A-28

18.6K 1.3K 114
                                    

Jimin memeluk kuat hoseok saat mendengar dentuman pistol di luar rumah itu

"Hiks... Hoseok hyung hiks..." mendengar isakan sang tuan , hoseok mencoba menenangkan nya

"Ssttt... Jangan menangis tuan , saya percaya pasti mr.min bisa mengatasinya yg terpenting tuan berfikir positif"

Tapi yg namanya abg pasti tak akan mendengarkan yg lebih tua

"Tapi tetap saja hiks... Hyung" hoseok menghela nafas atas kekerasan kepala jimin

Hoseok melepaskan pelukannya pada jimin dan menangkup wajah tuannya dan menghapus air mata jimin

"Tuan sebuah fikiran postif itu akan membuat masalah akan teratasi dengan baik jadi sekarang berfikir positif dan berdoa untuk kemenangan mr.min ne"

Hoseok memberikan senyum cerahnya membuat jimin tersenyum kecil

"Ne hyung" di pelukannya kembali jimin agar tak terlalu mendengar bising karena suara pistol yg semakin menjadi

Tok tok

Suara ketukan pintu membuat kedua orang yg ada di kamar tersebut saling berpandangan

"Siapa itu hyung ?" tanya jimin dengan nada takut tapi hoseok menanggapinya dengan senyum tenang

"Ada saya tuan jadi anda tak perlu takut" perlahan hoseok berdiri dan berjalan ke arah pintu dengan jimin yg mengikutinya dari belakang sambil mencekram kuat jas yg di pakai hoseok

Dengan gerakan pelan hoseok mengelurkan pistol yg ada di saku celananya dan meletakkan jari telunjuknya di pematik pistol

Kunci pintu sudah terbuka awalanya gerakan pelan dan lama kelamaan pintu tersebut di buka dengan cepat oleh hoseok sambil megangkat pistol itu tepat di atas kepala sang pengetuk

"Kyaa..." terikan nyaring membuat hoseok dan jimin menutup kedua telinga mereka

"Kenapa kau ingin menembak kookie memang kookie salah apa ?" dan ternyata pengetuk tersebut adalah jungkook yg sudah memasang wajah sedih

"Maaf tuan jungkook saya tidak tau kalau itu anda" hoseok langsung kembali menyimpan pistolnya dan mempersilakan jungkook untuk masuk dan kembali mengunci pintu

"Kookie bagaimana kau bisa kesini ?" tanya jimin saat dia dan jungkook sudah duduk manis di pinggir ranjang

Sedangkan hoseok dia hanya menatap kedua makluk imut itu

"Uh... Tadi kookie mendengar taetae bertelfon dan taetae mengatakan akan membantu yoongi hyung sebenarnya kookie tidak boleh ikut tapi kookie ingin karna baby tae ingij mendengar bunyi pistol"

Jungkook mengelua perutnya yg lebih buncit dari perut jimin

"Bagaimana bisa begitu , kenapa naby tae ingin bunyi pistol seharusnya kan tidak boleh"

Jimin mengerut kesal saat mendengar penuturan tentang baby tae yg ingin mendengar bunyi pistol

Hoseok hanya tertawa kecil mendengar percakapan kedua istri dari mafia terkuat dari korea itu

"Tapi kan kookie ingin kenapa tidak boleh ?" karena tak terima jungkook balik kesal dengan jimin

"Nanti baby tae kaget , baby yoon saja tidak mau" jimin melihat ke arah perutnya yg lebih kecil buncitnya dari jungkook

"Ooh begitu ya sudah baby tae saja yg dengar baby yoon jangan" dan dnegan polosnya jungkook menarik selimut dan menutupkannya di perut jimin

Hoseok langsung tertawa kencang melihat adegan tersebut membuat kedua bumil muda itu menatap hoseok aneh

"Jiminie , tangan kanan yoongi hyung kok aneh ?" tanya jungkook sedikit berbisik smabil menatap hoseok yg masih tertawa terpingkal pingkal

Jimin menggeleng "tidak tau mungkin terbentur" asal jimin sambil ikut memandang hoseok yg tak merasa bahwa dirinya di tatap aneh

"Tapi kenapa wajah nya lebar dan panjang seperti kuda dirumah kookie ?" tanya jungkook lagi

"Hush... Dia lebih tua dari kita jadi tidak boleh bilang kalau hoseok hyung itu mirip kuda ya walau pun sedikit mirip"

Dan kita tinggalkan kedua uke yg sedang membicarakan tentang kuda /eh/ hoseok yg masih tertawa

A-28 (end)
TBC
Hoseok ternista kan sudah biasa
Tak apa ya bang hehehe... Tapi walau katanya mirip kuda Nissa tetep cinta kok 😂
Lop u 😘

AHJUSSI (yoonmin) {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang