yoongi tak menjawab semua panggilannya rasa ingin nya lenyap dan di gantikan dengan rasa kesal
Saat akan turun dari ranjang tiba tiba jimin merasakan sesuatu menendang perutnya membuat ia meringis
"Akh..." reflek jimin memegang perutnya , yoongi yg mendengar ringisan jimin langsung menaruh laptop nya sembarangan dan mendekati jimin yg terduduk di pinggir ranjang
"Kau baik baik saja sayang ?" tanya yoongi khawatir sambil mengelus perut jimin pelan
Saat tangan besar yoongi mengelus perutnya , jimin merasakan perutnya tak sesakit tadi
Jimin mengangguk "tapi lebih baik kita kedokter" yoongi langsung turun dari ranjang mengganti pakaian nya dengan kemeja , jeans dan jas yg berwarna hitam
Kadang jimin pikir apakah suaminya itu tak punya baju berwarna lain selain hitam dan tak adakah baju pergi selain jas
"Ahjussi kita akan kerumah sakit bukan ke acara resmi" jimin memandang yoongi polos yg membuat ketua mafia itu menggigit pipi dalam nya gemas
"Karna aku ketua mafia jiminie jadi harus terlihat rapi dan arogan" jimin mengangguk mengerti
"Kajja" jimin tersenyum lebar dan membalas genggaman tangan yoongi sambil tersenyum manis
Tak pernah terbayang olehnya akan sebahagia ini bahkan saat pertama kali memginjakan kaki di rumah yoonhi yg pertama kali jimin pikirkan adalah hidupnya yg kelam dan menyedihkan
Tapi jimin bersyukur bahwa pikirannya tentang hidup nya yg berantakan benar benar tidak terjadi
Malahan hidupnya sekarang jauh dari yg dulu dan yg di pikirkannya
"Sayang kenapa kau tersenyum sendiri ?" lamunan jimin buyar saat mendengar suara berat dan serak yoongi memasuki gendang telinga nya
Saat itulah ia sadar bahwa sekarang dirinya dan yoongi sudah duduk di belakang sopir yg membawa mobil mereka ke arah rumah sakit
"Tidak ada" yoongi menaik kan alisnya dan memandang jimin yg kembali melamun
"Kau bukan pembohong yg ulung jiminie" mendengar itu jimjn tertawa lucu
"Ah... Ya jiminie tau itu" jimin menatap yoongi yg juga menatapnya dengan pandangan teduh yg membuat hati jimin selalu merasa bahagia
"Jadi ?" jimin menghela nafas sebentar dan menyenderkan kepalanya di dada yoongi dengan nyaman
"Jiminie hanya tidak menyangka hidup jiminie lebih baik dari pada yg dulu"
Yoongi tersenyum mendengar penuturan jimin
"Baguslah kalau begitu" yoongi tersenyum senang "berarti aku adalah orang pertama yg berkesan di hidup mu"
Jimin mengangguk kecil entah kenapa lelah membuatnya memejamkan matanya dan menyaman kan sandarannya pada dada kokoh yoongi
Yoongi tersenyum kecil sambil mengelus surai jimin sayang
"Tetap di hidup ku min jimin aku mencintai mu" bisik yoongi membuat jimin tersenyum manis di tidurnya
A-31 (end)
TBC
Up lama dan pendek ciri ciri Nissa sekali nya kkk~ maaf baru up karena Nissa suka mogok ide
Lop U 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
AHJUSSI (yoonmin) {End}
Fanfictionpark jimin seorang remaja berumur 16 yg di jual ke seorang bos mafia korea terkenal min yoongi #10-yoonmin BoyXBoy yg gk suka homo OUT !!! [menerima saran dari para pembaca]